Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Lingkungan Sekitar Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Lingkungan Sekitar
produk baru yang telah dirancang. Para pakar diminta untuk menilai desain tersebut sehingga selanjutnya dapat diketahui kekurangan dan
kelebihannya. 5. Revisi desain
setelah memperoleh saran perbaikan dari pakar, produk tersebut kemudian diperbaiki sesuai dengan saran yang diberikan. Yang
bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
6. Ujicoba produk Setelah direvisi, kemudian produk diujicobakan. Ujicoba tahap awal
dilakukan dengan simulasi penggunaan metode mengajar tersebut. Pengujian dilakukan untuk mendapatkan informasi bahwa metode
mengajar baru lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan metode yang lama.
7. Revisi produk Setelah melakukan ujicoba produk, peneliti merevisi produk yang
dibuat supaya dapat diujicobakan ke kelas yang lebih luas. 8. Ujicoba pemakaian
Setelah produk selesai direvisi kemudian dilakukan ujicoba produk dalam lingkup lembaga pendidikan yang lebih luas. Dalam ujicoba
produk ini akan mendapat kritik dan saran yang berguna untuk perbaikan lebih lanjut.
9. Revisi produk Revisi produk dilakukan jika saat melakukan ujicoba pada lembaga
pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan yang masih perlu diperbaiki.
10. Produksi masal Produksi masal dapat dilakukan jika produk yang dibuat telah
dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian, maka produk tersebut dapat diterapkan pada masyarakat luas.
Dari 10 prosedur pengembangan tersebut, peneliti hanya melakukan penelitian sampai tahap yang ke 5 saja yaitu 1 potensi dan masalah, 2
pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi produk. Menurut Borg and Gall 1983: 792
menyampaikan “Another way to scale down the project is to limit development to just a few steps of the RD cycle.
” Langkah-langkah dalam Borg dan Gall dapat digunakan beberapa langkah
saja untuk membatasi penelitian skala kecil seperti yang dilakukan peneliti. Sedangkan
menurut peneliti,
perangkat pembelajaran
yang akan
dikembangkan hanya diperuntukan pada guru kelas 1 SD saja sehingga peneliti merasa cukup jika melakukan prosedur pengembangan hanya 5 tahap
saja.