Karakteristik Bisnis Pemasaran Jaringan (Studi tentang Pemanfaatan Relasi dan Strategi Member dalam Mengembangkan Bisnis Pemasaran Jaringan PT. Melia Nature Indonesia di Stokist Medan Setia Budi)

dibutuhkan orang banyak, maka bisnis jaringan tersebut tidak akan mudah runtuh. Member mengatakan bahwa selama masih ada orang yang sakit dan orang yang ingin sehat, maka bisnis MLM Melia Nature Indonesia akan tetap jalan. Dua faktor ini lah yang membuat member yakin terhadap aset jaringan yang telah mereka bangun. Mereka meyakini bahwa aset jaringan yang telah mereka bangun senantiasa akan tetap memberikan uang pada mereka. Dewasa ini pandangan orang terhadap aset tidak lagi terpaku hanya dalam aset berwujud fisik seperti rumah sewa, apertemen sewaan, dll. Meliankan aset juga bisa dalam berwujud jaringan seperti yang dipahami oleh para member yang menekuni bisnis MLM Melia Nature Indonesia. Member melihat bisnis jaringan yang mereka bangun merupakan sebuah invesatasi untuk membangun aset. Aset yang telah mereka bangun nantinya akan memberikan income secara berkelanjutan. Member yakin bahwa nantinya mereka tidak lagi akan bekerja keras membangun melainkan mereka nantinya akan tinggal menikmati hasil dari aset jaringan yang telah mereka bangun tersebut.

3.3. Karakteristik

Member Data hasil lapangan menunjukkan bahwa member PT. Melia Nature Indonesia terdiri dari beragam etik yakni Batak, Jawa, Aceh, Minangkabau, Tionghoa, dan Melayu. Hal ini dikarenakan bisnis MLM Melia Nature Indonesia merupakan bisnis yang tidak mengenal batasan etnik. Bisnis MLM membuka peluang yang sama bagi semua etnik yang ada tanpa adanya perbedaan. Universitas Sumatera Utara Suksesnya seseorang di bisnis MLM tergantung pada usaha setiap orang yang menekuninya. Dari berbagai etnik yang menjadi member MLM Melia Nature Indonesia, etnik Batak merupakan etnik yang paling banyak mendominasi khususnya Batak Toba kemudian diikuti oleh Karo. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa etik Batak adalah member yang paling banyak mencapai penghasilan jutaan rupiah perharinya. Ditambah leader-leader yang ada juga lebih didominasi oleh etnik Batak. Keberhasilan yang didapatkan oleh etnik Batak Toba tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang mereka anut. Nilai-nilai kebudayaan tersebut yaitu dikenal dengan istilah hamoraon, hagabeon dan hasangpon. Nilai budaya yang berperan kuat di dalam bisnis MLM Melia Nature ini yang sangat mendukung suksesnya para etnik Batak Toba yaitu hamoraon dan hasangapon. Hamoraon mengandung arti kekayaan ataupun kemakmuran dalam bentuk materi. Orang Batak dituntut untuk memperoleh kekayaan agar dapat memperoleh kehidupan yang layak. Pencapain ini nantinya membuat derajat mereka lebih terpandang atau dengan kata lain akan memiliki gengsi sosial yang tinggi. Nilai ini erat kaitannya bagi para member khususnya orang Batak Toba. Nilai ini mendorong member etnik Batak Toba untuk memperoleh penghasilan besar dari bisnis MLM Melia Nature Indonesia. Terbukti dari member-member Melia Nature Indonesia yang memperoleh penghasilan jutaan rupiah adalah didominasi oleh etnik Batak Toba. Kedua yaitu hasangapon yang mengandung arti kehormatan. Orang Batak senantiasa berkerja kerasa agar memperoleh suatu kedudukan yang terpandang Universitas Sumatera Utara sehingga disegani dan dihormati oleh orang-orang lainnya. Kehormatan ini membuat hidup mereka akan dihormati di lingkungan dan di dalam pergaulannya. Nilai hasangapon ini juga terbukti bahwa leader-leader Melia Nature Indonesia didominasi oleh etnik Batak Toba. Di samping keberagaman etnik yang terjadi di bisnis MLM Melia Nature Indonesia. Keberagaman agama dan usia juga menjadi salah satu pemerkaya karakteristik member di PT. Melia Nature Indonesia. Member PT. Melia Nature Indonesia yang ada di Kota Medan terdiri dari barbagai agama yakni Khatolik, Islam, Protestan, Hindhu dan Budha. Keberagaman agama ini terjadi tidak lain dikarenakan bisnis MLM merupakan bisnis yang tidak mengenal perbedaan. Bisnis ini membuka peluang yang sama bagi setiap orang baik dari agama apa pun. Selain keberagaman agama, Member PT. Melia Nature Indonesia juga terdiri dari berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak SD sampai pada orang tua yang berumur 60 tahun. Keberagaman usia ini dikarenakan member bisa mensponsori anggota keluarganya sendiri. Banyak member yang mendaftarkan anak dan istrinya ataupun sebaliknya istri mendaftarkan suami dan anaknya menjadi member. Seorang anak sudah bisa menjadi member apabila anak tersebut sudah memiliki nomor rekening. Orang tua yang telah menjadi member mengaku bahwa mereka telah membuat nomor rekening anak-anaknya dan mendaftarkan anaknya di bawah jaringannya. Dilihat dari segi produktivitas yakni keaktifan di bisnis MLM Melia Nature Indonesia didominasi oleh member yang usianya 30-47 tahun. Leader- Universitas Sumatera Utara leader Melia Nature Indonesia umumnya rentang usianya dari usia 30-47 tahun ke atas serta lebih di dominasi oleh laki-laki. Ini tidak terlepas dari kewajiban leader yang selalu memberikan persentasi di setiap seminar. Laki-laki lebih leluasa untuk melakukan perjalanan ke setiap tempat untuk menemui dan medidik para dowlinenya. Mendidik para dowline dilakukan di setiap acara pertemuan. Baik dalam bentuk home sharing ataupun di stokist dan di tempat seminar. Para member laki-laki terlihat lebih aktif dibandingkan dengan member wanita dalam melakukan persentasi, mendidik para dowline dan melakukan sharing pada masing-masing dowlinenya. Ini terlihat dari leader Melia Nature Indonesia lebih banyak didominasi oleh laki-laki sementara peremuan hanya ada 1-3 orang dalam setiap kota.

3.4. Hubungan Sesama