Pengertian Tata Letak Pabrik Tujuan Tata Letak Pabrik

3.2. Pengertian Tata Letak Pabrik

3 Tata letak pabrik adalah perancangan susunan fisik suatu unsur kegiatan yang berhubungan dengan industri manufaktur. Perencanaan Tata Letak mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat kerja, dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi barang jadi. Rekayasawan rancang fasilitas menganalisis, membentuk konsep, merancang dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa. Dengan kata lain, merupakan pengaturan tempat sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat produk. Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rencana lantai yaitu suatu susunan fasilitas fisik perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain untuk mengoptimumkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran bahan, aliran informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara efesien ekonomis dan aman.

2.3. Tujuan Tata Letak Pabrik

4 Tata letak berfungsi untuk menggambarkan sebuah susunan yang ekonomis dari tempat-tempat kerja yang berkaitan, dimana barang-barang dapat diproduksi secara ekonomis. Sehingga tujuan utama yang ingin dicapai dari suatu tata letak pabrik adalah: 3 J. M. Apple, Plant Layout and Material Handling, Third Edition Atlanta; John Wiley and Sons, 1977, pp. 2-4 4 Ibid, pp. 5-8 Universitas Sumatera Utara 1. Memudahkan proses manufaktur Tata letak harus dirancang sedemikian rupa sehingga proses manufaktur dapat dilaksanakan secara baik. Saran khusus untuk itu adalah : a. Susun mesin, peralatan, dan tempat kerja sedemikian hingga barang dapat bergerak dengan lancar. b. Hilangkan hambatan yang ada. Sering dikatakan bahwa 80 persen dari waktu sepotong barang dilewatkan dalam pabrik, baik selagi dipindahkan maupun selama disimpan, hanya 20 persen dari waktunya yang merupakan waktu produktif. c. Rencanakan aliran, sehingga pekerjaan yang melalui sebuah tempat dapat dikenali dan dihitung dengan mudah, dengan kemungkinan kecil tercampur dengan komponen lain dalam tempat yang berdekatan. d. Jaga mutu pekerjaan dengan merencanakan pemenuhan syarat-syarat yang mengarahkan pada mutu yang baik. 2. Meminimumkan pemindahan barang Tataletak harus dirancang sedemikian rupa sehingga pemindahan barang diturunkan sampai batas minimum. Jika dapat dilaksanakan, pemindahan harus mekanis, dan semua pemindahan harus dirancang untuk memindahkan komponen menuju daerah pengiriman. Jika mungkin, komponen harus dalam keadaan ‘diproses’ sambil dipindahkan, seperti ketika dicat, dipanggang, dibersihkan, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara 3. Menjaga keluwesan Meskipun pabrik atau departemen dapat dirancang untuk memproduksi sejumlah barang, adakalanya dihadapi beberapa keadaan yang memerlukan perubahan kemampuan produksinya. Beberapa perubahan yang terjadi mungkin saja dapat ditanggulangi dengan mudah jika diantisipasi dalam perencanaan awal. Cara yang umum untuk memudahkan penyusunan ulang peralatan ini adalah dengan membangunmemasang system utilitas pada tempat-tempat yang sambungan pelayanannya dapat dipasang dengan mudah ketika bangunan didirikan. Contohnya saluran elektrik dan jalur pipa sambungan yang dipasang di langit-langit, dibawah tengah teras. Susunan seperti itu memberikan kemungkinan mesin dipindahkan ke lokasi baru, atau dipasang kembali ditempat semula. 4. Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi Keefesienan terbesar operasi hanya dapat diperoleh jika bahan berjalan melewati proses yang diperlukan dengan waktu sesingkat mungkin. Setiap menit yang dilewatkan komponen dalam fasilitas akan menambah ongkos, melalui modal kerja yang tertanam. Yang paling mendekati situasi ideal yang ada dalam industri bertipe proses, menurut sifatnya adalah barang berjalan tanpa berhenti dari awal sampai akhir proses. Jika penyimpanan barang setengah jadi diturunkan sampai sekecil mungkin, waktu peredaran total akan berkurang, jumlah barang setengah jadi akan berkurang dan persediaan akan menurun, akhirnya menurunkan biaya produksi. Universitas Sumatera Utara 5. Menurunkan penanaman modal pada peralatan Susunan mesin yang tepat dan susunan departemen yang tepat dapat membantu menurunkan jumlah peralatan yang dibutuhkan. Misalnya dua komponen yang berbeda , keduanya memerlukan pemakaian gerinda, mungkin dapat dilewatkan pada mesin yang sama, sehingga dapat mengurangi biaya pesin yang kedua. Kecermatan dalam memilih metode pemrosesan kadang dapt menghemat pembelian sebuah mesin. Jika diketahui bahwa sebuah komponen, harus diperbesar lubangnya dan hanya akan menggunakan sebagian dari kapasitas mesin, perubahan menjadi pengeboran dan penggerekan dapat dijalankan dan pekerjaan dilakukan pada peralatan yang telah tersedia. 6. Menghemat pemakaian ruang bangunan Setiap meter persegi luas lantai dalam sebuah pabrik memakan biaya. Misalnya saja seorang pengusaha, telah menghitung biaya luas lantainya sekitar Rp. 18.000,- setiap meter persegi tiap bulan. Jumlah ini termasuk semua biaya tak langsung. Hanya jika tiap meter persegi ini digunakan dengan sebaik-baiknya maka ongkos tak langsung untuk tiap satuan produk dapat ditekan. Bagian lantai yang dihuni peralatan, yang dengan caranya sendiri dibayar dengan pengoprasian peralatan itu, yang tidak dihuni, tersia sia atau luas lantai yang kosong menjadi beban. Tataletak yang tepat dicirikan oleh jarak yang minimum antar mesin, setelah keleluasaan yang diperlukan bagi gerakan orang dan barang ditentukan. Dengan perhitungan yang tepat tentang Universitas Sumatera Utara penjarakan mesin sehubungan dengan berbagai faktor, banyak luas lantai yang dapat dihemat. 7. Meningkatkan kesangkilan tenaga kerja Sejumlah besar tenaga kerja produktif dapat terbuang karena keadaan tataletak yang buruk. Dilain pihak tataletak yang tepat dapat menaikkan pemakaian buruh secara efisien. Saran-saran berikut dapat menaikkan pemakaian buruh : a. Kurangi pemindahan barang yang dilakukan secara manual sampai sekecil mungkin. b. Minimumkan jalan kaki. 20 persen waktu yang dihamburkan dalam jalur perakitan diisi oleh perjalanan orang dari dan ke persediaan bahan dan mengikuti gerakan ban pengangkut rakitan. Kehilangan waktu ini dikurangi dengan baik dengan mendekatkan bahan ke pekerja pengangkut dengan menggunakan rak yang dirancang khusus, gerobak, ban pengangkut dan mengatur pengangkut pada saat yang telah ditentuakn, bukan gerakan terus menerus. c. Setimbangkan siklus mesin, sedapat mungkin, sehingga mesin dan pekerja tidak perlu menganggur. Operasi yang seimbang, memerlukan pemindahan barang yang baik, pengendalian produk yang baik, teknik tatacara yang baik, dan pengawasan yang baik. d. Berikan pengawasan yang efisien. Dalam teori, pengawas harus berdiri ditengah kelompoknya, sehingga dia dapat berhubungan langsung dengan pegawainya. Universitas Sumatera Utara Meskipun perencanaan semacam itu hampir tidak mungkin, perlu ditekankan bahwa sebuah departemen yang telah ditata dengan tepat akan lebih mudah diawasi bibandingkan sebuaha departemen yang disebar disepanjang daerah yang sangat luas, yang terlalu padat, atau sebaliknya malah mengurangi hubungan antara pengawas dengan kelompoknya. Departemen yang ditata baik mempermudah pengawas dalam menangani lebih banyak pegawai, mempertahankan kelancaran pekerjaan, dan menghemat waktunya untuk dapat melakukan tugas yang lebih penting. 8. Memberi kemudahan, keselamatan dan kenyamanan bagi pekerja Untuk memenuhi tujuan ini diperlukan perhatian atas hal-hal seperti penerangan, kebisingan, pergantian udara, debu, kotoran, dan sebagainya. Peralatan yang menyebabkan kebisingan yang tinggi sebaiknya diisolasi sebanyak mungkin atau ditutup dalam satu tempat yang mempunyai tembok dan langit-langit peredam suara. Peralatan yang bergetar sebaiknya diberi bantalan untuk menjaga penyaluran getaran ini ke lantai atau barang-barang lain disekitarnya. Keselamatan juga dapat dijamin dengan perencanaan tataletak yang tepat. Mesin-mesin dan peralatan lain harus ditempatkan sedemikian sehingga dapat mencegah kecelakaan pada pegawai dan kerusakan barang serta peralatan lainnya. Keselamatan harus digabung kedalam rancangan tataletak dengan pengkajian yang cermat tentang susunan tempat kerja, tatacara pemindahan barang, teknik penyimpanan, penggantian udara, penerangan, perlindungan dari kebakaran, dan faktor lain yang terlibat dalam satu operasi. Universitas Sumatera Utara

3.4. Prinsip Dasar Dalam Tata Letak Pabrik