diajarkan di sekolah. Keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar merupakan suatu bentuk minat siswa dalam belajar. Dari pernyataan di atas
maka dapat dikatakan bahwa tinggi rendahnya hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar, salah satunya ditentukan oleh keikutsertaan siswa
dalam program bimbingan belajar. Siswa yang mengikuti program bimbingan belajar secara intensif mempunyai tingkat hubungan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang mengikuti program bimbingan belajar tetap tidak intensif ataupun siswa yang sama sekali tidak mengikuti program
bimbingan belajar.
2. Pengaruh lingkungan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi
belajar dan prestasi belajar
Konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar,
konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan pelajaran
tersebut. Siswa yang mampu mengesampingkan hal yang tidak berhubungan degan pelajaran, pada umumnya mempunyai prestasi belajar yang lebih baik
dari pada siswa yang tidak mampu mengesampingkan hal di luar pelajaran. Hal-hal di luar pelajaran tersebut antara lain kondisi siswa atau segala hal
yang menyangkut perasaan dalam diri siswa, keadaan kelas, keadaan keluarga, dan lain-lain. Lingkungan di sekolah turut menunjang keberhasilan
siswa. Lingkungan yang asri dan bersih mempunyai kesan tersendiri bagi siswa. Jika sebuah lingkungan sekolah kotor tentu berdampak pada kesehatan
siswanya. Siswa jadi sering sakit, akibatnya pelajaran jadi ketinggalan. Lingkungan belajar yang nyaman dan aman baik di sekolah maupun di rumah
akan membantu siswa dalam berkonsentrasi. Lingkungan yang ramai, bising, dan tidak nyaman sering membuat siswa terpecah konsentrasi belajarnya pada
hal-hal yang tidak diperlukan dalam belajar. Kondisi sosial masyarakat juga berpengaruh pada prestasi siswa. Siswa yang yang hidup dalam lingkungan
yang rusak, besar kemungkinan akan tumbuh mentalitas yang rusak pula. Penyakit sosial yang tumbuh jelas sangat mempengaruhi moralitas seseorang.
Seorang siswa dalam masa usia remaja, masa identitas, sangat rawan dari pengaruh lingkungan negatif. Lingkungan masyarakat yang kumuh dan serba
kekurangan akan membuat aktifitas belajar anak terganggu. Maka, siswa yang lingkungan belajarnya baik dan mendukung akan mempunyai tingkat
konsentrasi yang lebih tinggi dan berdampak pada pencapaian prestasi yang tinggi pula. Sedangkan siswa yang mempunyai lingkungan belajar yang tidak
mendukung siswa dalam belajar akan mempunyai tingkat konsentrasi yang rendah dan berdampak pada pencapaian prestasi belajar yang rendah pula.
3. Pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara
konsentrasi belajar dan prestasi belajar
Prestasi adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan. Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil adalah
perubahan di dalam diri si pelajar di mana ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak ia ketahui. Setiap orang mempunyai hasil yang berbeda-
beda dari apa yang telah dipelajari. Keberhasilan siswa yang disebut belajar akan nampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Pencapaian prestasi
belajar ditentukan oleh bermacam-macam faktor. Salah satu faktor tersebut adalah minat siswa terhadap pelajaran. Minat tersebut menciptakan suatu
keseriusan dalam belajar. Keseriusan dalam belajar akan menimbulkan suatu konsentrasi atau pemusatan pikiran. Siswa yang mampu berkonsentrasi pada
suatu pelajaran, maka biasanya mempunyai prestasi yang tinggi. berbeda dengan siswa yang tidak mampu berkonsentrasi pada pelajaran. Biasanya
anak yang kurang dapat berkonsentrasi dalam pelajaran prestasinya pun cenderung lebih rendah. Pencapaian konsentrasi dalam belajar ditentukan oleh
bermacam-macam hal, salah satunya adalah kelengkapan fasilitas belajar di rumah. Keberadaan fasilitas belajar di rumah seperti pengadaan buku tulis,
buku latihan, meja kursi belajar, penerangan, ruang belajar, dan ventilasi yang baik akan megakibatkan anak menjadi semangat dan merasa nyaman untuk
belajar di rumah. Adanya fasilitas belajar di rumah dapat menciptakan konsentrasi. Bila anak sudah mempunyai kebiasaan belajar di meja belajar,