Sinekdoke Synecdoque Bentuk Gaya Bahasa
28
Pada kajian sosiolinguistik, Jakobson 1963: 213 – 214 menentukan secara khusus fungsi bahasa dimana terdapat enam faktor yang mendasari pembagian fungsi
bahasa dalam jalannya tindak komunikasi, dengan skema sebagai berikut :
Skema 1. Faktor yang mendasari komunikasi Jakobson, 1963: 214 Syarat utama terjadinya tindak komunikasi adalah adanya penutur dan mitra
tutur. Pengirim pesan atau penutur DESTINATEUR mengirim pesan MESSAGE kepada penerima pesan atau mitra tutur DESTINATAIRE. Kemudian untuk
menjalankan suatu pesan, diperlukan adanya konteks CONTEXTE yang menyinambungkan antara penutur dan mitra tutur. Dalam proses komunikasi terdapat
kode CODE yang secara keseluruhan atau sebagian harus diketahui dan dipahami oleh penutur dan mitra tutur. Dari keseluruhan Terjalinnya proses komunikasi
dikarenakan adanya penggerak berupa kontak CONTACT yang merupakan keterlibatan secara fisik maupun hubungan psikologis antara penutur dan mitra tutur.
DESTINATEUR CONTACT
CODE MESSAGE
CONTEXTE
DESTINATAIRE
29
Pada tindak komunikasi faktor-faktor di atas saling berkesinambungan dan berperan aktif sebagai penggerak jalannya tindak komunikasi. Berdasarkan skema
dan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap faktor mendasari dan menghasilkan fungsi bahasa yang berbeda. Untuk lebih jelas, fungsi bahasa tersebut
dapat dilihat dari skema berikut ini :
Skema 2. Hubungan enam faktor komunikasi yang mendasari fungsi bahasa Jakobson, 1963 : 220
Berikut ini adalah pembahasan lebih lanjut mengenai enam fungsi bahasa menurut Jakobson 1963 : 214 – 218 :
1. Fungsi EkspresifEmotif Fonction expressiveémotive « La fonction dite « expressive » ou émotive, centrée sur le destinateur, vise à
une expression directe de l’attitude du sujet à l’égard de ce dont il parle » Fungsi menyatakan ekspresif atau emotif ketika suatu ungkapan atau tuturan berpusat pada
DESTINATEUR
Expressive
CONTACT
Phatique
CODE
Métalinguistique
MESSAGE
Poétique
CONTEXTE
Référentielle
DESTINATAIRE
Conative
30
penutur, mengungkapkan secara langsung sikap penutur mengenai hal yang sedang ia bicarakan.
Fungsi ekspresif bersangkutan dengan pengguna bahasa secara langsung, dengan kata lain fungsi ini berpusat pada penutur DESTINATEUR. Fungsi ekspresif
menonjolkan sikap penutur dalam menyampaikan pesan ketika berkomunikasi. Berdasarkan fungsi ini bahasa digunakan untuk mengungkapkan suatu perasaan atau
emosi seperti bahagia, sedih, rasa kesal dan sebagainya. « La fonction émotive, patente dans les interjections et les niveaux
phoniques » Fungsi emotif dapat ditandai dengan kata seru dan tingkatan suara intonasi. Misalnya ketika seseorang mengucapkan kata “ Asiik” atau “Aw”.
Kedua kata tersebut menungungkapkan perasaan penutur dengan penggunaan kata seru dalam bahasa tulis, sedangkan melalui bahasa lisan dapat diidentifikasi perasaan
bahagia atau sedih melalui intonasi. Contoh lainnya sebagai berikut 22
Mathieu : Qu’est-ce que vous faites ?
Dominique et un collège : on ne sait pas
Mathieu : Moi, je voudrais bien faire du VTT
Dominique : Ah non, le vélo, je déteste ça
Mathieu : Apa yang kalian lakukan ?
Dominique dan temannya : Entahlah
Mathieu : Aku ingin sekali bersepeda
Dominique : Ah aku tidak suka bersepa
Girardet, 2002 : 28 Pada contoh dialog 22 teridentifikasi penggunaan fungsi ekspresif. Adanya
penggunaan fungsi ekspresif dilihat dari penanda satuan lingual « Je » ‘saya’ yang secara langsung mengarahkan kepada penutur. Penutur « Je » ‘saya’ menunjukkan