Mengevaluasi Mengambil keputusan berdasarkan kriteria

hakikatnya sama-sama suatu pbentuk pembelajaran yang dikembangkan melalui proses pemaduan. Makna “berbeda” dari keduanya dikarenakan pembelajaran tematik merupakan salah satu model dari pembelajaran terpadu, sehingga cakupan maknya lelebih luas pembelajaran terpadu dibandingkan pembelajaran tematik. Dengan kata lain, model pembelajaran tematik pasti merupakan model pembelajaran terpadu, namun pembelajaran terpadu belum tentu merupakan model tematik. Pembelajaran tematik sebagai bagian dari pembelajaran terpadu memiliki beberapa keuntungan yang dapat dicapai Panduan KTSP dalam Trianto, 2009: 83 adalah : 1. Memudahkan pemusatan perhatian pada satu tema tertentu 2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar isi mata pelajaran dalam tema yang sama 3. Pemahaman materi mata pelajaran lebih mendalam dan berkesan 4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa 5. Lebih dapat dirasakan manfaat dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas 6. Siswa lebih bergairah karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam suatu mata pelajaran dan sekaligus dapat mempelajari mata pelajaran lain 7. Guru dapat menghemat waktu sebab mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga pertemuan dan waktu selebihnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan materi. Yani 2014: 118 Pembelajaran tematik integratif pada Kurikulum 2013 dipilih model spider webbed atau model jaring laba-laba. Hal ini dipilih karena paling mudah memadukan berbagai aspek dan kompetensi. Model jaring laba-laba ini pengembangannya dimulai dengan menentukan tema. Setelah tema disepakati, maka dikembangkanlah menjadi sub-tema dengan tetap memperlihatkan keterkaitan antarmata pelajaran lain. Setelah itu dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran yang mendukung.

2.1.1.4 Pendekatan Saintifik

Dalam Kurikulum SD 2013 pendekatan saintifik atau pendekatan sains menyebabkan semua mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh mata pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam Kurniasih, 2014:141. Kurniasih 2014: 176 juga mengungkapkan bahwa pendekatan saintifik ialah pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Kegiatan pembelajaran seperti ini dapat membentuk sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik secara maksimal. Kelima proses belajar secara saintifik tersebut diimplementasikan pada saat memasuki kegiatan inti pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :