Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri Metode Inkuiri

26 dan situasi tertentu. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu. Tema merupakan makna cerita, tema pada dasarnya merupakan sejenis komentar terhadap subjek atau pokok masalah, baik secara eksplisit maupun implisit Wiyatmi, 2006: 42. Tema memiliki fungsi untuk menyatukan unsur lainnya. Selain itu, juga berfungsi untuk melayani visi atau meresponsi pengarang terhadap pengalaman totalnya dengan jagat raya Sayuti, 2000: 192. a Jenis Tema Tema dalam karya sastra menurut Waluyo 2011: 8 dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis, yaitu: 1 tema yang bersifat fisik; 2 tema organik; 3 tema sosial; 4 tema egoik reaksi pribadi; dan 5 tema devine Ketuhanan. Tema yang bersfiat fisik menyangkut inti cerita yang bersangkut paut dengan kebutuhan fisik manusia, misalnya tentang cinta, perjuangan mencari nafkah, hubungan perdagangan, dan sebagainya. Tema yang bersifat organik atau moral, menyangkut soal hubungan antara manusia, misalnya penipuan, masalah keluarga, problem politik, ekonomi, adat, tatacara, dan sebagainya. Tema yang bersifat sosial berkaitan dengan problem kemasyarakatan. Tema egoik atau reaksi individual, berkaitan dengan protes pribadi kepada ketidakadilan, kekuasaan yang berlebihan, dan pertentanga individu. Tema devine Ketuhanan menyangkut renungan yang bersifat religius hubungan manusia dengan Sang Khalik. Selain lima jenis tema yang dikemukakan oleh Waluyo, terdapat pula dua jenis tema yang dikemukakan oleh Nurgiyantoro 2007: 82, yaitu 1 tema utama 27 tema mayor, 2 tema tambahan tema minor. Makna cerita dalam sebuah karya fiksi-novel, mungkin saja lebih dari satu, atau lebih tepatnya lebih dari satu interpretasi. Hal inilah yang menyebabkan tidak mudahnya menemukukan tema utama cerita. Tema utama tema mayor adalah makna pokok cerita yang menjadi dasar atau gagasan dasar umum karya itu. Menentukan tema utama sebuah cerita pada hakikatnya merupakan aktivitas memilih, mempertimbangkan, dan menilai, di antara sejumlah makna yang ditafsirkan ada dikandung oleh karya sastra yang bersangkutan. Makna yang hanya terdapat dalam bagian-bagian tertentu cerita dapat diidentifikasi sebagai makna tambahan. Makna-makna tambahan inilah yang dapat disebut sebagai tema-tema tambahan atau tema minor. Banyak sedikitnya tema minor, tergantung pada banyak sedikitnya makna tambahan yang dapat ditafsirkan dari sebuah cerita novel Nurgiyantoro, 2007: 82-83. b Penafsiran Tema Menentukan sebuah tema dalam sebuah novel bukanlah hal yang mudah. Walaupun penulisan novel telah didasarkan pada tema atau ide tertentu, namun tema tidak dapat ditemukan secara eksplisit. Tema hadir dalam dan bersamaan dengan unsur-unsur pembangun lainnya. Waluyo 2011: 9 mengemukakan adanya lima cara penafsiran tema antara lain sebagai berikut: 1 jangan sampai bertentangan dengan setiap rincian cerita; 2 harus dapat dibuktikan secara langsung dalam teks; 3 penafsiran tema tidak hanya berdasarkan perkiraan; dan 4 tema cerita berkaitan dengan rincian cerita yang ditonjolkan.