Reliabilitas Validitas dan Reabilitas 1. Validitas
mengalami kebingungan ketika mengaplikasikan rumus tersebut ke dalam soal. Tentunya rumus itu ada bukan hanya untuk dihafalkan, namun akan
lebih baik jika siswa mampu memahami betul konsep dari rumus-rumus yang ada pada aturan sinus kosinus dan luas segitiga serta pada materi
trigonometri yang lain. Karena jika siswa mampu memahami dengan baik maka rumus itu selalu hafal di ingatan siswa serta siswa mampu
mengaplikasi rumus tersebut ke dalam penyelesaian soal. Siswa yang mengalami kesulitan dapat disebabkan oleh berbagai
faktor. Faktor dari dalam siswa seperti tingkat intelegensi yang dimiliki serta faktor dari luar siswa seperti motivasi. Motivasi belajar siswa sangat
berpengaruh pada hasil belajar. Siswa dengan motivasi belajar yang tinggi akan sangat giat berusaha untuk selalu belajar dan pantang menyerah
meskipun materi yang dipelajari tersebut sulit. Sebaliknya siswa dengan motivasi belajar yang rendah terlihat sangat bermalas-malasan saat belajar
dan cepat menyerah apabila mengalami kesulitan belajar. Kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan soal-soal harus
segera ditangani oleh guru yang berguna untuk meminimalisir timbulnya kesulitan yang sama saat mengerjakan soal aturan sinus kosinus dan luas
segitiga ataupun pada materi selanjutnya yang berkaitan. Untuk itu perlu dilakukan diagnostik kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal serta
upaya pemberian remedial bagi siswa yang mengalami kesulitan. Diagnosis kesulitan siswa menyelesaikan soal-soal aturan sinus kosinus
dan luas segitiga ini dilakukan oleh guru untuk mengetahui jenis-jenis
kesalahan yang dilakukan saat menyelesaikan soal. Langkah awal dalam proses diagnosis ini adalah melakukan tes awal untuk mengidentifikasi
siswa yang mengalami kesulitan. Setelah diperiksa dan dikoreksi kemudian guru menentukan siswa yang mengalami kesulitan dengan
melihat nilai dari total skor yang didapat siswa dari hasil mengerjakan dan mempertimbangkan nilai ketentuan batas tuntas. Siswa yang mengalami
kesulitan tersebut mengikuti tes diagnostik dan kemudian guru memeriksa hasil pekerjaan siswa sekaligus menganalisis jenis-jenis kesalahan yang
dialami siswa ketika menyelesaikan soal trigonometri tentang aturan sinus kosinus serta rumus luas segitiga.
Upaya remedial dilakukan dengan cara melakukan pengajaran remedial. Siswa yang termasuk mengalami kesulitan, kemudian mengikuti
pengajaran remedial yang dilaksanakan selama 1 jam pelajaran dan diakhiri dengan tes remedial. Sebelum pengajaran remedial siswa yang
mengalami kesulitan diwawancara oleh peneliti agar dapat diketahui penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal
trigonometri, khususnya aturan sinus kosinus dan luas segitiga. Dalam pengajaran remidial penyampaian materi untuk siswa harus
benar-benar menyentuh pada kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal-soal. Sehingga siswa menjadi mengerti bagaimana
penyelesaian yang tepat dalam mengerjakan soal aturan sinus kosinus dan luas segitiga serta pada tes selanjutnya, yaitu tes remedial siswa
mengalami peningkatan dari sebelumnya.
Pada penelitian ini peneliti menemukan jenis kesulitan yang dialami siswa dari segi kognitif dilakukan dengan cara menganalisis kesalahan
yang dilakukan siswa, karena dalam topik matematika kesalahan yang dilakukan oleh siswa merupakan sumber utama untuk mengetahui
kesulitan siswa dalam memahami matematika. Dengan demikian, nantinya seorang guru dapat mengambil langkah
dalam mengatasi kesulitan siswa dalam mengerjakan soal aturan sinus kosinus dan luas segitiga. Dan untuk pembelajaran selanjutnya jumlah
siswa yang mengalami kesulitan akan mengalami penurunan.
43