Pentingnya Asuransi Takaful

C. Pentingnya Asuransi Takaful

Sampai hari ini ada dua jenis asuransi takaful Islam yang ada di Indonesia, Asuransi Takaful Umum dan Asuransi Takaful Keluarga. Takaful umum adalah bentuk takaful yang memberi perlindungan dalam menghadapi bencana atau kecelakaan atas harta milik peserta takaful seperti rumah, kendaraan bermotor, bangunan, pabrik dan sebagainya. Sedangkan Takaful keluarga adalah bentuk takaful yang memberikan perlindungan dalam menghadapi musibah kematian dan kecelakaan atas peserta takaful. Dalam musibah kematian, yang akan menerima santunan sesuai perjanjian adalah keluarga/ahli warisnya atau orang yang ditunjuk jika tidak ada ahli warisnya.

Adapun produk Asuransi Takaful Umum adalah:

1. Takaful Kendaraan bermotor

2. Takaful Kebakaran

3. Takaful Resiko Pembangunan

4. Takaful Resiko pemasangan

5. Takaful Mesin

6. Takaful peralatn Elektronik

7. Takaful Pengangkutan Barang

8. Dan lain-lain

Sedangkan Produk Takaful Keluarga adalah :

1. Takaful dana investasi

2. Takaful dana Siswa

3. Takaful Dana haji

4. Takaful al-Khairat

5. Takaful Kesehatan

6. Takaful Majlis Ta`lim

7. Takaful Wisata dan `Umrah

8. Takaful Perjalanan Haji

9. Takaful Kecelakaan diri

D. Prospek Asuransi Takaful di Indonesia. Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi permintaan orang terhadap asuransi, faktor indogenous dan exogenous. Faktor indogenous termasuk kemakmuran, tingkat pendapatan, gaya hidup, selera, adat dan budaya, bahkan keyakinan keagamaan. Kekuatan masing-masing faktor di atas dapat mendukung keputusan seseorang untuk membeli suatu jasa asuransi. Sedangkan faktor exogenous adalah faktor yang berasal dari luar tetapi dapat mendorong terjadinya permintaan terhadap asuransi.Contohnya adalah D. Prospek Asuransi Takaful di Indonesia. Setidaknya ada dua faktor yang mempengaruhi permintaan orang terhadap asuransi, faktor indogenous dan exogenous. Faktor indogenous termasuk kemakmuran, tingkat pendapatan, gaya hidup, selera, adat dan budaya, bahkan keyakinan keagamaan. Kekuatan masing-masing faktor di atas dapat mendukung keputusan seseorang untuk membeli suatu jasa asuransi. Sedangkan faktor exogenous adalah faktor yang berasal dari luar tetapi dapat mendorong terjadinya permintaan terhadap asuransi.Contohnya adalah

Seperti yang telah disebut di muka salah satu faktor indogenous adalah keyakinan keagamaan. Salah satu yang menghambat perkembangan asuransi Takaful adalah pandangan yang digeneralisasi secara teologis bahwa asuransi bertentangan dengan syari`at Islam atau paling tidak mengandung kesamaran tentang hukumnya. Terkadang keputusan ulama bersikap mendua.

Sebagai contoh dalam keputusan Majlis Tarjih Muhammadiyah dinyatakan:

1. Asuransi jiwa/ sosial yang dilakukan oleh pemerintah, a) perum jasa Raharja, b) Taspen, hukumnya mubah.

2. Asuransi jiwa yang mengandung unsur-unsur riba, maysir, ketidakadilan, garar, dan menyalahi hukum kewarisan Islam hukumnya haram.Jika tidak mengandung unsur-unsur di atas, hukumnya boleh (mubah).

3. Asuransi jiwa jama`ah haji yang sedang dalam perencanaan hukumnya mubah apabila, tidak memberatkan jam`ah haji, dikelola oleh Depag,

dananya digunakan untuk kemaslahatan umat dan bersifat terbuka. 12 Berpijak dari gambaran di atas, tampaklah ajaran agama (hukum Islam)

tidak memberikan motivasi yang kuat kepada pemeluknya untuk berasuransi. Paling-paling hukumnya hanyalah mubah yang tidak memuat perintah untuk dilaksanakan dan tidak pula untuk dihindari.Untuk itulah perlu dilihat dari sisi lain pesan-pesan kitab suci agar umat dapat melihat manfaat berasuransi .

Al- Qur’an sebagai kitab suci menganjurkan kepada umatnya untuk tidak hanya mempersiapkan bekal kehidupan untuk hari ini, melainkan memerintahkannya untuk mempersiapkan bekal masa depan. Pada surah al- nisa` ayat 9, Allah mengingatkan agar para orang tua tidak meninggalkan generasinya dalam keadaan lemah. Termasuklah di dalamnya lemahnya ilmu pengetahuan karena tidak adanya biaya untuk melanjutkan pendidikan dan lemah dari sisi ekonomi. Dalam sebuah hadis tentang wasiat, Nabi melarang para orang tua meninggalkan ahli warisnya dalam keadaan meminta-minta sehingga memberatkan orang lain.

Disamping itu, semangat al- Qur’an yang menjunjung tinggi nilai tolong menolong, persaudaraan dan solidaritas sosial merupakan ajaran yang perlu direalisasikan dalam bentuk usaha yang lebih konkrit sehingga ia tidak sekedar menjadi semboyan kosong. Mengembangkan semangat solidaritas

12 Rifyal Ka`bah, Hukum Islam Di Indonesia, (Jakarta: Universitas Yarsi Jakarta, 1999), h.166 12 Rifyal Ka`bah, Hukum Islam Di Indonesia, (Jakarta: Universitas Yarsi Jakarta, 1999), h.166

Disinilah pentingnya asuransi Takaful yang tegak atas nilai tolong menolong, ukhuwah (persaudraan), saling menanggung dan menciptakan rasa aman. Dengan demikian kita merasa perlu untuk lebih mengembangkan asuransi takaful dengan partisipasi umat yang lebih luas di dalamnya.

Dapatlah dikatakan, Asuransi takaful merupakan wujud nyata dari ajaran Islam yang memerintahkan ummatnya untuk saling membantu, saling melindungi dan bertanggungjawab antar sesama.