Usaha Guru Membangkitkan Motivasi Belajar

mendidik, menegur dengan sikap yang lemah lembut dan dengan perkataan yang baik dan ramah. Berkaitan dengan usaha guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, Djamarah 2008:158 menjelaskan ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam mengarahkan belajar siswa di kelas, diantaranya yaitu: a. Memberi nilaiangka Angka yang dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk mempertahankan atau meningkatkan prestasi belajar di masa mendatang. b. Memberi hadiah pada siswa yang berprestasi Memberikan hadiah untuk siswa yang berprestasi, akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. c. Kompetisisaingan Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. 1 Pemberian tugas yang dapat melatih siswa bertanggung jawab Menumbuhkan kesadaran kepada anak didik agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri. Maka seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggan dan harga diri. 2 Memberi ulangan sebagai sarana untuk meningkatkan prestasi belajar Ulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi anak didik agar lebih giat belajar. Namun demikian, ulangan tidak selamanya dapat digunakan sebagai alat motivasi. Ulangan akan menjadi alat motivasi bila dilakukan secara akurat dengan teknik dan strategi yang sistematis. 3 Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi jika anak mengetahui hasil belajarnya mengalami kemajuan maka anak didik akan mempertahankan atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya guna memperoleh hasil yang lebih baik. 4 Memberi pujian Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Guru dapat menggunakan pujian untuk keberhasilan siswa mengerjakan pekerjaan rumah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 Memberi hukuman yang mendidik Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. 6 Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar merupakan potensi yang tersedia di dalam diri anak didik. Maka potensi tersebut harus ditumbuhsuburkan dengan menyediakan lingkungan belajar yang kreatif. Motivasi ekstrinsik sangat diperlukan supaya hasrat untuk belajar berubah menjadi perilaku belajar. 7 Menumbuhkan minat siswa Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Guru perlu membangkitkan minat anak didik agar pelajaran yang diberikan mudah dipahami oleh anak didik. 8 Tujuan yang diakui Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan alat motivasi yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena dengan memahami tujuan yang harus dicapai akan sangat berguna bagi anak sehingga menimbulkan gairah untuk terus belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Hakikat Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar

Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mental yang berupa keinginan, perhatian, kemauan, cita-cita. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan. Seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Banyak ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing. Kata motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere, yang berarti bergerak move. Motivasi menjelaskan apa yang membuat orang melakukan sesuatu, membuat mereka tetap melakukannya, dan membantu mereka dalam menyelesaikan tugas-tugas. Hal ini berarti bahwa konsep motivasi digunakan untuk menjelaskan keinginan berperilaku, arah perilaku pilihan, intensitas perilaku usaha,berkelanjutan, dan penyelesaian atau prestasi yang sesungguhnya Pintrich, 2003. Pendapat tentang motivasi juga dikemukakan oleh Sardiman 2007 :75, dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjalin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Motivasi merupakan suatu kondisi dalam diri individu atau peserta didik yang mendorong atau menggerakkan individu atau peserta didik melakukan kegiatan mencapai sesuatu tujuan Nana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Syaodih Sukmadinata, 2007: 381. Menurut Oemar Hamalik 2005: 158 motivasi adalah perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam hal belajar motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan serangkaian kegiatan belajar guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Mc. Donald motivation is an energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reaction Oemar Hamalik, 2005: 158. Menurut Santrock, 2007 motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang memiliki motivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama Santrock,. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai Sardiman, 2000. Sejalan dengan pernyataan Santrock di atas, Brophy 2004 menyatakan bahwa motivasi belajar lebih mengutamakan respon kognitif, yaitu kecenderungan siswa untuk mencapai aktivitas akademis yang bermakna dan bermanfaat serta mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas tersebut. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan memperhatikan pelajaran yang disampaikan, membaca materi sehingga bisa memahaminya, dan menggunakan strategi-strategi belajar tertentu yang mendukung. Selain itu, siswa juga memiliki keterlibatan yang intens dalam aktivitas belajar tersebut, rasa ingin tahu yang tinggi, mencari bahan-bahan yang berkaitan untuk memahami suatu topik, dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan bergantung pada apakah aktivitas tersebut memiliki isi yang menarik atau proses yang menyenangkan. Intinya, motivasi belajar melibatkan tujuan-tujuan belajar dan strategi yang berkaitan dalam mencapai tujuan belajar tersebut Brophy, 2004. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan, akan tetapi motivasi manusia tidak selalu timbul dengan sendirinya. Motivasi dapat ditimbulkan, dikembangkan, dan diperkuat. Makin kuat motivasi seseorang, makin ketat pula usahanya untuk mencapai tujuan. Motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang akan tujuan yang hendak dicapainya. 2. Aspek-Aspek Motivasi Belajar Terdapat dua aspek dalam teori motivasi belajar yang dikemukakan oleh Santrock 2007, yaitu:

a. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik sering