Dieng sering mengeluh masuk angin. Masyarakat Dieng mengatasinya dengan mengonsumsi obat tradisional yang dapat membantu menghangatkan tubuh,
sehingga dapat mencegah terjadinya masuk angin akibat cuaca dingin. Masuk angin juga dapat mengganggu aktivitas masyarakat Dieng dalam bekerja, oleh
sebab itu masyarakat Dieng melakukan pengobatan mandiri dengan obat tradisional untuk mencegah terjadinya masuk angin.
Pada penelitian ini juga terdapat responden yang menggunakan obat tradisional untuk mengobati penyakit kronisnya yang sudah lama didiagnosis oleh
dokter, seperti penyakit paru-paru basah yang dulu pernah dialami oleh responden. Dokter yang mendiagnosis responden tersebut juga menyarankan
menggunakan obat tradisional untuk mencegah kekambuhan kembali dari gejala penyakitnya. Responden dalam penelitian ini menggunakan obat tradisional tidak
hanya untuk mengobati satu macam keluhan, tetapi ada beberapa responden yang mengobati berbagai penyakit yang dialaminya dengan obat tradisional.
6. Cara responden memperoleh obat tradisional yang digunakan untuk
pengobatan mandiri
Hasil penelitian Tabel V mengenai cara responden memperoleh obat tradisional yang digunakan untuk pengobatan mandiri dengan membeli sendiri
80. Cara responden memperoleh obat tradisional dengan membeli dilakukan oleh 29 responden, proses membeli ada tiga macam, yaitu membeli bibit dan
menanam 3, membeli bahan dan membeli sendiri 11 dan membeli langsung 80.
Tabel V. Cara responden memperoleh obat tradisional n=31
Sumber obat tradisional n=31
Persentase
Tetangga 3
Menanam sendiri 3
Membeli n=29 Membeli bibit dan menanam
3 Membeli bahan dan membuat sendiri
11 Membeli langsung
80 Total
100
Berdasarkan hasil penelitian Tabel VI tempat responden membeli obat tradisional yang paling banyak adalah di warung 52, warung yang dekat
dengan tempat tinggal responden. Obat tradisional yang dijual di warung dapat berupa jamu dan OHT. Warung di sekitar tempat tinggal responden menyediakan
obat tradisional yang dibutuhan masyarakat di sekitarnya. Warung berperan dalam peningkatan pengenalan dan penggunaan obat
dalam pengobatan mandiri, hal tersebut karena semakin tersebarnya distribusi obat melalui warung. Pendistribusian obat tradisional di warung sekarang sudah
semakin mudah dengan berkembangnya teknologi dan transportasi Djunarko dkk., 2011. Di Dieng teknologi alat komunikasi seperti handphone dan akses
internet sudah banyak digunakan, selain itu alat transportasi sudah banyak dan mudah ditemui. Kedua hal tersebut dapat mempermudah pendistribusian obat
tradisional hingga sampai kepada masyarakat di Dieng.
Tabel VI. Tempat responden membeli obat tradisional n=29
Tempat membeli OT n=29
Persentase
Warung 52
Pasar 14
Penjual keliling 14
Apotek 10
Tetangga 7
Swalayan 3
Total 100
Obat tradisional yang dibeli dari penjual keliling oleh responden berupa obat Naturindo
®
. Penjual keliling menjual obat tradisional tersebut dengan
mendatangi langsung rumah-rumah masyarakat Desa Dieng dan menawarkan produk obat tradisional tersebut kepada konsumennya. Ada responden yang
membeli obat tradisional di apotek dan swalayan yang jaraknya jauh. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh alasan responden membeli obat di apotek karena obat
tradisional yang digunakan dibeli oleh keluarganya yang bekerja di daerah Kabupaten Wonosobo. Berikut hasil kutipan wawancara responden:
“Obatnya dibeli di apotek di Wonosobo, yang belikan bukan saya mbak, yang beli anak saya mbak karena sekalian kerja disana” S.
7. Jarak antara tempat tinggal responden dengan tempat membeli obat
tradisional
Berdasarkan hasil penelitian Gambar 6 jarak antara tempat tinggal responden dengan tempat membeli obat yang paling banyak adalah jarak yang
dekat dengan tempat tinggal responden 49. Tempat membeli obat yang paling dekat dengan tempat tinggal responden adalah warung. Jarak tergantung tempat
tinggal responden ada yang tempat tinggalnya dekat dengan warung, ada juga yang harus berjalan terlebih dahulu untuk dapat menemukan warung yang
menjual obat tradisional. Menurut Kalangie cit. Supardi dkk., 1997 dan McEwen 1979 yang
menyatakan bahwa pemilihan obat dipengaruhi oleh jarak antara tempat tinggal responden dengan tempat membeli obat. Jarak yang dekat antara tempat tinggal
dengan tempat membeli obat memudahkan masyarakat untuk memperoleh obat