cxi anak-anak untuk sekolah. Sebelum berangkat ke ladang ibu sudah mempersiapkan
perlengkapan sekolah anak-anak dan mempersiapakan makanan untuk anak-anak pagi dan siang hari. Untuk anak yang belum sekolah akan dibawa keladang dan
terkadang tinggal dirumah. Rutinitas ibu mempersiapkan segala sesuatunya untuk keperluan rumah
tangga tidak selamanya bisa dikerjakan seorang ibu, terkadang dibantu oleh anaknya yang sudah remaja. Bisanya seorang ibu pergi keladang tidak sama
dengan bapak, ibu berangkat ke ladang jam 7 tujuh pagi setelah anak-anak sudah berangkat ke sekolah. Jam 12 siang akan pulang ke rumah untuk memeriksa rumah
dan anak-anaknya yang belum sekolah. Jam 5 lima sore ibu pulang kerumah lebih dulu dari suami untuk
memasak dan mengatur keperluan rumah dan anak-anak seperti memasak. Setelah memasak ibu memandikan anak-anak. Mengurus ternak dan menemani anak-anakl
bermain selam setengah jam, setelah itu mandi. Pada malam hari setelah makan ibu akan menemani anak-anak dalam mengerjakan pengerjaan rumah PR anak
yang telah diberikan guru dari sekolah. Setelah 1 jam menemani anak belajar ibu dan anak. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan dalam
peranan yang dilakukan oleh ibu dapat diambil dalam beberapa hal dalam pola pengasuhan anak antara lain :
a. Memberi makanminum pada anak
Memberikan makan dan minum bagi seorang anak merupakan hal yang sangat penting karena sangat mempengaruhi proses pertumbuhan. Pada umunya di
desa Jumantuang selain diberi ASI juga sudah diberi makanan yang lunak-lunak seperti bubur, pisang ataupun makanan yang sudah dilembutkan. Dengan
Universitas Sumatera Utara
cxii bertambahnya usia sianak maka berangsur-angsur ditingkatkan untuk makan nasi
sebagai makanan pokoknya. Pada umumnya bagi anak-anak yang masih dalam usia balita saat
melakukan makan dan minum mereka harus dibantu dengan cara disuapi oleh orang tuanya, apabila sianak sudah dapat berjalan dan duduk sendiri maka
mulailah sedikit demi sedikit diajari untuk makan sendiri tetapi walaupun begitu si ibu perlu mendampingi dan mengawasi untuk membantu atau membetulkan
apabila sianak melakukan kesalahan, karena makan dengan cara yang sopan dan benar memang harus diajari sedini mungkin dan juga dibutuhkan suatu kesabaran
bagi orang tuanya dalam mengajarkannya kepada sianak hal ini sesuai dengan
yang diutarakan oleh informan biasa Ibu Siregar35 tahun :
“sewaktu anak saya masih kecil kalau makan saya suapi, tetapi setelah umur dua tahun saya sudah jarang menyuapi, hanya
mengawasi saja karena saya sudah repot mengurusi adiknya yang masih kecil wawancara 10 November 2010
Anak-anak usia 4 empat tahun di desa Jumantuang sudah mampu menguasai tata cara makan dan minum yang telah diajarkan oleh orang tuanya
yaitu sianak sebelum menyentuh makanan ataupun makan, terlebih dahulu mereka disuruh mencuci tangan sampai bersih. Hal ini dimaksudkan agar tangan yang
sudah bersih tersebut setidaknya menghindari dari penyakit. Usaha pertama kali agar sianak makan sendiri tentu maasih belum
sempurna oleh karena itu masih berceceran, baik nasi ataupun lauknya tetapi dengan dilakukan berulang kali lama-kelamaan hal tersebut tidak akan terjadi lagi.
Dalam menyediakan makan dan minum pada anak kebanyakan dilakukan oleh ibu yang sering berada di rumah sedangkan ayah jarang sekali memberi makanminum
karena harus bekerja dan kedekatan ibu pada anak tersebut.
Universitas Sumatera Utara
cxiii
b. Menemani Anak Tidur