Uji Keabsahan Data METODE PENELITIAN

59 Kalimat 1 mengandung gaya bahasa repetisi jenis anafora karena terdapat pengulangan pada bagian awal kalimat atau proposisi secara berurutan. Wujud pengulangan teridentifikasi pada penggunaan pronom personnel atau kata ganti untuk orang ketiga yaitu « elle » yang menggantikan kata « la France » “Prancis”, kata kerja yaitu « avoir », dan penggunaan artikel indefini jamak « des ». Penggunaan bentuk pengulangan « elle a des…» pada kalimat 1 telah mengindikasikan adanya pemakaian gaya bahasa repetisi. Untuk mengetahui fungsi gaya bahasa repetisi pada kalimat 1, tahapan awal menganalisisnya adalah dengan menggunakan teknik dasar PUP. Pada kalimat 1 kata « la France » dan bentuk pengulangan « elle a des…...» di setiap komponen dijadikan sebagai unsur penentu. Selanjutnya untuk memahami konteks kalimat 1 maka perlu dihadirkan komponen tutur SPEAKING. Berikut ini analisis kalimat 1 dengan menggunakan komponen tutur SPEAKING : Kalimat 1 merupakan bagian dari pidato formal di museum Fondation Louis Vuitton Paris pada 23 Oktober 2014 Setting Scene yang disampaikan oleh orator François Hollande sebagai penutur aktif di hadapan warga Perancis yang menghadiri acara tersebut Participants. François Hollande menyampaikan pidato tersebut dengan tujuan untuk meresmikan museum Foundation Louis Vuitton sebagai salah satu museum sekaligus tempat pariwisata di Prancis End. François Hollande sedang menonjolkan kehebatan atau keunggulan yang dimiliki Negara Prancis Act sequences. Tuturan tersebut disampaikan dalam bahasa Perancis resmi Key dalam 60 bentuk bahasa tulis yang kemudian dilisankan Instrumentalities. Tuturan tersebut disampaikan secara sopan dan resmi Norms dalam bentuk monolog atau pidato Genre. Melalui teknik lanjutan hubung banding menyamakan HBS. Kalimat 1 beserta unsur yang menjadi penentu yaitu kata « la France » dan bentuk pengulangan « elle a des…...» dipadankan dengan konteks tuturan melalui komponen tutur SPEAKING khususnya pada bagian komponen act sequences. Isi dari kalimat 1 adalah membicarakan mengenai negara Prancis dan keunggulan yang dimiliki negara tersebut yang menjadi referen. Dengan demikian gaya bahasa repetisi pada kalimat 1 menunjukkan adanya penggunaan fungsi referensial. Gaya bahasa repetisi pada kalimat 1 digunakan untuk menonjolkan keunggulan yang dimiliki Prancis yang mampu memajukan negara tersebut. Gaya bahasa repetisi pada kalimat 1 juga mengandung fungsi puitik yaitu dengan memperlihatkan nilai estetis untuk mengemas isi pesan yang disampaikan. Melalui metode padan artikulatoris dapat diketahui nilai estetis dari kalimat 1 yaitu munculnya harmonisasi khususnya pada aspek bunyi « la musique des sonorités ». Asonansi atau pengulangan bunyi vokal è[ ε], a[a], e[e] dan [œ] telah mendukung efek penekanan dan keindahan pada penggunaan gaya bahasa repetisi. 1a La France a de l’ambition [la f ʀɑ̃ʃ a də lɑ̃bisjɔ̃] 1b elle a des entrepreneurs [ εl a de ɑ̃tʀəpʀənœʀ] 1c elle a des ingénieurs [ εl a de ε̃ʒenjœʀ] 61 1d elle a des ouvriers, des techniciens, des chercheurs [ εl a de uvʀijεʀ de tεknisjε̃ de ʃεʃœʀ] 1e elle a des prix Nobel [ εl a de pʀi nobel] 1f elle a des artistes [ εl a de aʀtist] Gaya bahasa repetisi juga ditemukan dalam pidato François Hollande yang disampaikan di peresmian gedung pertunjukan musik Philharmonie Paris pada tanggal 15 Januari 2015 : 2 Voilà, Mesdames et Messieurs, ce que j’étais venu dire ce soir pour cette inauguration. La semaine dernière, trois assassins ont voulu jeter un voile noir, un voile d’horreur sur notre pays, s’en prendre à la liberté, à notre liberté, faire peur, diviser, séparer… Ils n’y sont pas parvenus et c’est notre fierté. Parce que l’esprit, l’esprit de la France, c’est toujours le même, c’est le mouvement, c’est le sursaut, c’est la renaissance. L’esprit de la France, c’est la culture, c’est l’art, c’est l’émotion. L’esprit de la France, c’est la résistance, c’est aussi cette capacité à nous lever quand l’essentiel est en cause. “Inilah, ibu-ibu dan bapak-bapak, apa yang akan saya katakan malam ini untuk peresmian ini. Minggu terakhir, tiga pembunuh ingin menyebarkan ketakutan terhadap negeri kita. Menyerang kebebasan, terhadap kebebasan kita, membuat takut, memecah, memisahkan …. Mereka tidak akan sampai pada rasa bangga kita. Karena semangat, semangat Prancis, itu selalu sama, itu adalah penggerak, itu adalah pengejut, itu adalah kelahiran kembali. Semangat Prancis itu adalah kebudayaan, itu adalah seni, itu adalah emosi. Semangat Prancis, itu adalah ketahanan, itu juga adalah kemampuan bangkit ketika terjadi perkara penting” www.elysee.fr. kalimat 2 di atas mengandung gaya bahasa repetisi. Terdapat pengulangan pada frasa « l’esprit de la France » yang diulang sebanyak 3 kali dan bentuk « c’est » yang diulang-ulang secara berurutan. Penggunaan bentuk pengulangan frasa pada kalimat 2 telah menunjukkan adanya pemakaian gaya bahasa repetisi.