Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

komunikasi mengalami kegagalan. Ada beberapa faktor yang menjadi penghambat atau penghalang proses komunikasi, salah satunya adalah hambatan psikologis yang berhubungan dengan persepsi seseorang. Siswa yang senang terhadap mata pelajaran, topik serta gurunya tentu lain hasil belajarnya dibandingkan dengan yang benci atau tidak menyukai semua itu. Maka jelaslah bahwa peranan guru sebagai tenaga pengajar memberikan kontribusi besar dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa. Di lapangan masih banyak kita temukan guru-guru yang kurang mampu berusaha dalam memberikan motivasi kepada siswa seperti: dalam pembelajaran guru tidak menggunakan media, pembelajaran yang kurang menarikmonoton, siswa kurang dilibatkan sehingga siswa merasa bosan dan tidak termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Guru diharapkan memiliki kompetensi dalam bidangnya sehingga mampu mempersiapkan para generasi muda sebagai pemimpin-pemimpin bangsa yang kompeten dalam menerapkan ilmunya di masyarakat. Guru yang memiliki kesadaran bahwa tugas sebagai guru merupakan salah satu tanggung jawab untuk ambil bagian dalam mencerdaskan bangsa dengan mendidik para generasi muda sebaik-baiknya akan tumbuh semangat untuk merancang pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pembelajaran yang menarik dan cara menyampaikan pelajaran itu dapat memotivasi siswa untuk belajar. Dengan adanya motivasi, maka siswa akan lebih antusias dalam belajar. Realitas di lapangan menunjukkan bahwa banyak siswa yang kurang memiliki kemauan belajar yang tinggi. Asumsi peneliti kurangnya motivasi belajar siswa ini disebabkan monotonnya suasana dalam pembelajaran, guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran, ada juga guru yang hanya memberikan catatan saja tanpa menjelaskan isi dari pelajaran tersebut sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti materi yang disampaikan oleh guru. Untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula Sardiman 1990: 77. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, guru memegang peranan yang amat penting untuk menciptakan kondisi atau proses yang mengarahkan siswa pada aktivitas belajar yang bermakna. Bagaimana guru melakukan usaha-usaha untuk menumbuhkan dan memberi motivasi agar siswa terdorong untuk melakukan aktivitas belajar dengan baik menjadi dorongan peneliti untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Tingkat Persepsi Siswa terhadap Usaha Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Studi Deskriptif pada Siswa kelas VII SMP Xaverius Muara Bungo, Tahun Ajaran 20152016”

B. Identifikasi Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, maka peneliti mengidentifikasi beberapa masalah antara lain: 1. Guru kurang kreatif dalam merancang pembelajaran sehingga tidak memotivasi siswa untuk belajar. 2. Proses pembelajaran masih berpusat pada Gurumonoton. 3. Siswa kurang antusiasbosan dalam mengikuti proses pembelajaran

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian tidak terlalu luas, maka peneliti membatasi masalah sesuai judul. Adapun permasalahan yang akan dibahas secara lebih mendalam adalah: persepsi siswa terhadap usaha guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Xaverius Muara Bungo tahun ajaran 20152016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut maka perumusan masalah sebagai berikut: 1. Seberapa positif tingkat persepsi siswa terhadap usaha guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Xaverius Muara Bungo tahun ajaran 20152016 ?” 2. Butir instrument mana saja yang memperoleh skor rendah sebagai dasar pemberian layanan konsultasi dari guru BK kepada guru mata pelajaran?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan tingkat persepsi siswa terhadap usaha guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMP Xaverius Muara Bungo tahun ajaran 20152016. 2. Mengidentifikasi butir instrumen yang memperoleh skor rendah sebagai dasar pemberian layanan konsultasi dari guru BK kepada guru mata pelajaran.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yaitu: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini kiranya dapat digunakan untuk menambah wawasan, di bidang bimbingan dan konseling khususnya dalam memberikan motivasi belajar siswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi guru Hasil penelitian ini kiranya menjadikan bahan refleksi dalam memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar. Sehingga tujuan pengajaran yang diharapkan dapat tercapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. Bagi siswa Dengan melihat usaha yang dilakukan guru, siswa dapat termotivasi untuk belajar secara tekun sehingga memperoleh hasil yang baik. c. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. d. Bagi peneliti Hasil penelitian ini menjadi masukan yang sangat berharga untuk memahami dan mengembangkan kompetensi sebagai calon guru

G. Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Persepsi merupakan pandangan atau penilaian yang dilakukan seseorang terhadap suatu obyek. Penilaian pribadi seseorang untuk sebuah obyek yang sama bisa berbeda tergantung dari kecakapan dan kepribadian masing-masing. 2. Usaha guru dalam membangkitkan motivasi belajar merupakan suatu cara yang ditempuh guru untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauan untuk meningkatkan belajarnya. Terlebih bagi siswa yang kurang mempunyai motivasi untuk belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI