Frekuensi penggunaan obat tradisional

4. Bentuk obat tradisional yang digunakan untuk pengobatan mandiri

Hasil penelitian menunjukkan Gambar 5 bentuk obat tradisional yang paling banyak digunakan untuk pengobatan mandiri adalah bentuk cair 80. Bentuk sediaan lain dari obat tradisional yang digunakan untuk pengobatan mandiri adalah serbuk 10 dan kapsul 10. Bentuk sediaan cair lebih mudah dan praktis digunakan sehingga banyak responden yang menggunakan bentuk sediaan obat tradisional dalam bentuk cair dibandingkan dengan bentuk yang lain. Bentuk sediaan obat tradisional dapat berupa bentuk padat, cair, maupun semi padat. Bentuk sediaan obat tradisional yang digunakan oleh masyarakat beragam Tabel III, mulai dari yang sederhana hingga yang membutuhkan teknologi yang tinggi dan untuk tujuan serta penggunaan yang bermacam-macam. Hanya bentuk sediaan padat serbuk dan kapsul dan cair yang digunakan oleh responden pada penelitian ini Wasito, 2011. Gambar 5. Bentuk sediaan obat tradisional yang digunakan responden untuk pengobatan mandiri, n=31 Obat tradisional banyak dipasarkan dalam bentuk sediaan obat cair, baik untuk penggunaan pemakaian obat dalam maupun sebagai obat luar. Cairan obat dalam merupakan sediaan obat tradisional berupan larutan emulsi atau suspensi dalam air yang bahan bakunya berasal dari serbuk simplisia atau sediaan galenik dan digunakan sebagai obat dalam. Berbeda dengan cairan obat luar, yang 80 10 10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 cair serbuk kapsul merupakan sediaan obat tradisional berupan larutan emulsi atau suspensi dalam air yang bahan bakunya berasal dari serbuk simplisia atau sediaan galenik dan digunakan sebagai obat luar Wasito, 2011. Cairan obat dalam yang banyak digunakan oleh responden merupakan produk OHT untuk keluhan masuk angin dan cairan obat luar yang banyak digunakan oleh responden berupa larutan pembersih daerah kewanitaan. Tabel III. Nama dan bentuk sediaan obat tradisional Nama obat tradisional Bentuk Sediaan Tolak Angin ® Cair Kunyit asam Cair Kunyit, jahe, kencur Cair Antangin ® Cair Kunir, kencur, sirih Cair Terong Belanda Cair Larutan cap kaki 3 anak ® Cair Ricalinu Kapsul Naturindo Kapsul Jinten hitam Kapsul Purwaceng Serbuk Jamu air mancur ® Serbuk Jamu sawanan Serbuk Keterangan: direbus masing-masing terpisah untuk diminum direbus untuk pemakaian luar Bentuk sediaan kering dari obat tradisional yang paling banyak beredar di pasaran adalah dalam bentuk serbuk, yang merupakan sediaan obat tradisional berupa butiran homogen dengan derajat halus yang cocok dengan bahan baku berupa simplisia, sediaan galenik, atau campurannya. Sediaan serbuk juga dapat dibuat dari bagian tumbuh-tumbuhan yang dikeringkan secara alami dan dapat berasal seluruhnya dari bahan yang padat, kering, atau juga mengandung sejumlah kecil cairan atau ekstrak tumbuh-tumbuhan atau bahan lainnya yang disebarkan secara merata pada campuran bahan yang padat Wasito, 2011. Obat tradisional bentuk serbuk yang digunakan oleh responden pada penelitian ini seperti serbuk Purwaceng. Bentuk sediaan obat tradisional yang lebih modern juga digunakan oleh responden untuk pengobatan mandiri adalah kapsul. Kapsul merupakan sediaan obat tradisional yang terbungkus cangkang keras atau lunak dengan bahan bakunya terbuat dari sediaan gelanik dengan atau tanpa bahan tambahan. Bahan- bahan yang diisikan ke dalam kapsul biasanya berupa serbuk atau granul, sehingga sebelum diisikan dalam cangkang kapsul, bahan obat tradisional harus dalam keadaan kering dan homogen Wasito, 2011. Obat tradisional bentuk kapsul yang digunakan oleh responden pada penelitian ini seperti Jinten hitam. Responden melakuan pengobatan mandiri menggunakan obat tradisional dengan bentuk sediaan cair dan padat. Bentuk sediaan cair banyak digunakan secara langsung oleh responden, sedangkan bentuk sediaan padat yang digunakan berupa serbuk dan ada yang sudah lebih modern dalam bentuk kapsul.

5. Keluhan yang dialami responden saat melakukan pengobatan mandiri

Berdasarkan hasil penelitian Tabel IV keluhan yang paling banyak dialami oleh responden saat melakukan pengobatan mandiri adalah masuk angin 35. Pengobatan mandiri untuk mengatasi keluhan masuk angin sering dilakukan oleh responden pada penelitian ini. Pengobatan mandiri memiliki tujuan untuk mengobati penyakit ringan minor illness dan mencegah terjadinya suatu penyakit dari gejala yang sudah dikenali sendiri tanpa memeriksakan diri ke dokter sebelumnya, bahkan untuk penyakit kronis tertentu yang sebelumnya telah didiagnosis tegak oleh dokter WHO, 1998. Masuk angin merupakan salah satu penyakit ringan atau keluhan yang paling sering dialami oleh responden pada penelitian ini. Tabel IV. Keluhan sakit yang dialami responden yang melakukan pengobatan mandiri dengan obat tradisional, n=31 Keluhan sakit Persentase Masuk angin 35 Membersihkan daerah kewanitaan 16 Daya tahan tubuh 10 Pegal linu 6 Kelelahan 6 Sariawan 3 Radang tenggorokan 3 Pilek 3 Perut kembung 3 Penghangat badan 3 Penambah nafsu makan 3 Meriang 3 Menstruasi 3 ASI Air Susu Ibu tidak lancar 3 Kolesterol 3 Hipertensi 3 Penurun gula darah 3 Demam 3 Batuk 3 Keterangan: Responden boleh menjawab lebih dari satu jawaban Masuk angin merupakan fenomena budaya dan medis. Masuk angin merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kosmologi Jawa yang mendasari kerangka pikir masyarakat Jawa mengenai keseimbangan hubungan manusia, baik dengan alam, sesama manusia, unsur tubuh manusia, maupun asal usul kejadian alam. Ketidakseimbangan unsur di dalam tubuh dipercaya tidak hanya diakibatkan oleh faktor eksternal yang meliputi: cuaca, musim, angin, atau fisik dan juga internal yang meliputi: emosi, mental, atau sukma Triratnawati, 2011. Masuk angin merupakan penyakit ringan yang sering dialami oleh masyarakat di daerah yang bersuhu rendah dan cuaca dingin, seperti di dataran tinggi atau di daerah pengunungan. Cuaca yang dingin membuat masyarakat

Dokumen yang terkait

KAJIAN POLA PERTANIAN DAN UPAYA KONSERVASI DI DATARAN TINGGI DIENG KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO

2 13 57

Faktor faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Tingkat Pendidikan Masyarakat di Desa Dieng Wetan Kecamatan Kejajar Wonosobo

4 22 100

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

1 3 13

GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL UNTUK PENGOBATAN SENDIRI PADA MASYARAKAT Gambaran Penggunaan Obat Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri Pada Masyarakat Di Desa Jimus Polanharjo Klaten.

0 1 15

Pola dan motivasi penggunaan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonoso Jawa Tengah.

0 13 111

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat tradisional untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

8 19 105

Kajian pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Dieng Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah.

0 0 90

MAKNA SIMBOLIK RUWATAN CUKUR RAMBUT GEMBEL DI DESA DIENG KEJAJAR WONOSOBO

0 0 14

POLA PENGGUNAAN OBAT, OBAT TRADISIONAL DAN CARA TRADISIONAL DALAM PENGOBATAN SENDIRI DI INDONESIA

0 0 7

Hubungan pengetahuan dan sikap mengenai obat tradisional dan obat modern dengan tindakan pemilihan obat untuk pengobatan mandiri di kalangan masyarakat Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah - USD Repository

0 5 142