dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Asas akuntabilitas dalam pertimbangan hakim di atas adalah sebagai repleksi dari ketentuan Pasal 3 angka 7 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang
Penyelengaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang dalam penjelasannya menyebutkan:
Yang dimaksud dengan asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara
harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Tampaklah bahwa dalam sebuah negara yang menganut kedaulatan hukum maka segala tindak tanduk seluruh warga negara dan penyelenggara negara harus
sesuai dengan aturan hukum dan khusus terhadap tindakan badan atau pejabat negara yang didasarkan atas kebebasan bertindak dalam mengambil keputusan dapat diuji
tidak saja berdasarkan undang-undang tetapi juga harus selaras dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik.
2. Landasan Konsepsional
Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah sebagai kerangka konsepsional untuk menghindari kesalahpahaman mengenai defenisi atau pengertian
sebuah istilah sebagai berikut: a.
Analisis yuridis adalah sebuah cara untuk melakukan pengkajian secara mendalam baik secara deskriptif maupun preskriptif dari sudut pandang yuridis
Universitas Sumatera Utara
terhadap suatu persoalan yang dalam hal ini yaitu Putusan Nomor 52G.TUN2005PTUN-MDN.
b. Pemberhentian Dengan Hormat adalah pengakhiran masa dinas Kepolisian oleh
pejabat yang berwenang terhadap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-udangan yang berlaku.
98
c. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pegawai negeri pada
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
99
d. Polri adalah Polisi Republik Indonesia sebagai salah satu fungsi pemerintahan
negara dibidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
e. Kedaulatan Hukum adalah sebuah konsep dimana hukum berada di atas segalanya
termasuk negara maupun kekuasaan dan hukum merupakan sumber kedaulatan. f.
Gugatan Tata Usaha Negara adalah permohonan yang berisi tuntutan terhadap Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara dan diajukan ke pengadilan untuk
mendapatkan putusan.
100
g. Peradilan Tata Usaha Negara adalah salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi
rakyat pencari keadilan terhadap sengketa Tata Usaha Negara.
101
98
Pasal 1 angka 4 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 Tentang Pemberhentian Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
99
Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
100
Pasal 1 angka 11 Unang-Undang No. 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1989 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
101
Pasal 4 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
Universitas Sumatera Utara
h. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara No. 52G.TUN2005PTUN-MDN adalah
sebuah Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan yang berkaitan dengan gugatan terhadap pembatalan Surat Keputusan Kapolda Sumatera Utara No.Pol:
Skep89III2005 tanggal 21 Maret 2005.
G. Metode Penelitian