Bentuk-Bentuk Kerja sama

A.Bentuk-Bentuk Kerja sama

1.Mudharabah Mudharabah berasal dari kata darb artinya memukul atau lebih tepatnya proses seseorang memukulkan kakinya dalam perjalanan usaha. Secara teknis mudarabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (sahib al-mal) menyediakan seluruh dana 100%, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola dana tersebut. 1 Keuntungan usaha

mudarabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila terjadi kerugian, maka kerugian tersebut akan ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian pengelola atau penyimpangan-penyimpangan yang dilakukannya. Namun apabila kerugian itu

1 Syafi`i Antonio, Bank Syari`ah Wacana Ulama Dan Cendikiawan,(Jakarta: BI dan Tazkia Institut, 1999), h. 173.

disebabkan kecerobohan atau kecurangan pihak pengelola, maka ialah yang harus bertanggungjawab. 2

Untuk terciptanya kerjasama mudarabah diperlukan beberapa rukun: 3

1. Pemodal (sahib al-mal) dan Pengelola . Dalam mudarabah ada dua pihak yang melakukan kontrak, penyedia dana (sahib al-mal) dan pengelola. Keduanya harus mampu melakukan transaksi dan sah secara hukum.

2. Sighat Sighat adalah penawaran dan penerimaan (ijab dan qabul) yang harus diucapkan kedua belah pihak guna menunjukkan kemauan mereka untuk menyempurnakan kontrak..Sighat ini boleh juga dilakukan dengan tulisan.

3. Modal Modal adalah sejumlah uang yang diberikan oleh penyedia dana kepada pengelola untuk tujuan menginvestasikannya dalam aktivitas mudharabah.

2..Musyarakah Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk

suatu usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana (expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan

ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. 4 Adapun Rukun Musyarakah adalah :

1. Sighat Tidak ada bentuk khusus dari kontrak musyarakah. Ia dapat berbentuk pengucapan yang menunjukkan tujuan atau juga dalam bentuk tulisan. Tentu saja kontrak tersebut harus dicatat dan disaksikan.

2. Pihak yang berkontrak Disyaratkan bahwa mitra harus kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan perwakilan.

3. Dana

2 Ibid., h.173-174

3 Ibid,. h. 173

4 Mu’amalat Institut, Perbankan Syari`ah :Perspektif Praktisi, (jakarta:Mu`amalat Institut, 1999), h. 77- 78. Lihat juag, Syafi`I Antonio, op.cit.,h. 187

Modal yang diberikan harus uang tunai, emas dan perak atau yang bernilai sama.

4. Kerja Partisipasi para mitra dalam pekerjaan musyarakah adalah merupakan ketentuan dasar. Tidak dibenarkan bila salah seorang di antara mereka menyatakan tidak ikut serta menangani pekerjaan dalam kerjasama. Kendati demikian tidak ada keharusan bahwa mereka harus menanggung beban kerja

yang sama, namun harus disesuaikan dengan keahlian masing-masing. 5 Dalam kerjasama musyarakah ini, syari’at Islam memberi ketentuan

bahwa keuntungan dan kerugian dibagi sesuai dengan besar modal dan beban kerja yang ada.

3.Qard Qard adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau

diminta kembali. Qard juga diartikan sebagai suatu transaksi yang dimaksudkan untuk memberikan harta yang memiliki kesepadanan kepada

orang lain untuk dikembalikan yang sepadan dengan itu. 6 Qard pada hakikatnya adalah bantuan modal yang diberikan seseorang

atau lembaga kepada pengusaha kecil dalam rangka membantu usahanya agar dapat berkembang. Dalam bantuan itu tidak disyaratkan bagi hasil, peminjam hanya dituntut untuk mengembalikan modal dalam rentang waktu yang telah disepakati.

Adapun Rukunnya adalah:

1. Muqrid (pemilik barang atau modal) 2.Muqtarid (peminjam) 3.Sighat (ucapan ijab dan qabul)

7 4. Qard (barang atau modal yang dipinjamkan).

Apa yang telah disebut di muka adalah sebagian kecil bentuk kerja sama yang ada dalam ekonomi Islam. Dalam konteks yang lebih luas, bentuk kerjasama tersebut lebih bervariasi.Diantaranya adalah:

A.Firma

5 Ibid., h.190. Bandingkan, Mu`amalat Institut, op.cit., h.84 6 Ibid,. h.131

7 Syafi`i Antonio, Ibid., h. 224-225.

Biasanya firma didefinisiakan sebagai usaha untuk memasukkan sesuatu dalam persekutuan, dengan tujuan untuk membagi-bagi hasil yang didapatkan dari persekutuan itu.

Permodalan berasal dari pemilik dengan suatu jumlah yang ditetapkan bersama dan kemungkinan ada yang menyetor lebih besar dari yang lain. Bisa juga yang disertakan adalah keahlian atau keterampilan tertentu yang berguna

untuk pengembangan usaha yang sedang dijalankan. 8

B.CV (Commanditer Vennootschap) Dalam CV biasanya kerjasama yang dilakukan tampak dalam jenis

keanggotaan yang terdiri dari: 1.Anggota pengurus atau anggota aktiv yang ,menjalankan operasional usaha sehari-hari dan bertanggungjawab penuh dengan jalannya perusahaan. 2.Anggota komanditer atau anggota pasif yaitu pemilik modal dan tidak

ikut serta dalam operasional perusahaan. 9

C. PT (Perseroan Terbatas) Secara sederhana PT adalah bentuk kerjasama antara dewan direksi yang menjalankan operasional perusahaan dan para pemegang saham yang diwakili oleh komisaris PT. Modal PT diperoleh dari hasil penjualan saham

kepada peminat. 10

D. Koperasi Koperasi adalah bentuk kerjasama yang dilakukan paling tidak oleh dua puluh orang, dengan menjalankan satu bidang usaha untuk mencapai kesejahteraan bersama, khususnya para anggota. 11