Tujuan Pembelajaran Berbasis Inkuiri
25
Unsur-unsur yang dimaksud, misalnya peristiwa, cerita, alur plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya bahasa, dan lain-lain.
Unsur ekstrinsik extrinsic adalah unsur-unsur yang memengaruhi bangunan-bangunan cerita sebuah karya sastra, namun tidak ikut menjadi bagian
di dalamnya Nurgiyantoro, 2007: 23. Dalam penelitian ini, peneliti hanya akan membahas mengenai unsur intrinsik dalam novel, khususnya tema dan amanat
karena dalam praktinya terkadang siswa masih kebingungan dalam menentukan tema dan amanat dalam sebuah cerita. Oleh sebab itu, peneliti memilih tema dan
amanat sebagai bagian yang hendak diteliti. Di bawah ini akan diuraikan pengertian tema dan amanat.
1 Tema
Tema berasal dari kata tithnai bahasa Yunani yang berarti menempatkan, meletakan. Jadi, menurut arti katanya „tema dapat diartikan
sebagai sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang ditempatkan Keraf dalam Wahyuningtyas, 2011: 2. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, 2008
disebutkan tema adalah pokok pikiran; dasar percakapan yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak, dan sebagainya.
Hartoko dan Rahmanto 1986: 142, mengemukakan tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di
dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan. Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam
karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
dan situasi tertentu. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu.
Tema merupakan makna cerita, tema pada dasarnya merupakan sejenis komentar terhadap subjek atau pokok masalah, baik secara eksplisit maupun
implisit Wiyatmi, 2006: 42. Tema memiliki fungsi untuk menyatukan unsur lainnya. Selain itu, juga berfungsi untuk melayani visi atau meresponsi pengarang
terhadap pengalaman totalnya dengan jagat raya Sayuti, 2000: 192.
a Jenis Tema
Tema dalam karya sastra menurut Waluyo 2011: 8 dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu: 1 tema yang bersifat fisik; 2 tema
organik; 3 tema sosial; 4 tema egoik reaksi pribadi; dan 5 tema devine Ketuhanan. Tema yang bersfiat fisik menyangkut inti cerita yang bersangkut
paut dengan kebutuhan fisik manusia, misalnya tentang cinta, perjuangan mencari nafkah, hubungan perdagangan, dan sebagainya. Tema yang bersifat organik atau
moral, menyangkut soal hubungan antara manusia, misalnya penipuan, masalah keluarga, problem politik, ekonomi, adat, tatacara, dan sebagainya. Tema yang
bersifat sosial berkaitan dengan problem kemasyarakatan. Tema egoik atau reaksi individual, berkaitan dengan protes pribadi kepada ketidakadilan, kekuasaan yang
berlebihan, dan pertentanga individu. Tema devine Ketuhanan menyangkut renungan yang bersifat religius hubungan manusia dengan Sang Khalik.
Selain lima jenis tema yang dikemukakan oleh Waluyo, terdapat pula dua jenis tema yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro 2007: 82, yaitu 1 tema utama