88
Nilai-nilai karakter demokratis yang ditanamkan di kelas IV A adalah percaya diri, santun, tanggung jawab dan menghargai orang lain. Semua nilai
tersebut tercermin dalam perilaku siswa, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Namun umumnya nilai tersebut tercermin dalam proses kegiatan
belajar mengajar setiap harinya. Pelaksanaan dalam penanaman pendidikan karakter demokratis sudah
cukup baik, namun guru masih menemukan kendala dalam penanaman pendidikan karakter demokratis di kelas IV A. Kondisi kelas yang kurang
kondusif karena terlalu banyak siswa, yang berjumlah 40 anak serta ruang kelas yang kurang begitu luas sehingga terkadang siswa ramai dan
penanaman pendidikan karakter demokratis kurang optimal.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sebagai berikut.
1. Kepala sekolah hendaknya meningkatkan pembinaan terhadap guru-guru
yang ada di SD Negeri I Jampiroso Temanggung agar dapat mempertahankan dan meningkatkan penanaman pendidikan karakter
demokratis dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
2. Guru hendaknya memberikan evaluasi secara dua arah, selain evaluasi
dilaksanakan dari guru ke siswa juga siswa kepada guru.
3. Guru hendaknya memajang grafik prestasi siswa agar siswa. Hal tersebut
mengajarkan mengenai keterbukaan dan kejujuran kepada siswa untuk
89
mengakui dan menyadari kelebihan dan kelemahannya sekaligus
memotivasi siswa.
4. Hendaknya antar siswa juga senantiasa meningkatkan dan membudayakan
nilai-nilai demokratis dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Seperti lebih aktif mengungkapkan ide, gagasan dan pikirannya kepada guru serta
membantu dan mengingatkan antar temannya agar lebih percaya diri serta
menghargai orang lain.
90
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid dan Dian Andayani. 2013. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Adnan Buyung Nasution. 2011. Demokrasi Konstitusional. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Agus Wibowo. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Sastra Internalisasi Nilai- nilai karakter Melalui Pengajaran Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Akhmad Muhaimin Azzet. 2011. Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia Revitalisasi Pendidikan Karakter Terhadap Keberhasilan Belajar Dan
Kemajuan Bangsa. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Altun, T. 2013. Exploring the Effects of Classroom Culture on Primary Pre-
Servi ce Teachers’ Professional Development. Australian Journal of
Theacher Education.
Volume 38.
Issue 9.
Diakses dari
http:files.eric.ed.govfulltextEJ1016029.pdf pada tanggal 6 Juni 2016. Darmiyati Zuchdi. 2011. Pendidikan Karakter dalam Perspektif Teori dan
Praktik.rev.ed. Yogyakarta: UNY Press. Dharma Kesuma. Cepi Triatna, dan Johar Permana. 2013. Pendidikan Karakter
Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Doni Kesuma A. 2009. Pendidikan Karakter di Zaman Keblinger. Jakarta:
Grasindo. Dwi Winarno. 2006. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan
Kuliah di Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara. Garaas, Ashley. 2014. The Effects of Developing a Positive Class Culture on
Student Participation in a Kindergarten Classroom. Masters of Arts in Education
Action Research
Papers. Paper
74. Diakses
dari http:sophia.stkate.edumaed74 pada tanggal 6 Juni 2016
H. A.R. Tilaar. 2004. Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Haris Herdiansyah. 2015. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Haryanto Al-Fandi. 2011. Desain Pembelajaran Yang Demokratis Dan Humanis. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
91
Heri Herdiawanto dan Jumanta Hamdayama. 2010. Cerdas, Kritis, dan Aktif Berwarganegara. Jakarta: Erlangga.
JS. Husdarta dan Nurlan Kusmaedi. 2010. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik Olahraga Kesehatan. Bandung: Alfabeta.
Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa Pedoman Sekolah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional. Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset. Mohamad Mustari. 2014. Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada. Muchlas Samani dan Hariyanto. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ngainun Naim. 2012. Character Building Optimalisasi Peran Pendidikan dalam
Pengembangan Ilmu Pembentukan karakter Bangsa. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Novan Ardy Wiyani. 2012. Konsep, Praktik, Strategi Membumikan Pendidikan Karakter Di Sd. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Saptono. 2011. Dimensi-Dimensi Pendidikan Karakter Wawasan, Strategi, dan Langkah Praktis. Jakarta: Erlangga.
Soenarjo. 2013. Membangun Kehidupan Demokrasi Melalui Pendidikan Kewarganegaraan.
Diakses dari
http:e- journal.ikippgrimadiun.ac.idindex.phpJCarticleview311202
pada tanggal 7 Juli 2016.
Sofan Amri, Dkk. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Strategi Analisis Dan Pengembangan Karakter Siswa
Dalam Proses Pembelajaran. Jakarta: Pt Prestasi Pustakaraya. Srijanti, A. Rahman H. I, dan Purwanto S. K. 2013. Pendidikan
Kewarganegaraan untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syamsul Kurniawan. 2013. Pendidikan Karakter Konsepsi Implementasinya Secara Terpadu Di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi,
Masyarakat. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Thomas Lickona. 2013. Mendidik untuk Membentuk Karakter Bagaimana
Sekolah dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Bertanggung jawab. Jakarta: Bumi Aksara.
92
Winarno. 2010. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.
93
LAMPIRAN
94 Lampiran 1. Pedoman wawancara guru berkaitan dengan pendidikan karakter demokratis
di kelas IV A SD Negeri I Jampiroso
No. Pertanyaan
Jawaban
1. Apakah Ibu menerapkan pendidikan karakter
demokratis di kelas IV A? 2.
Apa saja nilai-nilai karakter demokratis yang ditanamkan di kelas ini?
3. Apakah Ibu menanamkan nilai-nilai pendidikan
karakter demokratis
melalui kegiatan
rutin? Contohnya apa saja?
4. Bagaimana cara Ibu menanamkan pendidikan
karakter demokratis melalui kegiatan spontan? 5.
Apakah Ibu melaksanakan pendidikan karakter demokratis melalui keteladanan?
6. Bagaimana cara Ibu menanamkan pendidikan
karakter demokratis melalui pengkondisian? 7.
Apakah dalam silabus juga terdapat nilai demokratis?
8. Apakah dalam RPP juga tercantum nilai
demokratis? 9.
Metode apa saja yang Ibu gunakan untuk mendukung pelaksanaan penanaman pendidikan
karakter demokratis dalam pembelajaran? 10.
Bagaimana Ibu menunjukkan sikap demokratis di kelas?
11. Apakah Ibu melakukan evaluasi secara dua arah?
12. Bagaimana Ibu menanamkan pendidikan karakter
demokratis melalui budaya kelas? 13.
Apasaja kendala-kendala yang Ibu hadapi dalam pelaksanaan pendidikan karakter demokratis di kelas
ini?
95 Lampiran 2. Pedoman wawancara siswa berkaitan dengan pendidikan karakter
demokratis di kelas IV A SD Negeri I Jampiroso
No. Pertanyaan
Jawaban
1. Apakah sebelum pembelajaran dimulai kalian
berdoa bersama dahulu? 2.
Bagaimana sikap gurumu jika temanmu saling berkelahi?
3. Apakah gurumu selalu mendengarkan pendapat
kalian? 4.
Apakah guru membiasakan kalian untuk berdiskusi dan membentuk kelompok-kelompok?
5. Apakah kamu berani menjawab pertanyaan dari
guru tanpa ditunjuk terlebih dahulu? 6.
Jika ada temanmu yang sedang bertanya, apa yang kamu lakukan?
7. Bagaimana perasaanmu ketika pendapatmu berbeda
dengan kesepakatan kelas? Dan apa yang kamu lakukan?
8. Apakah kalian diajak gurumu untuk musyawarah
dalam mengambil keputusan kelas? 9.
Apakah cara mengajar gurumu mengasyikkan dan bervariasi?
10. Di
akhir pembelajaran,
apakah gurumu
menyampaikan kesimpulan pembelajarannya? 11.
Apakah kalian diperbolehkan memberikan pendapat, kritik, atau masukan pada guru kalian?
12. Bagaimana cara kalian memilih pengurus kelas?
13. Apakah masih ada teman kalian yang maunya
menang sendiri?
96 Lampiran 3. Pedoman observasi pendidikan karakter demokratis di kelas IV A SD Negeri I Jampiroso
Pengamatan ke : HariTanggal
:
No. Aspek yang Diamati
Sub Aspek yang Diamati Deskripsi
Pernyataan Ya
Tidak A.
Pengembangan diri
1. Menanamkan nilai
demokratis melalui kegiatan rutin
a. Sebelum masuk kelas
setiap pagi siswa berbaris dahulu di depan kelas.
b. Siswa dipimpin berdoa
dahulu sebelum
dan sesudah pembelajaran
c. Siswa melakukan diskusi.
d. Siswa melakukan tanya
jawab. e.
Siswa melakukan presentasi.
2. Menanamkan nilai
demokratis melalui kegiatan spontan
a. Guru
memperingatkan siswa
yang tidak
memperhatikan penjelasan dari guru.
b. Guru
memperingatkan siswa
yang tidak
memperhatikan teman
yang sedang presentasi c.
Guru memperingatkan
siswa yang
tidak memperhatikan temannya
ketika sedang bertanya,
97 menjawab pertanyaan atau
memberikan pendapat d.
Guru memperingatkan siswa ketika ramai
e. Guru memperingatkan
siswa untuk menghargai orang lain
f. Guru mendorong dan
menghimbau siswa untuk berani bertanya, menjawab
pertanyaan maupun memberikan pendapat.
3. Menanamkan nilai
demokratis melalui keteladanan
a. Guru berbicara dengan
suara yang lantang dan jelas
b. Guru mendengarkan dan
memeperhatikan siswa
yang sedang
bertanya, memberikan
pendapat maupun presentasi.
c. Guru bersikap adil, terbuka
dan bijaksana. d.
Guru mengahrgai pendapat siswa
e. Guru
memberikan kesempatan pada siswa
untuk bertanya. 4.
Menanamkan nilai demokratis melalui
pengkondisian a.
Meja dan kursi dibentuk berkelompok
b. Siswa dibagi menjadi
98 beberapa kelompok
B. Pembelajaran