cxiv mempunyai waktu-waktu isitirahat sendiri tanpa ada adanya unsur paksaaan. Dari
hasil pengamatan dilapangan diketahui bahwa yang menemani anak tidur sebagian besar di desa Jumantuang adalah orang tua perempuan ibu yang kebanyakan
bekerja sebagai ibu rumah tangga dan membantu suami keladang. Sedangkan ayah mereka kurang begitu perduli karena setelah pulang dari ladang mereka mengisi
kesibukanmya pada malam hari pergi ke kedai tuak.
c. Membantu Anak Dalam Proses Belajar Mengajar
Faktor orang tua dan lingkungan amat dipengaruhi sikap disiplin pada perkembangan anak. Suatu perilaku yang diterapkan pada anak-anak lama
kelamaan akan menjadi suatu kebiasaan, suatu kebiasaan yang berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai dan dilakukan dengan rutin dan baik akan mewujudkan
tindakan disiplin. Anak-anak usia kanak-kanak pola pikirnya masih berdasarkan realita yaitu
kenyataan dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Kemampuannya untuk membedakan segala sesuatunya sudah nampak dan perlu dorongan dan
pengalaman serta petunjuk-petunjuk dengan benar. Pada masyarakat desa Jumantuang yang memiliki pandangan bahwa dalam kehidupan bermasyarakat
sudah seharusnya saling rukun hal ini sudah juga diterapkan semenjak masih kanak-kanak. Cara mengajarkan norma-norma, etika dan sopan santun, berpicara,
dan berprilaku pada anak-anak ini pada umunya dapat dilakukan orang tua pada setia waktu dan kesempatan yang tepat.
Kesempatan memberikan pengajaran kepada anak-anak yang masih balita pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk, pengarahan dan perintah-perintah
disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan pada anak. Nasihat diberikan sesudah
Universitas Sumatera Utara
cxv anak mulai berjalan berbicara yaitu pada anak usia 1,5 tahun. Sesudah usia ini
perintah dan pengarahan yang mulai baik harus mulai diberikan, untuk memberikan nasihat pada anak-anak perlu peragaan, dan alat yang diperagakan
baik bentuk, mimic ataupun kode-kode tangan. Nasihat-nasihat yang diberikan pada anak-anak dalam keluarga petani di
desa Jumantuang biasanya pada waktu-waktu dan kesempatan siang hari diamana anak-anak sedang melakukan proses belajar mengajar dengan penglihatannya
untuk mencontoh dan menanggapi semua tindakan dan ucapan-ucapan yang dilihat disekelilingnya. Kesempatan memberikan nasihat-nasihat pada anak biasanya
dilakukan dalam kegiatan sehari hari, baik sewaktu digendong, diajak bermain, di waktu berjalan-jalan dan sebagainya. Hal ini senada sesuai dengan yang
diungkapkan seorang informan biasa oleh ibu bermarga Boyman Bancin 30 tahun yang menyatakan bahwa mereka sebagai orang tua menginginkan anak-
anaknya dapat menjadi orang baik dan berguna dalam masyarakat. “walau saya orang yang tidak berpendidikan, tapi saya mau
anak saya menjadi orang yang baik dan berguna dalam masyarakat. Maka dari kecil anak-anak saya sudah saya
ajarkan tata karma dan sopan santun kepada yang lebih tua,” dan mendidk anak saya wawancara Dumaris Simamora 33
tahun d.
Menemani Anak Bermain Pada umumnya orang tua pada keluarga petani di desa Jumantuang kurang
memiliki waktu untuk bermain bersama-sama dengan anak-anaknya. Walaupun ada waktu biasanya sore hari dan itupun tidak dipergunakan untuk menanyakan
bagaimana keadaan anak-anaknya karena mereka beranggapan bahwa menemani anak itu tidak begitu penting. Dengan waktu yang berjalan anak-anak pasti akan
mencari teman-teman sebayanya untuk diajak bermain bersama.
Universitas Sumatera Utara
cxvi Gambar 4.3 Anak-anak yang Sedang Bermain Tanpa Dampingan Orang
Tua Sumber : Koleksi Foto-foto Pribadi
e. Penanaman sopan santun