Kelebihan dan Kekurang Metode Inkuiri

29 cerita yang terdapat dalam cerita itu, baik yang berupa bukti-bukti langsung, maupun tak langsung Nurgiyantoro, 2007: 87-88. 2 Amanat Dalam sebuah karya sastra ada kalanya dapat diangkat suatu ajaran moral, atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Hal itulah yang disebut dengan amanat. Jika permasalahan yang diajukan dalam cerita diberi jalan keluarnya oleh pengarang, jalan keluar itu disebut dengan amanat Sudjiman, 1991: 57. Amanat disebut sebagai pesan yang mendasari cerita yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembaca. Menurut Wiyatmi 2006:49, amanat pada dasarnya merupakan pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau penonton. Amanat dapat pula disebut dengan moral, atau lebih tepatnya pesan moral. Amanat atau moral merupakan sesuatau yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca, merupakan makna yang terkandung dalam sebuah karya, makna yang disarankan lewat cerita Nurgiyantoro, 2007: 321. Amanat dapat diungkapkan secara langsung maupun tidak langsung oleh pengarang. Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk menemukan amanat dalam sebuah karya sastra, yaitu secara eksplisit dan implisit. Amanat dapat diungkapkan secara eksplisit jika pada tengah atau akhir cerita, pengarang menyampaikan seruan, saruan, peringatan, nasihat, anjuran, larangan, dan sebagainya, berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita itu. Amanat dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 diungkapkan secara implisit jika jalan keluar atau ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir Sudjiman, 1991: 57. Oleh karena itu, untuk menemukan suatu amanat dalam sebuah karya sastra, kita tidak cukup hanya membaca beberapa paragraf dari cerita novel tersebut. Namun untuk mendapatkan amanat atau pesan moral dari sebuah novel, kita harus membaca cerita tersebut hingga selesai.

3. Pengajaran Sastra di SMA

Pengajaran sastra merupakan pengajaran yang menyangkut seluruh aspek sastra, yang meliputi: Teori Sastra, Sejarah Sastra, Kritik Sastra, Sastra Perbandingan, dan Apresiasi Sastra Ismawati, 2013: 1. Rahmanto 1988: 16, mengemukakan bahwa pengajaran sastra dapat membantu pendidikan secara utuh apabila mencakup hal-hal sebagai berikut: 1 membantu keterampilan berbahasa, 2 meningkatkan pengetahuan budaya, 3 mengembangkan cipta dan rasa, 4 menunjang pembentukan watak. Pengajaran sastra memiliki fungsi, yakni pengjaran sastra dapat dikatakan sebagai wahana untuk belajar menemukan nilai-nilai yang terdapat dalam karya sastra yang dipelajari, dalam suasana yang kondusif di bawah bimbingan guru atau dosen. Selain itu, dalam pengajaran sastra dimungkinkan tumbuhnya sikap apresiasi terhadap hal-hal yang indah, yang lembut, yang manusiawi, untuk diinternalisasikan menjadi bagian dari karakter anak didik yang akan dibentuk Ismawati, 2013: 3.