Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

dapat memberikan pembelajaran ulang guna memperbaiki kesalahan yang dilakukan siswa, agar tidak terulang kembali. Berdasarkan observasi di SMA Sang Timur Yogyakarta, dengan mengambil subyek penelitian yaitu siswa kelas X, peneliti menemukan bahwa sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Kesulitan tersebut tampak pada hasil ulangan ataupun latihan- latihan soal yang mendapatkan nilai kurang maksimal. Guru bidang studi matematika menjelaskan bahwa pemahaman konsep serta pemahaman rumus siswa kurang, sehingga ketika dihadapkan dengan soal-soal terlihat siswa malah bingung. Namun, tidak sedikit juga siswa yang mempunyai kemampuan lebih, sehingga mereka mampu menerima pembelajaran dengan cepat. Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika dan observasi di kelas, diketahui bahwa dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan selama ini menggunakan metode pemecahan masalah, diskusi kelompok, dan tanya jawab. Selama pembelajaran berlangsung terlihat ada siswa yang sibuk sendiri atau kurang memperhatikan, sehingga pengelolaan kelas cukup terganggu. Sebagai alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siwa, guru memberikan tugas, PR, dan ulangan harian yang dibuat sendiri. Guru selalu memeriksa tugas, PR, atau ulangan harian yang diberikan, dan segera mengembalikan pada siswa, serta memberikan remedial apabila ada siswa yang belum tuntas. Aturan sinus kosinus dan luas segitiga adalah salah satu materi yang terdapat pada trigonometri SMA kelas X. Trigonometri adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometrik seperti sinus, cosinus dan tangen. Begitu banyaknya fungsi dan rumus ataupun identitas yang ada pada trigonometri sehingga muncul berbagai keluhan dari para siswa ketika mempelajari materi trigonometri, terlebih siswa mengalami kesulitan ketika dihadapkan dengan soal trigonometri. Begitu pula dengan materi aturan sinus kosinus dan luas segitiga ini berisikan bermacam rumus, dan diharapkan siswa benar-benar memahami setiap rumus yang ada. Namun pada kenyataan pemahaman rumus masih sering diabaikan oleh siswa dan mereka cenderung untuk menghafal rumus-rumus, sehingga siswa kurang terampil dalam mengkaitkan berbagai rumus serta kemampuan siswa mengaplikasikan rumus ke dalam soal-soal juga masih kurang. Hal tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa dikategorikan masih rendah. Mengetahui keadaan di lapangan seperti itu, perlu dilakukannya sebuah proses diagnosis kesulitan, maka dari hasil diagnosis tersebut ditemukan apa yang menjadi kesulitan siswa dalam mengerjakan soal-soal aturan sinus kosinus dan luas segitiga sehingga kedepannya siswa diharapkan tidak mengalami kesulitan lagi dalam mengerjakan soal-soal aturan sinus kosinus dan luas segitiga. Upaya remedial juga perlu dilakukan bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal aturan sinus kosinus dan luas segitiga, dan diharapkan melalui upaya remidial tersebut dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dan sifatnya memperbaiki kekeliruan siswa dalam menyelesaikan soal-soal atau untuk lebih memberikan pemahaman yang lebih bagi siswa yang mengalami kesulitan. Berdasarkan uraian di atas, kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dan faktor penyebabnya dalam menyelesaikan soal-soal aturan sinus kosinus dan luas segitiga merupakan hal yang menarik untuk diteliti, dan sebisa mungkin ditindak lanjuti dengan upaya remedial, agar siswa dapat mempelajari materi matematika selanjutnya dengan konsep yang benar. Maka penulis bermaksud mengada kan penelitian tentang “Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal-soal Aturan Sinus Kosinus dan Luas Segitiga serta Upaya Remidialnya Kelas X SMA Sang Timur Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

1. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari trigonometri terutama pada penyelesaian soal-soal. 2. Kegiatan diagnosis jarang dilakukan di berbagai sekolah, termasuk SMA Sang Timur Yogyakarta.

C. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari identifikasi masalah, peneliti mengangkat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa saja kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan soal-soal aturan sinus dan kosinus serta luas segitiga? 2. Bagaimana hasil upaya remedial yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan soal-soal aturan sinus dan kosinus serta luas segitiga?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Mendeskripsikan kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan soal-soal aturan sinus kosinus dan luas segitiga. 2. Mengetahui bagaimana hasil upaya remedial untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengerjakan soal-soal aturan sinus dan kosinus serta luas segitiga?.

E. Pembatasan Masalah

Dengan memperhatikan keterbatasan kemampuan, pengetahuan, waktu dan biaya maka dalam penelitian diagnosis kesulitan ini dibatasi pada mengidentifikasi kesulitan dari aspek kognitif siswa yang ditunjukkan pada kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal aturan sinus kosinus dan luas segitiga serta upaya remidialnya.

F. Batasan Istilah

1. Kesulitan adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami hambatan dalam mencapai suatu tujuan sehingga hasilnya kurang maksimal dan dibutuhkan usaha yang lebih untuk mengatasinya. 2. Kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal trigonometri adalah suatu keadaan dimana siswa mengalami hambatan dalam menyelesaikan soal-soal trigonometri sehingga hasilnya kurang maksimal dan dibutuhkan usaha yang lebih untuk dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik. 3. Diagnosis adalah penentuan masalahkelainan dengan meneliti latar belakang dan menganalisis gejala yang tampak. 4. Diagnosis kesulitan belajar adalah upaya untuk menemukan kesulitan yang dialami siswa dalam belajar dengan cara yang sistematis berdasarkan gejala-gejala yang nampak dan menemukan faktor penyebabnya baik yang mungkin terletak pada diri siswa atau yang berasal dari luar diri siswaM.Entang, 1984:10. 5. Diagnosis kesulitan siswa menyelesaikan soal-soal adalah upaya untuk menemukan kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal- soal dengan cara yang sistematis berdasarkan gejala-gejala yang nampak dan menemukan faktor penyebabnya. Dalam penelitian ini, kegiatan diagnosis dibatasi pada menemukan kesulitan-kesulitan siswa berdasarkan gejala-gejala yang nampak serta menemukan faktor penyebab yang terletak pada diri siswa.