Analisis dan Pembahasan Amanat Novel Di Kaki Bukit Cibalak

89 Kutipan tersebut memberikan amanat agar janganlah percaya kepada dukun karena hal tersebut adalah perbuatan yang tercela. Percayalah hanya kepada Tuhan. 6 Bagian Keenam Dalam bagian keenam ini, pengarang mengungkapkan amanatnya secara implisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara implisit dapat dilihat dalam kutipan berikut. 90 Maling ayam itu diam saja, bahkan ketika pertanyaan itu diulang sampai tiga kali. Ayah Pambudi marah. Bagol ditamparnya keras sekali. Tetapi bagol tetap pada tekadnya, bungkam Dan tetap bungkam ketika diancam hendak dibawa ke kantor polisi. Pambudi yang ternyata lebih sabar daripada ayahnya, menemukan cara untuk mendapatkan pengakuan Bagol Tohari, 2014: 75-76. Kutipan di atas memberikan amanat agar jangan mudah emosi dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Segala hal tidak akan ada penyelesaiannya jika dihadapi dengan emosi. Berusahalah untuk tenang dalam menghadapi permasalahan. Dengan demikian kita dapat memikirkan jalan keluar dari permasalahan tersebut. 91 Bagol disuruh pulang. Pambudi masuk kembali ke kamarnya. Ia menyumpahi dirinya, karena begitu ia menyorotkan senter ke atas meja, tampaklah majalah remaja itu. Kontan ia membayangkan pemiliknya, Sanis. Sadarlah Pambudi bahwa dirinya lemah. Ia tidak bisa berdaulat mutlak atas pribadinya sendiri. Buktinya, Sanis yang masih bocah itu dapat duduk dengan tenang dalam hati Pambudi Tohari, 2014: 77. Kutipan di atas memberikan amanat agar tetap fokus dan kuat dalam mengahdapi suatu permasalahan karena orang yang lemah akan mudah lengah. 90 Dengan demikian orang yang memiliki niat jahat akan dengan mudah mencelakai kita. 92 Sebaliknya ayah Pambudi amat cemas setelah adanya kejadian itu. Lurah memusuhi anaknya yang bungsu, yang amat disayanginya. Orang tua itu mencari penawar kebimbangan dengan duduk bersujud kepada Tuhan. Sampai menjelang fajar, ayah Pambudi belum melepaskan doanya Tohari, 2014: 77. Kutipan di atas memberikan amanat untuk selalu berserah kepada Tuhan. Ketika sedang mengalami kesulitan cobalah berdoalah kepada Tuhan agar diberikan jalan keluar. Selain itu dengan berdoa, hati kita akan tenang sehingga dapat mencari jalan keluarnya. 7 Bagian Ketujuh Pada bagian ketujuh ini, pengarang menyampaikan amanatnya secara eksplisit dan implisit. Amanat yang disampaikan secara eksplisit dapat dilihat dalam kutipan berikut. 93 “Ingat, ibu-ibu, apa yang baik pada Anda akan berakibat baik pula pada konduite suami Anda, dan sebaliknya. Jelasnya, konduite Anda adalah juga konduite suami Anda” Tohari, 2014: 78. Dalam kutipan tersebut pengarang menyampaikan amanat bahwa baik buruknya sikap dan perilaku seorang individu, menunjukkan cara hidup individu tersebut dalam mematuhi suatu aturan atau norma. Sedangkan amanat yang disampaikan secara implisit, dapat dilihat dalam kutipan berikut. 94 “Kalau kau bersedia, masalah lainya dapat kuatur. Ayah Sanis sedang mengajukan permohonan kepada Bupati agar langgarnya dipugar dengan biaya Pemerintah. Tanpa aku, ia tidak bisa berbuat apa-apa. 91 Jadi ia tidak pantas menolak bila kumintai anaknya untuk dijadikan modelmu, paham?” Tohari, 2014: 80. Kutipan di atas mengungkapkan amanat bahwa sebagai seseorang yang memiliki kekuasaan hendaknya jangan menggunakan kekuasaan tersebut untuk kepentingan pribadi. Apa lagi mendesak orang lain untuk melakukan sesuatu untuk kepentingan pribadi. 95 Pak Dirga sengaja memberikan tekanan yang nyata pada kata “Bambang”, supaya rasa waswas di hati istrinya lenyap. Padahal batin Lurah Tangir itu berkata, “Kalau kamu sendiri berkata bahwa Sanis cantik, mestikah aku berkata sebaliknya? Dengar kata Eyang Wira tentang pisang apupus cinde. Sanis adalah pisang apupus cinde itu, dan aku adalah lurah di Desa Tanggir ini.” Tohari, 2014: 91. Kutipan di atas memberikan amanat yakni sebagai pasangan hendaknya selalu setia pada pasangannya. Jangan menyakiti hati pasangan dengan berbohong untuk mengikuti hawa nafsu belaka. 8 Bagian Kedelapan Dalam bagian kedelapan, pengarang menyampaikan amanatnya secara eksplisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara eksplisit dapat dilihat dalam kutipan berikut. 96 Beberapa hari yang lalu ayah Pambudi pergi ke Balai Desa. Ia hendak meminta surat-surat yang diperlukan untuk mengajukan permohonan kredit bimas. Orang tua itu dibiarkan menunggu lama sekali, sedangkan Pak Dirga enak-enak saja merokok bersama Poyo. Ketika akhirnya Lurah mau melayani ayah Pambudi, berkata dengan nada yang amat menyakitkan, “Kenapa sampean minta surat keterangan kepadaku, dan bukan ke Redaksi harian Kalawarta di Yogya? Tohari, 2014: 92. Kutipan di atas memberikan amanat bahwa sebagai seorang pemimpin hendaknya dapat melayani dengan tulus dan ikhlas. Jangan membiarkan orang 92 yang sedang membutuhkan pertolongan menunggu terlalu lama dan dibiarkan begitu saja tanpa mendapatkan pelayanan yang seharusnya. Selain itu dalam bekerja hendaknya harus profesional. Jangan membawa masalah pribadi ke dalam pekerjaan, sehingga menggangu kinerja kita. 97 “Turutilah tutur kata para orang tua: Wani ngalah, luhur wekasane. Berani mengalah, menjadik an kita luhur pada akhirnya.” Tohari, 2014: 93 Dalam kutipan di atas, pengarang memberikan pesan bahwa seseorang yang berani mengalah, kelak ia akan mendapatkan kemenangan pada akhirnya. Dengan mengalah bukan berarti kalah. Namun mengalah menunjukkan pribadi yang menang karena ia berhasil mengalahkan lawannya dengan sikap sabar dan mau mengalah. 98 “Terkadang kita ingin segera mengenakan baju besi, memanggul tombak, dan lari menantang musuh. Tetapi ingat, hanya Arjuna yang kecil yang dapat mengalahkan Nirwatakawaca yang raksasa. Hanya si kecil Daud yang bisa menang atas Goliat. Semua cerita lama. Bukti kebenaran kataku itu adalah apa yang telah kaualami sendiri. Aku percaya bulat, kau punya itikad yang bening di desamu sendiri. Kau menginginkan kemajuan yang sehat, kau memikirkan perbaikan dalam kehidupan masyarakat. Kau hendak membawa surat dan nilai-nilai pembaharuan ke tengah kalangan orang-orang yang memiliki pengetahuan dasar tentang pembangunan pun belum. Akibatnya kau sendiri yang jatuh, bukan?” Tohari, 2014: 100. Melalui kutipan di atas, pengarang menyampaikan amanat bahwa terkadang usaha dan niat baik yang ingin dilakukan tidak selalu berjalan dengan lancar. Ada hambatan dan rintangan yang dihadapi. Namun, jika terus berusaha dan sabar pasti niat baik tersebut dapat terwujud. 99 “Pokoknya sudahlah, Pam. Semuanya telah terjadi. Bukan memandang ke belakang yang harus kaulakukan sekarang, tetapi ke depan. Inilah saatnya kau mempercayai kata-kata seorang admiral yang sedang menghadapi pemberontakan anak bua hnya sendiri, „I have not begun to fight yet ‟. Kau belum cukup mempunyai modal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 untuk menantang berkelahi kepalsuan dan kemunafikan yang terjadi di desamu” Tohari, 2014: 100. Melalui kutipan di atas, pengarang menyampaikan amanat bahwa segalanya yang telah terjadi tidak perlu disesali. Tidak ada gunanya untuk menyesali hal yang telah dilakukan. Lebih baik siapkan strategi untuk menyusun langkah ke depan. Selain itu, pengarang juga memberikan amanat berupa ajaran untuk selalu mempersiapkan diri jika hendak melakukan suatu hal. 9 Bagian Kesembilan Dalam bagian kesembilan ini, pengarang menyampaikan amanatnya secara eksplisit dan implisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara eksplisit dapat dilihat dalam kutipan berikut. 100 Penampilan pertama kali harus memberi kesan yang pantas, begitu kata orang. Pambudi mempercayai hal itu. Maka ketika hendak berangkat menemui Nyonya Wibawa, Pambudi mengenakan pakaian yang paling baru. Sepatunya disemir, rambutnya disisr ke belakang supaya tidak tampak terlalu gondrong Tohari, 2014: 107. Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan amanat bahwa orang lain dapat menilai seseorang dari cara berpenampilannya. Oleh sebab itu, penampilan akan mempengaruhi kesan pertama dan penilaian orang lain terhadap diri seseorang. 101 “Bagaimana dengan rencanaku untuk meneruskan sekolah, bila aku direpotkan oleh urusan Lurah Tanggir dan si Poyo itu. Biar, ya biarlah. Demi kepentinganku sendiri untuk kembali ke sekolah, aku harus diam. Masih ada mahkamah yang lebih tinggi, Tuhan pribadi yang akan menjadi hakim. Mudah-mudahan saja tidak semua orang Tanggir menganggap diriku sebusuk itu.” Tohari, 2014: 116. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan pesan bahwa tidak perlu cemas ketika kita dihakimi oleh orang lain karena ada Tuhan yang maha tahu. Tuhan tahu perbuatan setiap yang telah diperbuat oleh umatNya, dan Tuhan lah yang dapat menilainya. 102 “Apakah suratku sampai, Kak?” tanya Sanis, suaranya datar dan beku. Bahkan sinar mata Sanis tidak menerjemahkan kejujuran. Kalau Pambudi percaya akan kata-kata orang tua bahwa sikap lahir adalah utusan sikap batin Tohari, 2014: 117. Dalam kutipan di atas, pengarang memberikan amanat bahwa apa yang terpancar dalam gerak-gerik seeorang, itulah sesungguhnya yang sedang dirasakan atau yang ingin dikatakan. Jadi walaupun seseorang berkata tidak jujur, hal tersebut sebenarnya dapat terlihat melalu gerak-geriknya. Amanat yang disampaikan pengarang secara implisit, dapat dilihat dalam kutipan berikut. 103 “Entahlah, Mul, aku tak bisa memutuskannya sekarang. Yang penting, kita telah bersahabat. Persahabatan tidaklah sesempit kotak- kotak teka- teki silang, bukan?” tohari, 2014: 113. Kutipan di atas memberikan pesan bahwa persahabat itu luas. Persahabat tidak hanya terjalin hanya saat itu saja. Persahabat dapat terjalin selamanya, tidak mengenal waktu dan tempat. 10 Bagian Kesepuluh Dalam bagian kesepuluh, pengarang menyampaikan amanatnya secara implisit. Hal ini nampak dalam kutipan berikut. 104 Tentang Pambudi. Bambang yakin bahwa bisik-bisik buruk yang menjelek-jelekkan pemuda Tanggir itu palsu belaka. Ia merasa wajib PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 membelanya, setidak-tidaknya ia harus berbicara dengan Pambudi Tohari, 2014: 128. Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan amanat agar selalu membela kebenaran. Akan tetapi juga harus dilandasi dengan bukti yang benar dan sesuai dengan kenyataannya. 105 Untuk menjumpai Pambudi di Yogya, Bambang harus menemui orang tua pemuda itu lebih dulu. Tak disangka ayah Pambudi terang- teragan menolak memberikan alamat anaknya. Dengan susah payah Bambang meyakinkan orang tua itu bahwa ia sama sekali tidak bermaksud buruk terhadap Pambudi Tohari, 2014: 128 Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan amanat bahwa jangan menolak penjelasan seseorang sebelum mendengarkan penjelasan dari orang tersbeut. Jangan berburuk sangka terhadap orang lain. Dengarkan dulu penjelasan dari orang lain, sebelum mengambil tindakan. 11 Bagian Kesebelas Dalam bagian kesebelas ini, pengarang menyampaikan amanatnya secara implisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara implisit dapat dilihat dalam kutipan berikut. 106 Selesai sembahayang Pak Dirga selalu singgah ke rumah orang tua Sanis yang memang bersebelahan dengan surau itu. Kepada Pak Modin, Lurah Tanggir sekarang memanggil “Pak”, dan sikapnya penuh dengan tata krama. Kalau anak gadis tuan rumah keluar menghidangkan teh dan kue-kue, Pak Dirga berpura-pura bertanya ini dan itu kepada ayahnya. Atau ia mendadak menyalakan rokok. Padahal dengan lirikan sekilas ia menikmati betis dan tengkuk Sanis yang telah mengundang air liurnya Tohari, 2014: 135. 96 Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan amanat bahwa jangan berpura-pura baik di hadapan orang lain hanya ketika memiliki maksud tertentu. Berbuat baik kepada semua orang kapan pun dan di mana pun. 107 Bu Runtah sadar sepenuhnya bahwa suamninya telah enam kali menikah sebelum mengawininya. Tetapi perempuan itu berharap Pak Dirga tidak akan mencari istri yang kedepalan. Dan terbukti sekarang, harapannya kosong belaka Tohari, 2014: 140. Kutipan di atas memberikan pesan bahwa terkadang kenyataan tidak selalu sesuai degan harapan. Pertimbangkan terlebih dahulu tindakan yang akan diambil sebelum menyesal kemudian karena penyesalan selalu datang di akhir. 12 Bagian Kedua Belas Dalam bagian kedua belas ini, pengarang menyampaikan amanatnya secara eksplisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara eksplisit dapat dilihat dalam kutipan berikut. 108 “Seorang pejabat tua seperti Ayah ini harus arif bila hendak menerapkan hukum terhadap suatu masalah. Masih banyak segi lain yang patut kita pertimbangkan sebelum kita memutuskan hendak menempuh jalan hukum” Tohari, 2014: 155. Kutipan di atas memberikan amanat bahwa seorang pejabat hendaknya bersikap arif dan bijaksana dalam menghadapi suatu masalah. Terlebih jika masalah tersebut akan ditempuh melalui jalur hukum. Perlu dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh dan diperlukan kebijaksanaan untuk memecahkan masalah tersebut. 109 “Maaf, Ayah, yang namanya kebijaksanaan selalu muncul dari kewenangan. Patokannya sangat subjektif dan baur. Kebijaksanaan tidak akan menyelesaikan masalah ini dengan tuntas. Ia hanya akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 menggeser masalah itu ke samping, bukan menyelesaikannya sama sekali.” Tohari, 2014: 155. Melalui kutipan di atas, pengarang memberikan pesan bahwa kebijaksanaan juga harus dilandasi oleh ketegasan. Jika hanya bersikap bijaksana tanpa adanya sikap tegas, maka semuanya akan sia-sia. Oleh sebab itulah seorang pejabat selain bijaksana juga harus tegas dalam mengambil setiap tindakan. 13 Bagian Ketiga Belas Dalam bagian ketiga belas, pengarang menyampaikan amanatnya secara eksplisit dan implisit. Amanat yang disampaikan pengarang secara eksplisit dapat dilihat dalam kutipan berikut. 110 Sampai di rumah, kakak perempuan dan ibunya menyambutnya dengan tangis. Tetapi Pambudi tetap tenang. Ia sangat yakin bahwa kematian adalah sekadar proses alami yang langsung dikendalikan oleh Tuhan dari arasy Tohari, 2014: 159. Kutipan di atas menyampaikan amanat bahwa kematian adalah sebagian proses dari kehidupan, dan kematian merupakan kehendak dari Tuhan. Berusahalah ikhlas ketika dihadapkan pada kejadian ini, karena hidup mati seseorang adalah kehendak Tuhan. 111 “Mul, bagaimana aku dapat mengetahui masalah yang kau maksud, bila kau sendiri tidak mengatakannya?” Tohari, 2014: 166. Kutipan di atas memberikan amanat bahwa orang lain tidak akan mengerti yang sedang kita rasakan jika kita tidak mengatakannya secara terus terang kepada orang tersebut. Kutipan di atas memberikan pesan untuk berani berterus terang dan berani untuk berbicara. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 Amanat yang disampaikan pengarang secara implisit, dapat dilihat dalam kutipan berikut. 112 Sakitnya kehilangan seorang kekasih, sakitnya menghadapi kenyataan bahwa dirinya tidak cukup berharga di mata anak Pak Modin itu. Lebih sakit daripada menerima dakwaan melarikan uang milik koperasi Desa Tanggir. Untung, ia berangsur-angsur dapat melupakan kesusahannya dengan bersikap terbuka. Pambudi waktu itu menceritakan dengan terus terang kepada Paka Barkah apa yang baru saja dialaminya Tohari, 2014: 158. Kutipan di atas memberikan amanat bahwa bersikap terbuka, menceritakan permasalahan yang sedang dihadapi, dapat mengurangi beban yang sedang dihadapi seseorang. Dengan saling berbagi, antar individu dapat bertukar pikiran dan berbagi cerita sehingga bebannya dapat sedikit berkurang. 113 Banyak orang hadir melayat kematian itu. Lurah yang baru tidak ketinggalan. Pengganti Pak Dirga masih sangat muda, belum beristri, Hadi namanya. Pemuda itu berijazah STM. Menurut pandangan skilas Hadi akan mampu membawa perbaikan-perbaikan di Tanggir. Ia juga sadar apa dan bagaimana pemuda Tanggir yang bernama Pambudi itu. Maka pada waktu datang melayat kematian ayah Pambudi, lurah baru itu berlaku hormat terhadap tuan rumah Tohari, 2014: 160. Kutipan di atas memberikan amanat dengan turut berduka cita dan pergi melayat saudara yang telah meninggal mencerminkan sikap solidaritas terhadap sesama yang sedang mengahdapi kesedihan. Selain itu, dengan memberikan dukungan moral dapat pula meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. 114 “Aku seorang pemuda biasa yang berumur 27 tahun. Tak ada yang kurang dari pada diriku, untuh dan sehat. Apa yang dirasakan oleh Mulyani, aku pun merasakannya pula. Rasa cinta tidak mati meskipun aku telah dikhianatinya. Apa salahnya kalau kuakui bahwa Mulyani segar dan lembut. Apa salahnya kalau aku berkata bahwa sudah lama aku tertarik padanya. Tetapi yang kutampilkan adalah sikap kemunafikan. Tak ada rasa rendah diri padaku terhadap Mulyani, karena ia sangat kaya. Tidak ada juga rasa angkuh. Yang ada hanyalah suara akal sehat. Dengan sungguh-sungguh aku 99 berusaha supaya aku tidak jatuh cinta kepada Mulyani, karena tentang cinta aku berperndirian sangat kolot: Rasa cinta hanya tersedia buat bekal perkawinan. Nah, aku hendak mengawini Mulyani? Oh, seribu perbedaan harus kusingkirkan sebelum aku memutuskan berbuat demikian. “Cinta tidak akan lestari bila berjalan terlalu jauh dari kenyataan.” Tohari, 2014: 169. Kutipan di atas memberikan amanat, yakni walaupun telah disakiti berkali-kali, seseorang akan selalu merasakan yang namanya cinta karena cinta akan selalu memaafkan. Selain itu, dalam kutipan di atas juga memberikan amanat bahwa rasa cinta akan hilang bila hanya dibiarkan begitu saja. Tanpa adanya tindakan yang nyata, maka rasa cinta perlahan akan memudar. Maka cobalah untuk berterus terang terhadap perasaan yang dirasakan kepada orang lain. Berdasarkan hasil analisis amanat melaui teknik penyampaian amanat secara eksplisit dan implisit, dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahamad Tohari ini pengarang lebih dominan menyampaikan amanatnya secara implisit. Dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari terdapat 18 kutipan yang menunjukkan amanat yang disampaikan melalui teknik eksplisit. Hal tersebut terdapat dalam kutipan 68, 75, 76, 77, 81, 82, 93, 96, 97, 98, 99, 100, 101, 102, 108, 109, 110, 111. Untuk amanat yang disampaikan dengan teknik implisit terdapat 29 kutipan. Hal terdapat dalam kutipan 69, 70, 71, 72, 73, 74, 78, 79, 80, 83, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, 94, 95, 103, 104, 105, 106, 107, 112, 113, 114. Berdasarkan hasil secara keseluruhan baik dari penyampaian amanat secara eksplisit maupun secara implisit, peneliti menemukan banyak amanat yang 100 terdapat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak. Amanat yang terdapat dalam novel tersebut anatara lain sebagai berikut. 1. Seorang pemimpin dapat berlaku adil kepada warganya dan bersikap bijaksana, serta bertindak tegas dalam menghadapi sebuah permasalahan, pernyataan tersebut didukung dengan kutipan 108 dan 109. 2. Seorang pemimpin bersedia melayani dengan tulus dan ikhlas, memberikan bantuan kepada warganya yang membutuhkan pertolongan tanpa pilih kasih dan perhitungan, pernayataan tersebut didukung dengan kutipan 73, 96. 3. Sebagai seorang pemimpin yang telah dipercayai oleh rakyatnya sebaiknya dapat bersikap jujur, adil, tidak mengambil keutungan untuk dirinya sendiri, pernyataan tersebut didukung dengan kutipan 74, 86, 87. 4. Seorang pemimpin jangan berlaku seenaknya sendiri, menggunakan kekuasaannya untuk memaksakan keinginannya, pernyataan tersebut didukung dengan kutipan 94 5. Ketika hendak menolong orang lain haruslah ikhals dan bertanggug jawab, mau menanggung kemungkinan yang tidak terduga, pernyataan ini didukung dengan kutipan 79. 6. Dengan mengalah bukan berarti kalah, dengan berani mengalah justru membuat diri kita menjadi menang dan berjiwa besar, pernyataan tersebut didukung dengan kutipan 97. 7. Niat baik yang dilakukan tidak selalu berjalan dengan lancar, tetap semangat dan teruslah berjuang, dan pasrah kepada Tuhan. Jangan lihat ke belakang dengan menyesali perbuatan yang telah dilakukan, tetapi lihat ke depan 101 dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin, pernyataan tersebut didukung dengan kutipan 98, 99, 92. 8. Ketika dihakimi, tidak perlu khawatir dan cemas. Serahkan semua kepada Tuhan karena Tuhan tahu semua yang perbuatan yang telah dilakukan umatNya, pernyataan tersebut didukung dengan kutipan 101. 9. Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup berdampingan. Sikap solidaritas, peduli, dan tolong menolong baik jika dikembangkan dalam masyarakat, pernyataan tersebut didukung dengan kutipan 77, 82, 113. 10. Jika memiliki masalah, berusaha untuk terbuka dan berani untuk berbicara. Jangan diam saja dan meminta orang lain untuk menebak. Dengan terbuka kepada orang lain dapat membuat beban yang dirasakan seseorang dapat sedikit berkurang, pernyataan tersebut didukung dengan kutipan 111, 112. 11. Cinta akan selalu memaafkan. Walau telah disakiti, rasa cinta akan tetap hidup di hati setiap orang. Jika mecintai seseorang, berusahalah untuk segera mengungkapkannya. Rasa cinta yang dipendam begitu saja, tanpa adanya tindakan kemungkinan dapat pudar. Pernyataan tersebut didukung dengan kutipan 114. Berdasarkan hasil analisis amanat melalui teknik penyampaian amanat secara eksplisit dan implisit dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari, dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa amanat dalam novel ini adalah jadilah seorang pemimpin yang jujur dan bijaksana, jangan mementingkan keinginan pribadinya. Selain itu, novel ini juga mengajarkan untuk berani bertindak untuk menegakkan kebenaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102

5. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima, serta sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data Sanjaya, 2012: 199. Pada tahap ini, siswa diminta untuk memberikan jawaban serta membuktikan jawaban tersebut berdasarkan data yang telah ditemukan dalam tahap pengumpulan data. Tentu saja jawaban yang diberikan juga disertai dengan kebenarannya berupa bukti yang ditemukan dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Dalam tahap ini, guru dapat mengajukan pertanyaan yang bersifat meminta data dan pembuktian data yang ditemukan dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

6. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan merupakan langkah terakhir dalam proses pembelajaran menggunakan metode inkuiri. Guru dapat membimbing siswa untuk merumuskan kesimpulan yang tepat berdasarkan data yang telah ditemukan dan dianalisis. Dalam langkah ini, guru dapat meminta siswanya untuk merumuskan kesimpulan dari hasil analisis tema dan amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Setelah menganalisis tema dan novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari secara keseluruhan, maka kini dapat disimpulkan tema dan amanatnya. Berdasarkan hasil analisis tema novel Di Kaki Bukit Cibalak dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa terdapat dua tema dalam novel tersebut. Tema yang pertama adalah mengenai konflik perseteruan antara pemuda desa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103 dengan lurah desanya. Konflik tersebut disebabkan oleh perbedaan cara pandang kedua pihak dalam menyikapi sebuah permasalaan dan dikarenakan perbedaan sifat kedua pihak tersebut. Tema keduanya bertema tentang percintaan antara laki- laki dan perempuan. Berdasarkan hal tersebut, disimpulkan pula bahwa novel ini termasuk dalam pengklasifikasian jenis tema fisik, jenis tema sosial, jenis tema egoik reaksi pribadi. Selain itu, terdapat pula jenis tema mayor tema utama dan tema minor tema tambahan dalam novel tersebut. Tema mayornya adalah konflik sosial antara pemuda desa dengan lurah desanya. Untuk tema minornya adalah tentang percintaan antara laki-laki dan perempuan yang terdapat dalam cerita. Berdasarkan hasil analisis amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak dapat disimpulkan secara keseluruhan baik penyampaian amanat secara eksplisit maupun implisit terdapat banyak amanat yang ditemukan dalam novel tersebut, yakni sebagai berikut. 1 Jadilah seorang pemimpin yang adil, bijaksana, bekerja dengan jujur, dan yang selalu mementingkan kesejahteraan rakyatnya. 2 Jadilah pribadi yang peduli, bertanggung jawab, berani untuk mengukapkan kebenaran, jangan takut terhadap apapun dan mau terus berusaha. 3 Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup berdampingan. Sikap solidaritas, peduli, dan tolong menolong baik jika dikembangkan dalam masyarakat. 4 Beranilah untuk berkata jujur. 104

C. Langkah-Langkah Praktis Penerapan Metode Inkuiri dalam Mencari

Tema dan Amanat Novel Di Kaki Bukit Cibalak Karya Ahmad Tohari Metode inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan Sanjaya, 2012. Berikut akan disampaikan langkah-langkah praktis untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari dengan menggunakan metode inkuiri.

1. Orientasi

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam bagian orientasi adalah : a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok. b. Guru menyajikan novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. c. Guru meminta siswa untuk menentukan isi ringkas novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

2. Merumuskan masalah

Dalam langkah ini siswa merumuskan sendiri rumusan masalah yang akan mereka bahas. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam bagian rumusan masalah sebagai berikut. a. Siswa diminta untuk mengidentifikasi tema dan amanat yang terkandung dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. b. Siswa diminta untuk menentukan tema dan amanat yang terkandung dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari yang disajikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105

3. Merumuskan hipotesis

Pada langkah ini siswa diminta untuk memberikan jawaban sementara. Pemberian jawaban dapat dilakukan dengan cara siswa memberikan pendapat mengenai tema dan amanat yang terkandung dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Guru dapat membantu siswa mengemukakan pendapatnya dengan cara memberikan stimulus berupa pertanyaan, sehingga dapat merespons siswa untuk memberikan jawaban.

4. Mengumpulkan data

Dalam langkah ini siswa mengumpulkan data terkait tema dan amanat yang terdapat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Hal tersebut dapat dilihat dalam langkah berikut. a. Siswa mengumpulkan data tentang tema dan amanat yang terkandung dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari.

5. Menguji hipotesis

Pada tahap ini siswa diminta untuk memberikan jawaban serta membuktikan jawaban tersebut berdasarkan data yang telah ditemukan dalam tahap pengumpulan data. Jawaban yang diberikan juga disertai dengan kebenarannya berupa bukti yang ditemukan. Dalam tahap ini, guru dapat mengajukan pertanyaan yang bersifat meminta data dan pembuktian data.

6. Merumuskan kesimpulan

Kegiatan yang dapat dilakukan dalam langlah ini sebagai berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106 a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. b. Siswa didampingi oleh guru merumuskan kesimpulan dari hasil diskusi mengenai tema dan amanat yang terdapat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Dengan adanya langkah-langkah praktis tersebut, kiranya dapat mempermudah guru menerapkan metode inkuiri dalam pengajaran sastra dengan novel sebagai media pembelajarannya.

D. Silabus

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran Salinan Permendikbud No. 22 Tahun 2016. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok atau pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar Majid, 2014: 207. Berikut merupakan silabus yang digunakan dalam pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Silabus ini diterapkan untuk siswa SMA kelas XII semester II. Silabus dapat dilihat di bagian lampiran.

E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan 107 dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar KD Permendikbud No. 22 Tahun 2016. Dengan kata lain, RPP dapat dikatakan sebagai sebuah rancangan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan belajar-mengajar tatap muka. Berikut merupakan RPP yang digunakan untuk pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari untuk siswa SMA kelas XII semester II. Dalam materi yang diajarkan, peneliti memilih bagian kesembilan novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari sebagain bagian yang akan dianalisis oleh siswa karena bagian kesembilan ini mudah untuk dipahami ceritanya. Hal tersebut diharapkan dapat membantu siswa untuk mencari tema dan amanat dalam novel tersebut. RPP dapat dilihat di bagian lampiran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa implementasi metode inkuiri terhadap pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari bagi siswa kelas XII semester II dapat dilakukan melalui langkah-langkah yang terdapat dalam metode inkuiri. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan empat langkah dari metode inkuiri, yaitu a orientasi, b merumuskan masalah, c mengumpulkan data, d merumuskan kesimpulan. Hal ini bertujuan agar siswa lebih mudah dalam menguikuti proses pembelajaran dengan metode inkuiri. Selain itu, agar waktu yang diperlukan dalam proses pembelajaran tidak terlalu lama. Melalui langkah pertama, yaitu orientasi, guru memberikan gambaran terlebih dahulu mengenai novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari kepada siswa. Setelah itu, siswa diminta untuk membaca novel tersebut dan membuat ringkasan cerita. Dalam langkah kedua, yaitu merumuskan masalah, siswa dibantu oleh guru merumuskan permasalah yang akan dibahas, yaitu mengidentifikasi tema, jenis tema, dan amanat yang terdapat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari. Selanjutnya, langkah ketiga, mengumpulkan data, siswa diminta untuk mencari data terkait dengan rumusan masalah yang diberikan guru kepada siswa kemudian data tersebut dianalisis. Langkah terakhir PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 adalah merumuskan kesimpulan. Dalam langkah ini siswa membuat kesimpulan dari data yang telah ditemukan. Guru membimbing siswa merumuskan kesimpulan yang tepat berdasarkan data yang telah ditemukan dan dianalisis. Berkaitan dengan pembelajaran sastra di sekolah, penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembelajaran di sekolah, khususnya bagi siswa SMA kelas XII semester II. Materi yang dipilih dalam penelitian ini sesuai dengan Kompetensi Dasar KD yang terdapat dalam kurikulum 2013, yaitu pada KD 3.3, tentang menganalisis teks cerita sejarah, berita, iklan, editorialopini, dan cerita fiksi dalam novel baik melalui lisan maupun tulisan. Implementasi metode inkuiri dalam pembelajaran sastra untuk mencari tema dan amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari menunjukkan bahwa dengan metode pembelajaran inkuiri mampu membuat peserta didik untuk terlibat aktif dalam setiap proses pembelajarannya.

B. Implikasi

Hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan untuk menemukan tema dan amanat dalam novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari dapat dijadikan materi pembelajaran di kelas. Dengan adanya penjelasan mengenai kriteria dalam menentukan tema, diharapkan dapat membantu siswa untuk menentukan tema dalam sebuah karya sastra. Begitu pula dengan cara menentukan amanat. Diharapkan dengan adanya penjelasan mengenai cara menentukan amanat dalam sebuah karya sastra, hal tersebut dapat membantu siswa dalam menentukan amanat dalam sebuah karya sastra. 110 Dengan adanya langkah praktis penerapan metode inkuiri dalam mencari tema dan amanat novel Di Kaki Bukit Cibalak karya Ahmad Tohari, dapat membantu guru untuk menerapkan metode pembelajaran tersebut di kelas. Hal tersebut bertujuan memberikan inovasi baru dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, dengan adanya metode yang baru dan bervariasi, akan mendorong siswa untuk lebih giat dan bersemangat dalam belajar dan menumbuhkan minta membaca siswa.

C. Saran

Setelah melihat hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, terdapat beberapa saran yang diberikan peneliti bagi beberapa pihak, sebagai berikut. 1. Bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia hendaknya dapat lebih selektif dalam memilih media pembelajaran terutama dalam menyampaikan materi mengenai sastra. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memilih bahan bacaan sebagai media pembelajaran seperti novel yang dapat menarik minat belajar siswa. Selain itu, ada baiknya bila seorang guru dapat menguasai materi, dan mampu memilih metode pengajaran yang tepat, sesuai dengan materi yang diajarkan. Hal tersebut dapat membuat siswa bersemangat dan lebih aktif dalam mengikuti pelajaran di kelas. 2. Bagi guru pada umumnya kiranya metode pembelajaran inkuiri dapat memberikan inovasi dalam menyampaikan materi pembelajaran di kelas. Selain itu, dapat pula mengembangan metode pembelajaran lainnya agar lebih 111 bervariasi, sehingga suasana belajar mengajar di kelas menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. 3. Bagi peneliti lain, kiranya ada yang dapat mengembangkan penelitian sejenis dengan menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang berbeda. Selain itu, peneliti menyarankan agar peneliti lain dapat mengangkat masalah- masalah baru sebagai objek penelitiannya. Subjek penelitian yang digunakan disarankan dapat dikembangkan lagi, misalnya dengan menggunakan teks cerpen, puisi, dan teks sastra yang lainnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI