Persamaan atau simile La comparaison

80 komponen pengganti B pembanding: une âme “nyawa”. Dari kalimat di atas, komponen B lah une âme “nyawa” yang mengindikasikan penggunaan metafora karena mengakibatkan makna dari kalimat tersebut menjadi bias. Antara komponen A dan B harus memiliki hubungan persamaan agar menjadi logis. Melalui analisis komponensial dapat diketahui unit satuan terkecil pembentuk makna dari kata « une vie » dan « une âme », berikut analisisnya: Sèmes Lexèmes S1 Esprit “jiwa” S2 Existence “keberadaan” S3 Activité “aktifitas” S4 Immortel “kekal” une âme ‘ruh’ + + - + Une vie ‘kehidupan’ + + + - Berdasarkan analisis komponensial di atas dapat diidentifikasi bahwa komponen A yang dibandingkan yaitu leksem « une vie » memiliki beberapa kesamaan sèmes dengan komponen B pembandingnya yaitu leksem « une âme ». Kedua leksem tersebut memiliki beberapa unit-unit satuan terkecil pembentuk makna yang sama yaitu esprit “jiwa” dan existence “keberadaan” sehingga memenuhi syarat perbandingan pada pembentukan gaya bahasa metafora. Fungsi gaya bahasa metafora pada kalimat 9 dapat diidentifikasi dengan melalui bebera tahapan. Langkah awal dengan teknik dasar PUP, pada kalimat 9 « vous mengacu pada Bernard Arnaul» dan « la fondation museum Fondation Louis Vuitton » dijadikan sebagai unsur penentu. Selanjutnya untuk memahami 81 konteks kalimat 9 maka perlu dihadirkan delapan komponen tutur SPEAKING. Berikut ini analisis kalimat 9 dengan menggunakan komponen tutur SPEAKING : Kalimat 9 merupakan bagian dari pidato formal peresmian Fondation Louis Vuitton di Paris pada 23 Oktober 2014 setting scene yang disampaikan oleh orator François Hollande sebagai penutur aktif di hadapan warga Prancis yang menghadiri acara tersebut participants. François Hollande menyampaikan pidato tersebut dengan tujuan untuk meresmikan museum Foundation Louis Vuitton sebagai salah satu museum sekaligus tempat pariwisata di Prancis Ends. François Hollande membicarakan Bernard Arnaul selaku CEO perusahaan multinasional Louis Vuitton Moët HennessyLVMH Paris yang telah mendirikan museum Fondation Louis Vuitton Act sequences. Tuturan tersebut disampaikan dengan bahasa Perancis secara resmi key dalam bentuk bahasa tulis yang kemudian dilisankan instrumentalities. Tuturan tersebut disampaikan secara sopan norms dalam bentuk monolog atau pidato genres. Melalui teknik lanjutan hubung banding menyamakan HBS, Kalimat 9 dipadankan dengan konteks tuturan dengan melihat komponen tutur SPEAKING khususnya pada bagian komponen act sequences. Gaya bahasa metafora pada kalimat 9 mengandung fungsi referensial. Isi dari kalimat 9 adalah membicarakan Bernard Arnaul selaku CEO perusahaan multinasional Louis Vuitton Moët HennessyLVMH Paris yang telah mendirikan museum Fondation Louis Vuitton, topik tersebutlah yang menjadi referen sehingga menunjukkan fungsi referensial. 82 Jenis metafora lain juga ditemukan dalam dalam pidato François Hollande pada peresmian museum Fondation Louis Vuitton Paris pada tanggal 23 Oktober 2014 : 10 Aujourd’hui, c’est vous qui nous offrez cette cathédrale de lumière. Pour la réaliser, vous avez su réunir une équipe unique au monde d’architectes, de chercheurs, de techniciens, d’ouvriers qui, tous, ont réalisé des prodiges “Hari ini, andalah yang menyuguhkan kepada kami gereja cahaya. Untuk mewujudkannya, anda mampu mengumpulkan tim satu-satunya di dunia yaitu arsitek, peneliti, teknisi dan pekerja yang berbakat” www.elysee.fr. Kalimat di atas mengandung gaya bahasa metafora jenis métaphore annoncée in praesentia dimana pembanding B dan yang dibandingkan A diungkapkan atau dimunculkan secara langsung dalam satu kalimat. « cette cathédrale » menjadi komponen B pembanding sedangkan « de lumière » adalah komponen A yang dibandingkan. La cathédrale est une église principale dun diocèse où se trouve le siège de lévêque ‘catedral adalah sebuah gereja utama keuskupan dimana merupakan pusat dari uskup’. François Hollande menggunakan frasa « cette cathédrale de lumière » untuk menganalogikan museum Fondation Louis Vuitton. Seperti pada pembahasan sebelumnya bahwa metafora terbentuk dengan adanya hubungan persamaan dengan kedua komponen A yang dibandingkan dan B pembandingnya agar menjadi logis. Melalui analisis komponensial dapat diketahui hubungan persamaan antara komponen B pembanding yaitu « cette cathédrale » dan komponen A yang dibandingkan yaitu « de lumière », berikut ini analisisnya : 83 Sèmes Lexèmes S1 Bâtiment ‘bangunan’ S2 Spirituel ‘spiritual’ S3 Sacré “suci” S4 Rayonnement ‘pancaran sinarjiwa’ La cathédrale ‘katredal’ + + + + La lumière ‘cahaya’ - - - + Berdasarkan analisis komponensial di atas dapat diidentifikasi bahwa antara leksem «la cathédrale» dan «la lumière» mempunyai sème yang sama yaitu rayonnement ‘pancaran sinarjiwa’. Kedua leksem tersebut memiliki setidaknya satu unit satuan pembentuk makna yang sama sehingga memenuhi hubungan persamaan dalam pembentukan gaya bahasa metafora. Fungsi gaya bahasa metafora pada kalimat 10 dapat diketahui melalui beberapa tahapan. Langkah awal menganalisisnya adalah dengan menggunakan teknik dasar PUP. Pada kalimat 10 frasa « cette cathédrale de lumière » dijadikan sebagai unsur penentu. Selanjutnya untuk memahami konteks kalimat 10 maka perlu dihadirkan delapan komponen tutur SPEAKING. Berikut ini analisis kalimat 10 dengan menggunakan komponen tutur SPEAKING : Kalimat 10 merupakan bagian dari pidato formal peresmian Fondation Louis Vuitton di Paris pada 23 Oktober 2014 setting scene yang disampaikan oleh orator François Hollande sebagai penutur aktif di hadapan warga Prancis yang menghadiri acara tersebut participants. François Hollande menyampaikan pidato tersebut dengan tujuan untuk meresmikan museum Foundation Louis Vuitton sebagai salah satu museum sekaligus tempat pariwisata di Prancis Ends. François Hollande