mempunyai tugas melaksanakan kebijakan dibidang pengawasan obat dan makanan, salah satunya meliputi pengawasan atas produk obat tradisional BPOM
RI, 2013.
3. Yang menggunakan obat tradisional untuk pengobatan mandiri
Berdasarkan hasil penelitian Gambar 4 diperoleh yang obat tradisional untuk pengobatan mandiri paling banyak dilakukan untuk mengobati diri sendiri
77. Pengobatan mandiri bukan hanya dilakukan untuk diri sendiri saja, tetapi dapat dilakukan untuk keluarga di lingkungan sekitar responden.
Menurut Supardi dkk. 1997, pengobatan mandiri yang dilakukan sendiri oleh responden sebelumya diperoleh dari keluarga dan orang tua, sehingga
pada usia produktif responden dapat melakukan pengobatan mandiri untuk dirinya sendiri. Responden pada penelitian ini semuanya tinggal di rumah bersama
keluarga baik responden yang sudah menikah maupun yang belum menikah, dan responden terbanyak adalah perempuan. Menurut Noviana 2011, perempuan
lebih peduli terhadap kesehatan keluarga, perempuan dalam hal ini adalah sebagai seorang ibu atau istri yang membantu dalam pemilihan pengobatan untuk
keluarganya. Jadi, pengobatan mandiri dapat dilakukan untuk dirinya sendiri dan juga untuk keluarga.
Gambar 4. Yang menggunakan obat tradisional untuk pengobatan mandiri, n=31
77 13
10
10 20
30 40
50 60
70 80
90 sendiri
keluarga sendiri dan keluarga
4. Bentuk obat tradisional yang digunakan untuk pengobatan mandiri
Hasil penelitian menunjukkan Gambar 5 bentuk obat tradisional yang paling banyak digunakan untuk pengobatan mandiri adalah bentuk cair 80.
Bentuk sediaan lain dari obat tradisional yang digunakan untuk pengobatan mandiri adalah serbuk 10 dan kapsul 10. Bentuk sediaan cair lebih mudah
dan praktis digunakan sehingga banyak responden yang menggunakan bentuk sediaan obat tradisional dalam bentuk cair dibandingkan dengan bentuk yang lain.
Bentuk sediaan obat tradisional dapat berupa bentuk padat, cair, maupun semi padat. Bentuk sediaan obat tradisional yang digunakan oleh masyarakat
beragam Tabel III, mulai dari yang sederhana hingga yang membutuhkan teknologi yang tinggi dan untuk tujuan serta penggunaan yang bermacam-macam.
Hanya bentuk sediaan padat serbuk dan kapsul dan cair yang digunakan oleh responden pada penelitian ini Wasito, 2011.
Gambar 5. Bentuk sediaan obat tradisional yang digunakan responden untuk pengobatan mandiri, n=31
Obat tradisional banyak dipasarkan dalam bentuk sediaan obat cair, baik untuk penggunaan pemakaian obat dalam maupun sebagai obat luar. Cairan obat
dalam merupakan sediaan obat tradisional berupan larutan emulsi atau suspensi dalam air yang bahan bakunya berasal dari serbuk simplisia atau sediaan galenik
dan digunakan sebagai obat dalam. Berbeda dengan cairan obat luar, yang
80 10
10
10 20
30 40
50 60
70 80
90 cair
serbuk kapsul