36
tinggi. Sebaliknya, buku pelajaran yang menimbulkan kesulitan siswa disebut sebagai buku pelajaran yang mempunyai tingkat keterbacaan yang rendah.
Berto lak dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa buku pelajaran yang digunakan di kelas untuk membantu meningkatkan efektivitas
pembelajaran harus memenuhi tiga kriteria pokok, yaitu: 1 sesuai dengan kurikulum yang berlaku, 2 sesuai dengan tuntutan perkembangan intelektual
siswa, dan 3 sesuai dengan tingkat bahasa keterbacaan siswa. Oleh karena itu, untuk menyusun, menganalisis, mengevaluasi suatu buku pelajaran yang
dipakai pada suatu jenjang pendidikan tertentu, seseorang harus memahami dan menguasai ketiga aspek tersebut.
c. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Buku pelajaran
Menurut Depdiknas 2008: 10 tujuan penyusunan bahan ajar, termasuk di dalamnya adalah buku pelajaran, yakni: a menyediakan bahan ajar yang
sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, sekolah, dan daerah; b membantu siswa dalam memperoleh alternatif
bahan ajar; dan c memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Penulisan bahan ajar bermanfaat untuk: a membantu guru dalam
proses pembelajaran; b memudahkan penyajian materi di kelas; c membimbing siswa belajar dalam waktu yang lebih banyak; d siswa tidak
tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber infomasi; dan e dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk mengembangkan diri dalam mencerna
dan memahami pelajaran.
commit to user
37
Selanjutnya apabila guru mengembangkan bahan ajar sendiri, manfaat yang dapat diperoleh: a diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa, sekolah dan daerah; b tidak perlu tergantung pada buku pelajaran; c bahan ajar menjadi lebih
kaya karena dikembangkan dengan berbagai referensi; d menambah khasanah guru dalam menulis; e membangun komunikasi pembelajaran
efektif antara guru dan siswa; dan f siswa lebih percaya pada gurunya serta kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik.
Wirawan 2011: 261 menyatakan bahwa penyusunan atau penggunaan buku pelajaran dalam pelajaran mempunyai beberapa keuntungan, yakni: a
menyediakan struktur dan silabus untuk program pembelajaran mata pelajaran; b membantu menstandarkan pembelajaran, artinya siswa akan
mampu mempelajari materi yang sama yang telah diuji coba berdasarkan standard dan prinsip-prinsip pembelajaran yang sama; c menjamin kualitas
buku pelajaran; d efisien, karena di dalamnya materi tersaji secara efisien yang dilengkapi gambar, grafik, dan tabel; e menyediakan bahasa standar,
disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa; f sangat menarik secara visual, dalam arti desain buku pelajaran sangat dipertimbangkan
keterbacaannya agar materi yang ada di dalamnya dapat dengan mudah dipahami oleh siswa.
Depdiknas 2005: 3 memberikan pendapat bahwa buku pelajaran dapat dipandang sebagai sebuah simpanan pengetahuan tentang berbagai macam
segi kehidupan. Karena sudah dipersiapkan dari segi kelengkapan materi dan
commit to user
38
cara penyajiannya, buku pelajaran memberikan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang substansinya maupun tentang caranya. Dengan
demikian, penggunaan buku pelajaran oleh siswa merupakan bagian dari budaya buku yang menjadi salah satu tanda dari masyarakat yang maju.
Adanya buku pelajaran juga sangat bermanfaat bagi guru meski memang buku pelajaran diperuntukkan bagi siswa. Akan tetapi, dengan
adanya buku pelajaran, seorang guru akan mampu mempertimbangkan apa yang hendak disampaikan kepada para siswa disesuaikan dengan apa yang
tersaji di dalam buku pelajaran. Guru memang memiliki hak untuk mengembangkan dan menyajikan materi sesuai dengan apa yang sudah
dipersiapkannya. Namun, dengan adanya buku pelajaran, seorang guru tentu akan lebih mudah dalam menyusun konsep cara penyajian materi kepada para
siswa. Hal ini karena di dalam buku pelajaran sudah ada gambaran secara garis besar dan bahkan mungkin secara khusus hal-hal apa saja yang harus
dan perlu disampaikan kepada para siswa. Perlunya pengembangan bahan ajar, agar ketersediaan bahan ajar sesuai
dengan kebutuhan siswa, tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus sesuai
dengan tuntutan kurikulum, artinya bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai dengan KTSP yang mengacu pada standar isi dan standar kompentensi
lulusan. Kemudian karakteristik sasaran disesuaikan dengan lingkungan, kemampuan, minat, dan latar belakang siswa.
commit to user
39
d. Buku pelajaran Bahasa Indonesia Berperspektif Pendidikan