53
Di sisi lain, Bambang Sumbodo anak Pak Camat telah mendengar berita yang menjelek-jelekan nama Pambudi. Walaupun Bambang belum mengenal
Pambudi secara lebih dekat, namun secara diam-diam ia menghormati Pambudi. Ia berniat untuk membela Pambudi dan hendak menemuinya untuk memberikan
dukungan kepada Pambudi. Namun, Bambang tidak mengetahui tempat tinggal Pambudi saat itu. Ia pun pergi ke rumah orang tua Pambudi, namun orang tuanya
tidak mau memberi tahu di mana Pambudi tinggal. Akhirnya Bambang pergi menemui Sanis untuk menanyakan tentang Pambudi. Betapa senangnya hati Sanis
ketika Bambang menemuinya di rumah. Sanis mengira bahwa Bambang akan menemui untuk membicarakan sesautu tentang dirinya. Namun ia pun kecewa
karena Bambang datang untuk menanyakan soal Pambudi.
k. Bagian Kesebelas
Setelah yakin bahwa Bambang tidak mengharapkan Sanis, Pak Dirga mulai untuk mendekati Sanis. Ia tidak peduli bahwa Pambudi juga menyukai
Sanis. Ia berpikir bahwa Pambudi sudah pergi dari Tanggir dan tak akan kembali lagi. Oleh karena itulah Pak Dirga berani mendekati Sanis dan berniat untuk
menjadikan Sanis sebagai istrinya yang kesekian. Tanpa berpikir panjang, Pak Dirga langsung melamar Sanis. Ia meminta tolong kepada seorang kebayan.
Kebayan itu diminta untuk pergi ke rumah Sanis dan mengatakan kepada orang tua Sanis bahwa Pak Dirga ingin melamarnya.
Kebayan itu segera pergi ke rumah Sanis, ia membawa bungkusan yang nantinya akan diserahkan kepada orang tua Sanis dan langsung mengutarakan
54
maksud dari kedatangannya. Mendengar lamaran tersebut, ayah Sanis bingung. Ia tak tahu harus menjawab apa. Namun akhirnya setelah melalui perdebatan dengan
istrinya, ayah Sanis pun menerima lamaran tersebut. Betapa sedihnya hati ibu Sanis mendengar bahwa anaknya akan menjadi istri Pak Lurah karena ia sudah
mengetahui watak Pak Lurah yang licik. Di sisi lain, Bu Runtah istri Pak Dirga sakit hati mendengar bahwa
suaminya akan menikahi Sanis. Ia tidak mempercayai bahwa suaminya akan berbuat demikian. Ia merasa sakit hati karena dimadu dan hartanya telah habis
untuk membiayai Pak Dirga ketika mencalonkan sebagai lurah. Oleh karena itulah, Bu Runtah melakukan ikhtiar. Ia pergi menemui seorang dukun yang
bernama Eyang Wira. Di sana ia meminta petuah dan jimat agar Pak Dirga batal menikah dengan Sanis.
l. Bagian Kedua Belas
Tulisan Pambudi dalam Kalawarta sudah dikenal orang secara luas. Ia mempunyai ciri khas dalam menulis, yaitu mengetengahkan masalah-masalah
kemasyarakatan. Orang lain dapat langsung mengerti mengenai tulisan yang ditulis oleh Pambudi. Tetapi tidak semua orang menyukai pemikiran Pambudi
yang dituangkan dalam tulisannya, contohnya Camat Kalijambe. Pak Camat mersasa keberatan karena wilayahnya dijadikan objek penelitian untuk seri tulisan
Pambudi. Selain itu Pambudi menuliskan tulisannya berdasarkan asas jurnalisme, yaitu objektivitas. Hal tersebut membuat Camat semakin tidak menyukai tulisan
yang dibuat oleh Pambudi. Bahkan ia menduga bahwa Pambudi sengaja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI