46
memeriksakan kondisi Mbok Ralem. Setelah menunggu cukup lama, hasil pun menunjukkan bahwa Mbok Ralem terkena kanker. Pambudi pun berpikir sejenak,
ia berpikir bahwa biaya pengobatan untuk penyakit itu cukup mahal. Akan tetapi karena niatnya, Pambudi pun tidak menyerah. Ia terus berusaha untuk mencari
dana untuk biaya pengobatan Mbok Ralem. Pambudi memiliki rencana, ia mengajak Mbok Ralem ke sebuah toko potret. Di sana pambudi membuat pasfoto
Mbok Ralem, membuat fotokopi surat keterangan dari desa dan surat pemeriksaan hasil laboraturium. Setelah itu Pambudi membeli surat kabar Kalawarta. Pambudi
langsung menuju ke kantor surat kabar tersebut. Sesampainya di sana Pambudi dengan pemimpin surat kabar tersebut yang bernama Pak Barkah. Pambudi
meminta tolong agar surat kabar Kalawarta mau membantunya dengan membuatkan iklan penggalangan dana bagi Mbok Ralem. Pak Barkah setuju dan
iklan itu segera dibuat. Tak lupa Pambudi juga menyerahkan pasfoto dan surat- surat yang telah ia fotokopi sebagai bukti dari iklan tersebut.
d. Bagian Keempat
Iklan yang dimuat di harian Kalawarta mengenai Mbok Ralem mengundang perhatian banyak pembaca, dan mereka pun berniat untuk
memberikan bantuan. Usaha yang dilakukan Pambudi berhasil, banyak uang yang terkumpul untuk biaya pengobatan Mbok Ralem. Setelah mengurus hal tersebut,
Pambudi kembali ke desanya. Di sana, orang-orang membicarakan mengenai Mbok Ralem. Mereka mengatakan bahwa yang dilakukan Pambudi hebat, namun
Pambudi tetap bersikap biasa saja dan rendah hati. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Setelah sebulan berada di rumah sakit, Mbok Ralem akhirnya diizinkan pulang. Sebelum kembali ke Tanggir, Pambudi mengajak Mbok Ralem ke harian
Kalawarta. Pambudi mengenalkan Mbok Ralem dengan Pak Barkah. Pambudi juga mengatakan bahwa Pak Barkah dan redaksi Kalawarta telah membantu
Mbok Ralem untuk mencari biaya pengobatan. Mbok Ralem merasa sangat terharu dengan hal tersebut. Setelah menyelesaikan beberapa urusan, Pambudi dan
Mbok Ralem pun berpamitan dengan Pak Barkah dan seluruh pegawai Kalawarata dan kembali pulang ke Tanggir. Perbuatan yang dilakuakn Pambudi
selama ini membuat Pak Barkah terkesan. Pak Barkah terkesan karena Pambudi bersedia menolong sesamnya tanpa mengharapkan balas jasa apa pun.
e. Bagian Kelima
Pak Dirga tampak gelisah, ia tidak menyangka bahwa Pambudi akan menolong Mbok Ralem, dan membuat iklan di surat kabar sehingga banyak orang
yang mengetahui berita tersebut. Hal itu membuat Pak Dirga dan Pak Camat dipanggil Bupati dan Kepala Kantor Sosial. Bupati dan Kepala Kantor Sosial
menegur Pak Dirga dan Pak Camat. Pak Dirga pun tidak terima diperlakukan demikian. Ia merasa bahwa dirinya tidak bersalah karena Mbok Ralem datang
kepadanya hanya untuk meminta surat keterangan bahwa ia miskin. Pak Dirga juga tidak terima dengan perbutan yang dilakukan oleh Pambudi dan berencana
untuk menyingkirkan pemuda itu dari Desa Tanggir. Berbagai cara dilakukan oleh Pak Dirga untuk dapat menyingirkan Pambudi dari desanya. Mulai dari menuduh