Latar Belakang Masalah Bisnis Pemasaran Jaringan (Studi tentang Pemanfaatan Relasi dan Strategi Member dalam Mengembangkan Bisnis Pemasaran Jaringan PT. Melia Nature Indonesia di Stokist Medan Setia Budi)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan bisnis jaringan atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan MLM Multi Level Marketing banyak sekali ditemukan di Indonesia saat ini. Menurut data APLI Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia sampai pada tahun 2011 ada lebih dari 66 perusahaan MLM yang tergabung menjadi anggota APLI Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia. Belum lagi ratusan perusahaan di luar sana yang belum dan tidak mendaftarkan diri di APLI Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia. Tidak hanya itu, hampir di setiap bulannya ada saja perusahaan MLM baru yang membuka usahanya di Indonesia, baik itu perusahaan lokal asal dalam negeri maupun dari luar negeri. Tercatat kurang lebih ada 176 perusahaan yang akan masuk untuk meramaikan industri MLM 1 di Indonesia http:www.apli.or.idlist_anggota.php?page=1 . Hal ini tidak terlepas dengan keadaan jumlah penduduk Indonesia 2 1 Tiap tahunya banyak perusahaan yang menggunakan sistem pemasaran jaringan bermunculan di Indonesia. Mulai dari perusahaan yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri. Saat ini tercatat ada 66 perusahaan MLM Multi Level Marketing yang ikut terdaftar dalam APLI Asosiasi Penjualan Langsung Penjualan Langsung Indonesia. 2 Indonesia menempati posisi keempat dengan jumlah pendudek terbanyak di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat yang banyak yakni lebih dari 237 juta jiwa http:www.bps.go.id65tahunSP2010_agregat_data_perProvinsi.pdf. Potensi pemasaran produk dari tiap perusahaan Multi Level Marketing MLM masih sangat terbuka untuk dijual di Indonesia. Universitas Sumatera Utara Multi Level Marketing MLM pertama kali ditemukan oleh dua orang profesor pemasaran dari Universitas Chicago pada tahun 1940-an. Produk pertamanya yang dijual adalah berupa vitamin dan makanan tambahan Nutrilite. 3 Sejak itu, ribuan perusahaan MLM bermunculan dan beberapa perusahaan yang terkenal seperti Forever Living, Herbalife, dan Neolife. Masing-masing perusahaan tersebut memiliki lebih dari 50.000 distributor Trecy 2007:5. Hingga akhirnya bisnis MLM terus mengalami perkembangan yang pesat. Pada WFDSA Wuryando 2010: 15-16 mengatakan bahwa dalam perkembangan selanjutnya perusahaan MLM Amway mengambil alih Nutrilite. Pada tahun 1953 perusahaan Amway mendapat pengakuan dari pemerintah Amerika Serikat dan mengesahkan kelegalannya sebagai perusahaan MLM. Pada saat yang bersamaan Dr. Forrest Shaklee mendirikan perusahaan MLM yang diberi nama Shaklee. Perusahaan Dr. Forrest Shaklee ini bergerak pada bidang kesehatan. Pada tahun 1970-an perusahaan Amway dan Shaklee melakukan ekspansi ke Negara Ingris. World Federation of Direct Selling Associations tidak menyediakan data jumlah perusahaan MLM di dunia untuk publik, tetapi WFDSA hanya menyebutkan jumlah negaranya. Terdapat 49 negara di dunia yang telah memiliki asosiasi semacam DSA Direct Selling Association atau Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia APLI. Federation of European Direct Selling Association FEDSA pernah menyebutkan bahwa setidaknya ada 1300 perusahaan MLM di seluruh dunia. Namun demikian belum semua perusahaan yang menggunakan sistem 3 Artikel tentang sejarah Multi Level Marketing MLM oleh Dwiarko seorang konsultan dan trainer di BrandKita yang bergerak di bidang Smart Branding Personal Brand, Company Brand dan Online Branding dan juga seorang pemilik usaha di bidang konsultan IT. Sumber: http:ekonomi.kompasiana.combisnis20100109sejarah-mlm-dan-jenis-jenis-direct-selling-lain Universitas Sumatera Utara MLM terdaftar sebagai anggota APLI, FEDSA maupun WDFSA Harefa, 2000:25. Di Indonesia sendiri, perusahaan MLM pertama berdiri pada tahun 1986, tepatnya berada di Kota Bandung. Wuryando 2010 mengatakan perusahaan MLM pertama tersebut ialah PT. Nusantara Sun Chlorella Tama. Perusahaan ini kemudian berganti nama menjadi PT. Centra Nusa Insan Cemerlang 4 Dalam poses perkembangannya, bisnis MLM di Indonesia tidak berjalan dengan mulus. Hal ini dikarenakan bisnis MLM disalahgunakan oleh pihak atau orang-orang tertentu untuk meraup untung yang sebesar-besarnya. Seperti kasus penipuan atau lebih sering dikenal dengan istilah money game . 5 4 Saat ini, perusahaan MLM ini lebih dikenal masyarakat Indonesia dengan sebutan CNI. 5 Wuryando memberikan sebuah contoh pendukung untuk memberikan kita pemahan dari cara kerja money game yang berkedok MLM. Seorang mengeluarkan uang Rp. 100.000,- dan mendapat produk senilai Rp. 10.000,- atau tidak mendapatkan produk sama sekali tetapi hanya mendapatkan kartu anggota saja. Seseorang akan mendapatkan produk setelah mencapai jumlah downline tertentu misalnya 200:200. Uang pendaftaran tidak realistis sebab uang pendaftaran itu yang digunakan untuk membayar bonus-bonus Wuryando 2010: 72. yang berkedok bisnis MLM. Money game awalnya berasal dari Kota New York yakni pada tahun 1919 yang didirikan oleh Charles K. Ponzi Wuryando 2010: 69. Perusahaan yang didirikan oleh Charles K. Ponzi bernama The Securities and Exchange. Lebih lanjut Wuryando 2010 mengatakan bahwa perusahaan Charles K. Ponzi ini menawarkan peluang bisnis yang menjanjikan keuntungan sebesar 50 dalam waktu hanya 3 bulan. Ditambah lagi dengan komisi sebesar 10 bila member berhasil membawa investor baru. Dalam waktu singkat Charles K. Ponzi dengan mudahnya berhasil meraup keuntungan sebesar 15 juta dollar. Universitas Sumatera Utara Kembali pada masalah money game yang berkedok bisnis MLM. Di Indonesia, kasus praktek money game yang berkedok bisnis MLM telah banyak terjadi. Terdapat 21 perusahaan yang melakukan praktek money game di antaranya seperti; kasus Yayasan Kesejahteraan Adil Makmur YKAM pada tahun 1987; kasus PT. BMA Bayumas Mulya Abadi dan Higam Net pada tahun 1999; kasus Yayasan Amal Muslim Indonesia YAMI dari Surabaya dalam program naik haji murah dengan sistem Piramida pada tahun 2000; kasus PT. Cita Hidayat Komunikaputra CHK yang didirikan pada tahun 1998 di Bandung oleh Dedi Hanurawan dengan berkedok MLM melalui produk BBM, Oli, dan SPBU dengan dalih penanam modal; kasus Bisnis Voucher Pulsa Handphone yang berlangsung pada tahun 2004 dengan berkedok MLM karena produk voucher hanya fiktif belaka; kasus PT. Gee Cosmos Indonesia GCI yang dipimpin Amran Madanatja dengan sistem money game yang berkedok MLM pada tahun 2002 dan beberapa kasus money game lainnya Wuryando 2010: 81-83. Itulah beberapa praktek money game yang sempat beroperasi di masyarakat Indonesia. Praktek money game tersebut mengadopsi sistem kerja MLM, sehingga terlihat seperti perusahaan MLM. Ditambah dengan iming-iming memproleh keuntungan dalam waktu singkat membuat masyarakat tertarik untuk mengikutinya 6 6 Lebih lanjut Menejemen Melia Nature mengatakan bahwa sering kali pelaku bisnis MLM memberikan Janji dan iming-iming kemewahan yang ditawarkan oleh perusahaan dan pelaku bisnis MLM pada tahap awal kepada calon member dan member yang baru bergabung, dimana seolah-olah semua kemewahan tersebut akan dapat diperoleh dalam waktu yang singkat tanpa melalui proses yang membutuhkan modal waktu serta modal uang yang cukup besar untuk membiayai operasional dalam rangka membangun jaringan. . Lebih lanjut Tuti Nonka mengatakan bahwa iming-iming yang selalu diberikan oleh perekrut anggota jaringan MLM adalah bahwa orang yang http:www.melianature.commyCompanywelcome.htm Universitas Sumatera Utara menjalankan bisnis MLM dan sudah menduduki jajaran top management up line akan bisa pensiun dalam usia muda, dan tinggal ongkang-ongkang menikmati uang yang terus mengalir masuk dari para downline http:tutinonka.wordpress.com20110505bisnis-mlm. Kasus-kasus tersebut pada akhirnya membuat citra MLM menjadi buruk di mata masyarakat. Sebahagian masyarakat tidak lagi percaya terhadap perusahaan MLM bahkan masyarakat sudah memandang apriori terhadap MLM. Masyarakat melihat bahwa MLM merupakan bisnis bohongan ataupun bisnis yang kerjanya membohongi orang-orang agar mau bergabung dalam perusahaan MLM. Fitzpatrick Santoso, 2003:126-133 menambahkan beberapa poin mengenai hal kebohongan yang selalu ditawarkan oleh pelaku bisnis MLM. 1. MLM adalah bisnis yang menawarkan kesempatan yang lebih baik untuk mendapatkan banyak uang dibandingkan dengan bisnis lain maupun pekerjaan lain. 2. Network marketing adalah cara baru yang paling populer dan efektif untuk membawa produk ke pasar. Konsumen menyukai membeli produk dengan cara door-to-door. 3. Di suatu saat kelak, semua produk akan dijual dengan model MLM. Para pengecer, mall, katalog, dan sebagian besar pengiklanan akan mati karena MLM. 4. MLM adalah gaya hidup baru yang menawarkan kebahagiaan dan kepuasan. MLM merupakan cara untuk mendapatkan segala kebaikan dalam hidup. Universitas Sumatera Utara 5. Sukses dalam MLM itu mudah. Teman dan saudara adalah prospek. Mereka yang mencintai dan mendukung anda akan menjadi konsumen anda seumur hidup. 6. Anda dapat melakukan MLM di waktu luang. Sebagai sebuah bisnis, MLM menawarkan fleksibilitas dan kebebasan mengatur waktu. Beberapa jam seminggu dapat menghasilkan tambahan pendapatan yang besar dan dapat berkembang menjadi sangat besar sehingga kita tidak perlu lagi bekerja yang lain. 7. MLM merupakan pilihan terbaik untuk memiliki bisnis sendiri dan mendapatkan kemandirian ekonomi yang nyata. Menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis MLM tidak membuat pelaku bisnis MLM berhenti beroperasi di Indonesia. Hal ini terbukti masih adanya pelaku bisnis MLM yang masih tetap bertahan hingga sekarang. Beberapa diantaranya seperti Tupperware Indonesia, Sophie Martin, Capriasi Multi Nasional Sejahtera, Flexterkita, Orifleme, dan masih banyak lagi pelaku bisnis MLM lainnya. Semua bisnisMLM tersebut bergerak diberbagai bidang produk seperti produk kecantikan Orifleme, obat dan makan sehat CNI, pulsaFlexterkita, aksesoris Capriasi Multi Nasional Sejahtera, dan yang lainnya http:www.apli.or.idlist_anggota.php?page=1 . Saat ini pelaku bisnis MLM yang bergerak dibidang obat dan makanan herbal cukup banyak seperti Tara, Herbalife, Tianshi, K-Link, Wootekh, CNI, Universitas Sumatera Utara Amway, dan masih banyak yang lainnya 7 Jika dilihat kebiasaan MLM yang ada di Indonesia, pada umumnya bisnis MLM memiliki jenjang peringkat http:www.apli.or.idlist_anggota.php?page=1 . Demikian juga Melia Nature merupakan salah satu bisnis MLM yang bergerak di bidang obat dan makanan herbal. Saat ini banyak para pelaku bisnis MLM yang telah meninggalkan pekerjaannya dan menekuni bisnis MLM. Seperti; Robert Angkasa yang menjalankan bisnis Amway sepenuh waktu dan meninggalkan karier bagusnya di Citibank; Romauli Simatupang mitra Johanes Simatupang memilih meninggalkan kariernya gemilangnya dari IBM USI Jaya dan memilih menjalankan bisnis Amway; Agung Handaya memilih menjalankan CNI dan meninggalkan jabatannya sebagai dosen dan anggota dekan Fakultas Teknik di Universitas Trisakti Harefa 2001. Demikian halnya pada pelaku bisnis MLM di Melia Nature. Beberapa dari anggotanya juga lebih memilih meninggalkan pekerjaan mereka dan menekuni bisnis MLM Melia Nature sepenuh waktu. Padahal posisi jabatan yang mereka tinggalkan merupakan posisi yang diimpikan banyak orang di Indonesia. Lebih lanjut Harefa mengatakan orang lebih bangga bila bekerja sebagai pegawai negeri atau karyawan swasta di perusahaan- perusuhaan terkemuka seperti Citibank, IBM, Astra, dan lain sebagainya. 8 7 Daftar perusahaan yang bergabung di APLI khusunya yang bergerak dalam pemasaran produk obat dan makan herbal. tertentu. Member akan berusaha melewati 8 Dalam artikelnya mengenai jenjang peringkat di MLM Surachmat memaparkan beberapa jumlah peringkat yang dimiliki oleh perusahaan MLM yakni antara lain. Tianshi memiliki 18 jenjang peringkat. DXN memiliki 14 jenjang peringkat. Elken memiliki 14 jenjang Universitas Sumatera Utara setiap jenjang peringkat yang ada, sehingga setiap member memiliki posisi atau peringkat yang berbeda-beda dalam bisnis tersebut. Lebih lanjut Harefa 2001:92- 93 memberikan uraian sebagai berikut: “Menjadi distributor MLM yang mencapai posisi puncak juga merupakan suatu kebanggaan... Siapa bilang menjadi Diamond Distributor itu mudah. Sulit bukan kepalang... Orang yang berhasil mencapai peringkat Diamond juga langka, tidak banyak jumlahnya di Indonesia bahkan dunia... penghasilan sebagai Diamond Distributor juga memungkinkan orang memiliki dan membeli barang-barang mewah dan mahal... dan minat orang untuk mencapai peringkat puncak itu juga bukan main.” Para pelaku bisnis MLM selalu berusaha untuk mencapai jenjang peringkat tertinggi dari bisnis MLM yang dijalaninya. Hal inilah yang membuat member tetap menggeluti bisnis MLM. Namun jika dilihat kembali pada PT. Melia Nature Indonesia hal ini tidak kita dapatkan. Dengan kata lain di PT. Melia Nature Indonesia tidak mengenal sistem jenjang peringkat. Para pelaku bisnis MLM yang bergabung di Melia Nature memiliki posisi yang sama dengan yang lainnya. Berbeda dengan bisnis MLM lainnya yang selalu menggunakan sistem jenjang peringkat. MLM yang bergerak di bidang produk kesehatan umumnya memiliki produk yang sangat banyak yakni lebih dari 2 dua produk kesehatan. Apabila kita melihat PT.Melia Nature Indonesia, hanya memiliki 2 dua jenis produk yaitu melia propolis dan melai biyang. Hal ini juga yang membedakan MLM Melia Nature Indonesia dengan dengan MLM sejenis di pasaran yang khususnya peringkat dan masih banyak yang lainnya http:serbaserbimlm.blogspot.com201004jenjang- peringkat-di-mlm.html. Universitas Sumatera Utara bergerak di dalam produk kesehatan. MLM sejenis dipasaran umumnya memiliki produk yang lebih dari 2 dua jenis. Berdasarkan keseluruhan uraian tersebut, maka pentinglah kiranya mengkaji tentang strategi member dalam memanfaatkan relasinya, strategi member dalam membangun dan mengembangkan bisnis pemasaran jaringan yang ditekuninya. Hal tersebut dapat mengungkap hal-hal yang membuat member berani meninggalkan pekerjaan awalnya, sampai akhirnya memutuskan menekuni bisnis pemasaran jaringan. Selain itu juga akan mengungkap faktor-faktor yang membuat member tetap bertahan menekuni bisnis pemasaran di PT. Melia Nature Indonesia. Mengungkap strategi yang dilakukan member dalam menghadapi MLM sejenis di pasaran. Strategi member dalam memanfaatkan relasi dan strategi member dalam membangun dan mengembangkan bisnis jaringan Melia Nature Idonesia.

1.2. Rumusan Masalah