Obrservasi Wawancara Bisnis Pemasaran Jaringan (Studi tentang Pemanfaatan Relasi dan Strategi Member dalam Mengembangkan Bisnis Pemasaran Jaringan PT. Melia Nature Indonesia di Stokist Medan Setia Budi)

a. Obrservasi

Obrservasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah obrservasi partisipasi 15 . Observasi dilakukan di tempat penelitian berlangsung yakni di Stokist Jl. Ring Road Setia Budi No 2 Tanjungsari-Medan 20132. Observasi ini bertujuan, antara lain: 1 mengamati aktivitas member pada saat melakukan pendaftaran menjadi member serta melihat tingkah laku yang mereka buat saat proses pendaftaran; 2 mengamati kegiatan-kegiatan saat dilaksanakannya seminar tentang produk, bisnis jaringan, dan bonus serta mengamati membar saat mengadakan diskusi atau table sharing; 3 mengamati dan merasakan bentuk ekspresi member saat melakukan tanya jawab dengan member; 4 mengamati fasilitas-fasilitas apa saja yang digunakan member dalam aktivitas merekrut member baru. Observasi akan dilakukan kurang lebih satu minggu sebelum penelitian dilaksanakan dan hal ini akan terus dilanjutkan pada saat penelitian sampai seluruh data yang diperlukan terkumpul. Hasil observasi ditungakan ke dalam bentuk catatan lapangan atau field work. Hal ini memudahkan peneliti untuk membaca kembali informasi yang telah didapatkan dari lapangan. 15 Observasi berpartisipasi dilakukan oleh peneliti dengan mengamati sesuatu gejala dalam kedudukannya sebagai orang yang terlibat dalam kegiatan sosial dari orang-orang atau masyarakat yang ditelitinya. Dengan kata lain peneliti berpartisipasi dengan kegiatan-kegiatan yang diamati oleh peneliti. Si peneliti mengamati dan mencoba memahami yang diamatinya tersebut dengan menggunakan kaca mata orang-orang yang ditelitinya ’emic view’ Lubis, 2007. Artikel mengenai Modal Pelatihan Metode Kualitatif. Universitas Sumatera Utara

b. Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam deep interview 16 Wawancara mendalam ditujukan kepada informan . Adapun nantinya yang dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini ialah para member PT. Melia Nature Indonesia. Memenuhi kriteria sebagai berikut; sudah mengetahui perhitungan bonus dan telah menguasai produk, member telah menguasai cara kerja bisnis pemasaran jaringan yang ada dalam PT. Melia Nature Indonesia, sudah menekuni bisnis pemasaran jaringan secara penuh dan sudah meninggalkan pekerjaan awalnya. . Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang lebih akurat dan mendalam. Saat melakukan wawancara peneliti juga menggunakan pedoman wawancara atau interview guide. Pedoman wawancara ini sangat diperlukan sebagai poin-poin pertanyaan penting yang diajukan di lapangan. Poin-poin pertanyaan penting tersebut selanjutnya akan berkembang ke dalam beberapa pertanyaan, yakni sesuai dengan keadaan di lapangan. Peneliti ini juga menggunakan alat bantu seperti alat perekam atau tape rekorder. Peneliti menyadari bahwa peneliti juga punya keterbatasan sehingga alat perekam ini nantinya membantu peneliti untuk merekam segala informasi saat wawancara berlangsung. Semua hasil wawancara mendalam dengan informan dapat terhimpun tanpa ada yang tertinggal. 16 Wawancara Mendalam depth Interview biasanya dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara interview guide sebagai panduan yaitu, berisi seperangkat pertanyaan terbuka sesuai dengan aspek-aspek yang ingin didapatkan informasinya Lubis, 2007. Artikel mengenai Modal Pelatihan Metode Kualitatif. Universitas Sumatera Utara Wawancara mendalam dilakukan kepada informan untuk memperoleh informasi tentang; 1 sejarah berdirinya PT. Melia Nature Indonesia; 2 produk kesehatan apa saja yang dipasarkan serta siapa yang memproduksi produk kesehatan tersebut ditambah bagaimana mereka memasarkan produk tersebut; 3 apa yang menjadi alasan seseorang untuk bergabung di PT. Melia Nature Indonesia serta bagaimana syarat-syarat untuk bergabung di PT. Melia Nature Indonesia; 4 bonus-bonus apa saja yang akan mereka terima ketika menjalankan bisnis pemasaran jaringan; 5 syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mendapatkan bonus; 6 bagaimana mereka memanfaatkan relasi yang telah mereka miliki untuk mengembangkan bisnis pemasaran jaringan yang mereka tekuni; 7 bagaimana strategi mereka untuk merekrut calon anggota baru; 8 bagaimana strategi mereka untuk menghadapi para pelaku bisnis MLM lain yang ada di lapangan; 9 bagaimana mereka memotivasi para downline-downline mereka agar tetap mengerjakan bisnis pemasran jaringan; 10 bagaimana strategi yang mereka lakukan dalam membangun bisnis jaringan MLM Melia Nature Indonesia; 11 bagaimana strategi mereka untuk mempertahankan jaringan bisnis mereka agar tetap berjalan dan memberikan hasil; 12 training apa saja yang mereka ikuti dari bisnis MLM Melia Nature Indonesia; 13 kendala-kendala yang terjadi saat menawarkan produk dan bisnis di lapangan; 14 kendala-kendala yang dialami saat melakukan prospek; 15 masalah-masalah yang dihadapi dalam membangun jaringan bersama downline; 16 bagaimana member menjalin hubungan dengan upline, dan crossline. Universitas Sumatera Utara

1.8. Analisis Data