Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa belajar matematika adalah proses dalam diri siswa yang hasilnya berupa
perubahan pengetahuan, sikap, keterampilan dan untuk menerapkan konsep-konsep, struktur dan pola dalam matematika sehingga
menjadikan siswa berfikir logis, kreatif, sistematis dalam kehidupan sehari-hari.
B. Menyelesaikan Soal Matematika
Dalam pengajaran matematika, pertanyaan yang diharapkan kepada siswa biasanya di sebut soal. Menurut Hudojo 2001:163 mengatakan
bahwa soal matematika dibedakan menjadi dua bagian. Kedua bagian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Latihan soal yang diberikan pada waktu belajar matematika adalah
bersifat berlatih agar terampil atau sebagai aplikasi dari pengertian yang baru saja diajarkan. Soal seperti ini dapat diselesaikan dengan
prosedur rutin yang telah biasa dilakukan oleh siswa. 2.
Soal yang berupa masalah tidak hanya seperti latihan tadi, menghendaki siswa untuk menggunakan sintesis atau analisis.
Untuk menyelesaikan suatu masalah, siswa tersebut harus menguasai hal
– hal yang telah dipelajari sebelumnya yaitu mengenai pengetahuan, ketrampilan dan pemahaman, tetapi dalam hal ini
siswa menggunakan pada situasi baru.
Selain memperhatikan langkah – langkah penyelesaian tersebut diatas,
siswa juga dituntut lancar membaca dan mampu memahami soal, serta mampu membuat model atau kalimat matematika. Disamping itu
siswa juga harus dapat memilih rumus yang sesuai jika dibutuhkan serta trampil melakukan perhitungan, dan yang terakhir mampu menyimpulkan
jawaban yang ditanyakan.
C. Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal – Soal Matematika
Tidak selamanya aktivitas belajar siswa dapat berjalan secara wajar. Terkadang ditemukan berbagai hambatan saat kegiatan belajar itu
berlangsung seperti semangat konsentrasi belajar yang tidak stabil, kurang bisa menangkap materi yang dipelajari dan sebagainya sehingga ketika
siswa dihadapkan dengan soal akan mengalami kesulitan. Menurut Burton, siswa diduga mengalami kesulitan belajar, apabila siswa tidak dapat
mencapai ukuran tingkat keberhasilan belajar dalam waktu tertentu, siswa tidak dapat mewujudkan tugas-tugas perkembangan dan tidak dapat
mencapai tingkat penguasaan materi. Makmun, 1996 : 207. Kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika
merupakan kesulitan belajar siswa yang mengarah pada proses siswa menyelesaikan suatu permasalahan di dalam soal matematika. Kesulitan-
kesulitan tersebut dapat disebabkan oleh masalah karakteristik matematika, masalah siswa, ataupun masalah guru.
a. Karakteristik Matematika
Karakteristik Matematika yaitu objeknya abstrak, konsep dan prinsipnya berjenjang, dan prosedur pengerjaannya banyak
memanipulasi bentuk-bentuk. Siswa memerlukan waktu dan peragaan dalam menangkap konsep yang abstrak itu. Siswa akan
mengalami kesulitan dalam mempelajari konsep berikutnya, jika konsep yang sebelumnya tidak terbentuk dengan benar.
b. Masalah siswa
Setiap siswa mempunyai kecepatan belajar yang berbeda- beda dan gaya belajar yang berbeda pula. Selain itu faktor-faktor
yang menyebabkan
siswa mengalami
kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal Soleh, 1998 meliputi : 1
Siswa tidak menangkap konsep matematika dengan benar. Siswa belum sampai ke proses abstraksi, masih dalam dunia
kongkrit. Siswa baru sampai ke permasalahan instrumen, yang hanya tahu contoh-contoh tetapi tidak dapat
mendeskripsikannya. Siswa belum sampai ke pemahaman relasi, yang dapat menjelaskan hubungan antar konsep-
konsep lain yang diturunkan dari konsep terdahulu yang belum dipahaminya.
2 Siswa tidak menangkap arti dari lambang-lambang.
Siswa hanya dapat melukiskan atau mengucapkan, tanpa dapat
menggunakannya. Akibatnya,
semua kalimat