Nilai Ekonomis Anak dalam Keluarga

lxxxv bentuk kebanggaan Bapak Sahala Sidabutar menyanyikan lagu tersebut yang syairnya sebagai berikut: ’Anakhon hi do hamoraon di au’ Anakku adalah kekayaan Bagiku Ai tung so boi pe au inang da tu dolok tu toruan. Marherpi herpi songon dongan na lobi pansaria. Alai sasudena gellengki dang da jadi hahurangan. Anakhon hi do hamoraon di ahu Nang sari boton ahu pe angka dongan. Ndang na pola marsak ahu disi alai anakhoni do dang jadi hatinggalan. Sian dongan magodang i Hugogo pen a masari arian nang bodari. Laho pasingkola do satimbo-timbona Intap ni na tolap gogongki Marboi boi pe au inang da tu dolok tu toruan Mangalului ngolu- ngolu na boi parbodarian Alai sudena gellengki da ingkon sahat tu tujuan Anakhon hi do hamoraon di ahu Yang artinya adalah: Walaupun aku tak bisa hai anakku, kehulu dan kehilir Bergembira ria seperti temman-teman yang yang berkelimpahan tapi, Semua anak anakku tak boleh kekurangan Anakku adalah kekayaan bagiku Walau tak terikutkanku para teman-teman Aku takkan susah karenanya Namun anak-anakku tak boleh ketinggalan Dari teman- teman sebayannya Aku berjuang mencari nafkah siang maupun malam Untuk menyekolahkan anak-anakku Karena harus bersekolah seting-tingginya Sampai puncak kekuatanku Bersusah payahpun aku, hai ibu ke hulu ke hilir Mencari nafkah untuk cadangan semalam Namun semua anakku mesti sampai ketujuan Anakku adalah kekayaan bagiku.

3.4.4 Nilai Ekonomis Anak dalam Keluarga

Hal yang menonjol dari keluarga petani di desa Jumantuang pada umumnya anak ditempah menjadi anak yang memiliki nilai ekonomis dan tenaga kerja yang tinggi dapat membantu keluarga, ini dapat kita lihat dari banyaknya anak-anak yang terlibat bekerja diladang sebagai tenaga tambahan untuk membantu pekerjaan orang tua di ladang dan di rumah. Universitas Sumatera Utara lxxxvi Melibatkan anak-anak dalam pekerjaan diladang bukanlah semata-mata untuk memanfaatkan tenaganya saja, melainkan sebagai pembelajaran bagi anak secara praktek langsung agar mereka lebih cepat mengerti bagaimana cara bercocok tanam. “Siapa lagi yang membantu saya dalam pekerjaan di ladang kalau tidak anak-anak. Dang na hupaksa akka gellengku tujuma, alai molo nungga mulak sian sikkola, ikkon tujuma do, magurupi iba. Alana molo langsung ni boan tu juma asa tor malo mangula, ai molo so adong haduan sikkolana adong dalan ngoluna….mangula ma, asal ma tor iboto boha manuhan, merawat dohot mamanen. Duma Br. Simamora November 2010” Salah satu fungsi keluarga petani memberi pengetahuan bagaimana cara bertani kepada anak yang diyakini mereka adalah modal awal untuk bertahan hidup bagi anak-anak mereka kelak. Menyertakan anak-anak dalam mengerjakan ladang adalah untuk mempermudah mengajari dalam bercocok tanam Memberi pengetahuan kepada anak-anak dalam bertani atau mengelola lahan pertanian adalah salah satu usaha keluarga petani dalam mempersiapkan anak-anak mereka setelah dewasa. Karena menurut orang tua apabila sudah tahu bertani diamana saja akan dapat bertahan hidup. Anak diajarkan untuk memilih tanaman yang harus ditanam disesuaikan dengan kondisi alam atau cuaca serta pemilihan bibit yang bagus sampai perawatan tanaman dan waktu pemanenan. Pada umumnya orang tua dalam keluarga petani mempersiapkan anak-anak mereka pengetahuan bertani selain mempersiapkan dalam bidang pendidikan, tetapi ada juga orang tua dalam keluarga petani hanya menggunakan tenaganya saja tanpa disertai dengan pengetahuan tentang pertanian. Universitas Sumatera Utara lxxxvii Anak diajari untuk berperilaku sesuai dengan keinginan orang tuanya tersebut berdasarkan tingkatan pencapaian tenaga yang dapat disumbangkan terhadap keluarga. Ini dapat dibuktikan bahwa kasih sayang orang tua menjadi terbatas pada perilaku-perilaku ekonomis dimana anak-anak tersebut hanya mendapatkan kasih sayang ketika mereka dapat bekerja membantu dan meringankan pekerjaan orang tua. kasih sayang orang tua menjadi ukuran tenaga sang anak atau dapat dikatakan perilaku orang tua sebagai balasan atas pencapaian ekonomi anak.

3.5 Kontribusi Anak dalam Keluarga Petani