per bulan yang beragam, karena kesehatan merupakan hal yang penting sehingga banyak responden yang melakukan pengobatan mandiri untuk pencegahan
penyakit.
B. Pola Penggunaan Obat Tradisional untuk Pengobatan Mandiri
Pola penggunaan obat tradisional dalam penelitian ini meliputi: frekuensi pengunaan, nama obat tradisional, yang menggunakan obat tradisional,
bentuk obat tradisional yang digunakan, keluhan yang dialami, cara memperoleh, jarak untuk memperoleh, harga, cara penggunaan, lama penggunaan, yang dialami
responden setelah menggunakan obat tradisional, efek samping yang dialami, obat tradisional yang digunakan sudah pernah digunakan sebelumnya dan sumber
informasi mengenai obat tradisional. Berikut hasil penelitian mengenai pola penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri:
1. Frekuensi penggunaan obat tradisional
Berdasarkan hasil penelitian Gambar 3 diperoleh frekuensi penggunaan obat tradisional responden sangat bervariasi. Frekuensi penggunaan dalam sebulan
terakhir yang terbesar adalah 1-5x dalam sebulan 48. Menurut Pujiyanto 2008 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa
frekuensi minum ramuan obat tradisional bervariasi antara sehari satu-dua-tiga kali hingga seminggu sekali. Hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
mengungkapkan hal yang sama mengenai frekuensi penggunaan obat tradisional yang bervariasi.
Gambar 3. Frekuensi penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri dalam sebulan terakhir, n=31
Banyak responden melakukan pengobatan mandiri dalam kurun waktu sebulan terakhir dengan menggunakan obat tradisional 1-5x tiap bulan dan
terdapat juga responden yang menggunakan obat tradisional setiap hari. Penggunaan obat tradisional setiap hari yang dilakukan responden untuk
pencegahan maupun pengobatan penyakit. 2.
Nama-nama obat tradisional yang digunakan untuk pengobatan mandiri
Hasil yang diperoleh dari penelitian Tabel II mengenai obat tradisional yang paling banyak digunakan untuk penggobatan mandiri oleh responden adalah
Tolak Angin
®
42. Suhu di dataran tinggi Dieng yang sangat rendah sehingga cuacanya juga sangat dingin. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Desa
Dieng menggunakan Tolak Angin
®
karena berkhasiat untuk menghangatkan tubuh dan mencegah terjadinya masuk angin. Kandungan dari Tolak Angin
®
yang dapat menghangatkan tubuh adalah Jahe Zingiber officinale.
Pada penelitian ini banyak responden memilih dan menggunakan obat tradisional berupa Tolak Angin
®
dalam melakukan pengobatan mandiri. Dari hasil wawancara, banyak responden yang belum dapat membedakan jenis obat
tradisional yang terdiri dari jamu, OHT atau fitofarmaka. Tolak Angin
®
48 7
3 19
23
10 20
30 40
50 60
1-5x tiap bulan 6-10x tiap bulan
11-15x tiap bulan kadang kala saat sedang sakit
setiap hari