Hubungan Anak dengan Orang Tua

lxxiii

3.2.2 Hubungan Anak dengan Orang Tua

Kehadiran seorang anak ditengah-tengah keluarga adalah suatu anugerah yang di tunggu-tunggu dan didambakan orang tua . Anak yaitu individu yang dipakai oleh wanita yang berkedudukan sebagai Ibunya, juga dipakai dalam arti makhluk manusia yang hidupnya masih bergantung pada Ibu dan Bapaknya Di desa Jumantuang ada beberapa keluarga sebagi petani anak yang dilatih hidup disiplin dalam aturan-aturan di dalam rumah tangga setiap harinya apabila di langgar, orang tua mereka tidak akan segan-segan memarahi dan memukul mereka. Ayah dan Ibu yang selalu sibuk bekerja di ladang terutama Ayah yang pulang kerumah sampai larut malam sering mendapatkan anak-anak sudah terlarut dalam tidurnya Pagi-pagi anak harus pergi sekolah sehingga pertemuan mereka dengan anak-anak terasa singkat, oleh karena itu anak-anak lebih sering berinteraksi dengan Ibunya. Bagi anak sudah terbiasa hidup dengan kekerasan dari orang tua dapat dilihat kalau orang tua memanggil mereka sedang bermain dengan suara yang kuat-kuat dan kalau tidak didengar maka orang tua mereka akan mendatangi mereka dan memukul mereka sambil mengucapkan kata-kata makian, meskipun niat orang tuanya tersebut hanya mau menyuruh mereka untuk makan supaya langsung bekerja di ladang. Waluaupun anak-anak mereka sering dimarahin apabila kita bertanya kepada anak apakah mereka menyayangi orang tua mereka, mereka selalu menjawab sayang karena memang tidak selamanya orang tua terus-terusan memarahi dan memukul kami. ‘Saya dimarahi bapak atau ibu jika saya melakukan kesalahan, seperti terlambat pulang sekolah, terlambat datang ke ladang Universitas Sumatera Utara lxxiv atau lalai melaksanakan tugas yang diberikan ayah dan ibu. Ratna Aritonang 11 tahun 3.2.3 Hubungan antara Anak dengan Lingkungan A. Sekolah Setiap hari anak-anak di desa Jumantuang pergi ke sekolah dan merupakan kegiatan yang rutin dilakukan anak-anak di desa Jumantuang dan merupakan tempat yang paling favorit bagi mereka untuk melakukan kegiatan sehari- hari, karena di sekolah mereka dapat bermain dan sambil belajar dengan teman-teman mereka. Motifasi anak-anak untuk sekolah bermacam-macam yaitu ada yang pergi sekolah untuk belajar, ada yang pergi ke sekolah hanya untuk bermain dan ada yang pergi ke sekolah hanya ikut-ikutan saja dengan orang lain. Keinginan seorang anak untuk sekolah sedikit banyaknya tergantung dari bagaimana cara orang tua untuk memberi motivasi kepada anak-anak mereka untuk sekolah. Seperti cara memberi motivasi kepada anak agar mau sekolah dan memberi pengertian pentingnya sekolah. Di desa Jumantuang anak-anak sekolah setiap hari memiliki waktu berinteraksi dengan teman-teman dan guru di Sekolah. Selain dari keluarga pendidikan dari sekolah sangat besar keguaannya karena di sekolah dapat belajar membaca, menulis dan mempelajari nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Motivasi yang diberikan orang tua bermacam-macam tergantung dari pengetahuan dan pendidikan orang tua, ada yang ikut keluarga lain apabila tetangga menyekolahkan anaknya maka orangtuanya ikut menyekolahkan anaknya tanpa mengerti apa artinya sekolah tersebut. B. Masyarakat Universitas Sumatera Utara lxxv Anak-anak di desa Jumantuang dapat menjadi hiburan tersendiri bagi orang dewasa, karena disela-sela kegiatan orang dewasa anak-anak menjadi teman bercanda. Hal-hal lucu dan menggemaskan yang dipertontonkan anak-anak membuat orang dewasa tertawa dan terhibur. Orang dewasa selalu mengingatkan jika ada anak yang sifat kurang terpuji mereka akan mengingatkan dengan cara menegur dan menasehati. Hal itu dilakukan karena adanya kepedulian sesama mereka, karena tidak jarang dari anak-anak mengeluarkan kata-kata yang kurang terpuji dan tidak patut dikatakan oleh anak tersebut. C Teman bermain Disela-sela kegiatan anak seperti sekolah, membantu orang tua dan belajar, sebahagian anak-anak memiliki waktu bermain dan ada juga tidak memiliki waktu untuk bermain. Sekalipun mereka memiliki batasan-batasan waktu untuk bermain dengan teman mereka selalu menyempatkan diri untuk berjumpa dengan teman-teman sepermainan. Pengelompokan mereka bermain tergantung dari umur dan tingkat pendidikan anak-anak terkadang mereka bergabung antara yang muda dengan yang lebih tua di atasnya diantara yang sekolah dan belum sokolah. Jenis permainan bermacam-macam tergantung dari keinginan anak-anak secara kelompok dan permainan secara individu. Universitas Sumatera Utara lxxvi Gambar 3.1: Anak-anak bermain Sumber photo koleksi pribadi Adakalanya mereka berkelahi karena keterlaluan dalam bermain yang mengakibatkan mereka tidak saling berbicara kotor satu sama lain bahkan ini sering terjadi saling memukul sesama mereka, tetapi ini tidak berlangsung lama karena mereka akan baikan kembali. Tidak jarang anak-anak berkelahi sesama mereka sampai melibatkan orang tua karena salah satu pihak dirugikan sampai ke dalam sebuah keluarga seperti mengeluarkan kata-kata kasar, kata-kata kotor bahkan sampai menamai orang tuan lawan berkelahi. Pertikaian seperti itu sering terjadi di desa Jumantuang akibat ulah anak- anak yang berkelahi sampai kepala desa dan tokoh masyarakat mendamaikannya. Tidak jarang bagi anak - anak mereka berkelahi mengakibatkan permusuhan antara keluarga dengan keluarga yang saling bertetangga.

3.2.4 Hubungan Antara Anak Dengan Anak Dalam Keluarga