75
Ana k 1 : “ Kea dila n ba gi ra kyat jela ta . Seka rang ini, ya , sega la kepentingan umum sudah dimanipula si oleh kepentinga n golonga n
da n or ang-or ang tertentu. Ta di, ya , sea ndainya tida k a da bentr ok denga n polisi, ka mi suda h bisa menembus gedung ya ng angkuh itu.”
Selain itu, terdapat pula konsep keadilan yang ditampilkan pada soal latihan mandiri 12 dalam bentuk pilihan ganda nomor 7. Berikut adalah petikan soal
tersebut. “
Memba ndingka n diri da n or ang la in dengan tida k a dil. Pa stinya ba ka l terus a da or ang-ora ng ya ng ta mpa k lebihga nteng, lebih ca ntik,
lebih ka ya , lebih beruntung, da n lebih terpela ja r diba nding ka mu. Ja di, a pa guna nya memba nding-ba ndingka n? Kita semua dicipta ka n
untuk memberi kontribusi denga n ca ra yang unik.
” Dari petikan soal tersebut dapat dipahami bahwa kita tidak diperkenankan
untuk saling membanding-bandingkan. Pada hakikatnya kita diciptakan oleh Sang Pencipta dengan mempunyai ciri khas masing-masing, yang semua itu seharusnya
bisa kita gunakan dengan sebaik-baiknya, bukannya kita gunakan sebagai bahan untuk membanding-bandingkan antarsesama. Bersyukurlah atas setiap apapun
yang telah dianugerahkan kepada kita.
d. Subdimensi budaya sekolah
Dalam buku pelajaran ini terdapat konsep-konsep yang diberikan kepada para siswa agar mereka memiliki budaya sekolah, misalnya saling menghormati
antarteman. Hal ini dapat dilihat pada latihan mandiri 12 yang ada di halaman 92 tepatnya pada soal nomor 3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kutipan soal
berikut. “
Denga rka n denga n cer mat da n penuh rasa hormat ketika temanmu sedang berbica ra . Coba la h untuk mengerti sudut panda ng tema nmu
itu. J a nga n
memotong pembica ra a nnya . Ini mungkin
bisa menolongmu untuk ‘merefleksika n’ sudut pa nda ng da n per asa a n
or ang lain denga n mengula ngi kata -ka tanya .
”
commit to user
76
Dari kutipan teks soal yang ada di atas dapat diketahui bahwa para siswa diharapkan dan diajak untuk bisa memiliki sikap dan perilaku yang saling
menghargai sesama teman. Namun, buku pelajaran ini masih harus diperbaiki karena baru menampilkan
sedikit contoh yang berkaitan dengan budaya-budaya positif yang bisa diterapkan di lingkungan sekolahkelas.
Setelah dilakukan analisis terhadap buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMPMTs Kelas VIII karya E. Kosasih dan Restuti Murwaningrum ini, dapat
dinyatakan bahwa buku pelajaran ini belum memuat dimensi-dimensi pendidikan multikultural secara lengkap. Pernyataan ini didasarkan pada hasil temuan yang
telah didapatkan pada proses analisis yang telah dilakukan pada buku pelajaran ini. Dari 5 dimensi besar serta 14 subdimensi yang dijadikan pedoman dasar
analisis, ternyata dalam buku pelajaran ini hanya terdapat dua subdimensi pendidikan multikultural, yakni subdimensi keadilan dan budaya sekolah.
Subdimensi kead ilan hanya terdapat dalam 2 nomor soal, yakni soal latihan UAS I dalam bentuk soal uraian di halaman 65, dan 1 soal latihan mandiri berupa soal
pilihan ganda nomor 7 di halaman 92. Sedangkan subdimensi budaya sekolah hanya terdapat pada 1 soal latihan mandiri, yakni soal pilihan ganda nomor 3 di
halaman 92. Oleh sebab itu, sangat perlu dilakukan adanya perbaikan, perubahan, dan
bahkan penambahan materi ajar, latihan soal maupun tugas-tugas dalam buku pelajaran tersebut. Hal ini agar dimensi-dimensi pendidikan multikultural ini
commit to user
77
benar-benar bisa ditanamkan dan dilaksanakan oleh para siswa. Dengan demikian tujuan pendidikan multikultural akan benar-benar bisa diwujudkan.
4. Buku dengan judul ‘Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII’ karangan