Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran PENUTUP

138 tema minor, tergantung pada banyak sedikitnya makna tambahan yang dapat ditafsirkan dari sebuah cerita novel Nurgiyantoro, 2007: 82-83.

D. Cara Menemukan Amanat Sebuah Novel

Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk menemukan amanat dalam sebuah karya sastra, yaitu secara eksplisit dan implisit. Amanat dapat diungkapkan secara eksplisit jika pada tengah atau akhir cerita, pengarang menyampaikan seruan, saruan, peringatan, nasihat, anjuran, larangan, dan sebagainya, berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita itu. Sedangkan secara implisit jika jalan keluar atau ajaran moral itu disiratkan dalam tingkah laku tokoh menjelang cerita berakhir Sudjiman, 1991: 57. Oleh karena itu, untuk menemukan suatu amanat dalam sebuah karya sastra, kita tidak cukup hanya membaca beberapa paragraf dari cerita novel tersebut. Namun untuk mendapatkan amanat atau pesan moral dari sebuah novel, kita harus membaca cerita tersebut hingga selesai.

E. Unsur Kebahasaan Frasa

Chaer 2003: 222 mengemukakan frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonptedikatif atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat. Perhatikan contoh berikut. Dua orang mahasiswa baru itu sedang membaca buku di perpustakaan. Perhatikan penjabaran fungsi kalimat di atas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 Dua orang mahasiswa baru itu sedang membaca buku di perpustakaan. S P O Ket. tempat Kalimat di atas terdiri atas empat frasa, yaitu dua orang mahasiswa baru itu, sedang membaca, buku, di perpustakaan. Jadi, frasa memiliki sifat sebagai berikut. 1. Frasa terdiri atas dua kata atau lebih. 2. Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.

a. Kategori Frasa

Berdasarkan kategorinya, frasa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

1. Frasa Setara dan Frasa Bertingkat

Sebuah frasa dikatakan setara jika unsur-unsur pembentuknya berkedudukan sederajat atau setara. Contoh: Saya dan adik main-main dan minum-minum di taman depan. Farsa saya dan adik adalah frasa serata, sebab antara unsur saya dan unsur adik mempunyai kedudukan yang setara atau tidak saling menjelaskan. Demikian juga frasa makan-makan dan minum-minum termasuk frasa setara. Frasa setara ditandai oleh adanya kata dan atau atau di antara kedua unsurnya. Selain farsa setara, ada pula frasa bertingkat. Frasa bertingkat adalah frasa yang terdiri atas inti dan atribut. Contoh: Ayah akan pergi nanti malam. Frasa nanti malam terdiri atas unsur atribut dan inti 140

2. Frasa Idiomatik

Perhatikan kata-kata bercetak miring berikut. 1 Dalam peristiwa kebakaran kemarin seorang penjaga toko menjadi kambing hitam. 2 Untuk menyelamati saudaranya, keluarga Pinto menyembelih seekor kambing hitam. Kalimat 1 dan 2 menggunakan frasa yang sama yaitu frasa kambing hitam. Kambing hitam pada kalimat 1 bermakna orang yang dipersalahkan dalam suatu peristiwa. Sedangkan dalam kalimat 2 bermakna seekor kambing yang warna bulunya hitam. Makna kambing hitam pada kalimat 1 tidak ada kaitannya dengan makna kambing dan kata hitam. Frasa yang maknanya tidak dapat dirunut atau dijelaskan berdasarkan makna kata-kata yang membentuknya dinamakan frasa idiomatik.

b. Konstruksi Frasa

Frasa memiliki dua konstruksi, yaitu konstruksi endosentrik dan eksosentrik. Perhatikan kalimat berikut. Kedua saudagar itu telah mengadakan jual beli. Kalimat di atas terdiri atas frasa kedua saudagar itu, telah mengadakan, dan jual beli. Menurut distribusinya, frasa kedua saudagar itu dan telah mengadakan merupakan frasa endosentrik. Sebaliknya, frasa jual beli merupakan frasa eksosentrik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI