13
Berdasarkan  beberapa  definisi  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa pendidikan  karakter  merupakan  usaha  yang  secara  sadar  dilakukan  oleh  tiap
individu  dalam  penanaman  dan  pengamalan  suatu  nilai  yang  diwujudkan dalam  perilaku.  Perilaku  tersebut  akan  melakat  pada  dirinya  baik  di
lingkungan  sekolah,  keluarga,  masyarakat,  maupun  dalam  kehidupan berwarga negara.
3. Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah
Dharma  Kesuma,  dkk  2011:  5  menerangkan  pendidikan  karakter merupakan pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan
perilaku  anak  secara  utuh  yang  didasarkan  pada  suatu  nilai  tertentu  yang dirujuk  oleh  sekolah.  Melalui  pendidikan  karakter  peserta  didik  diharapkan
mampu  secara  mandiri  meningkatkan  dan  menggunakan  pengetahuannya, mengkaji  dan  menginternalisasikan  serta  mempersonalisasikan  nila-nilai
karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Saptono 2011: 24  mengatakan ada empat alasan mendasar mengapa
sekolah  pada  masa  sekarang  perlu  lebih  bersungguh-sungguh  menjadikan dirinya tempat terbaik bagi pendidikan karakter. Keempat alasan itu adalah:
a. Karena banyak keluarga tradisional maupun  non tradisional yang
tidak melaksanakan pendidikan karakter. b.
Sekolah tidak hanya bertujuan membentuk anak yang cerdas, tetapi juga anak yang baik.
c. Kecerdasan  seorang  anak  hanya  bermakna  manakala  dilandasi
dengan kebaikan. d.
Karena  membentuk  anak  didik  agar  berkarakter  tangguh  bukan sekadar tugas tambahan bagi guru, melainkan tanggung jawab yang
melekat pada perannya sebagai seorang guru.
14
Pendidikan  karakter  pada  dasarnya  merupakan  upaya  dalam  proses menginternalisasikan,  menghadirkan,  menyemaikan,  dan  mengembangkan
nilai-nilai  kebaikan  pada  diri  peserta  didik.  Secara  operasional  tujuan pendidikan karakter dalam setting sekolah sebagai berikut:
a. Menguatkan  dan  mengembangkan  niali-nilai  kehidupan  yang  dianggap
penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian kepmilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikemmbangkan.
Penguatan  dan  pengembangan  memiliki  makna  bahwa  pendidikan dalam setting sekolah merupakan sebuah proses  yang membawa peserta
didik agar memahami dan merefleksi pentingnya mewujudkan nilai-nilai dalam perilaku keseharian.
b. Mengoreksi perilaku peserta didik  yang tidak bersesuaian dengan nilai-
nilai yang dikembangkan oleh sekolah. Pendidikan  karakter  memiliki  tujuan  untuk  meluruskan  berbagai
perilaku negatif anak menjadi positif dengan proses yang mendidik yaitu menggunakan  pola  pikir,  bukan  memaksa  kemudian  dibarengi  dengan
keteladanan  lingkungan  sekolah  dan  dirumah  yang  nantinya  menjadi pembiasaan.
c. Membangun  koneksi  yang  harmoni  dengan  keluarga  dan  masyarakat
dalam memerankan tanggung jawab karakter bersama. Karakter  di  sekolah  harus  dihubungkan  dengan  proses  pendidikan
di  keluarga.  Jika  pendidikan  di  sekolah  hanya  bertumpu  pada  interaksi antara  peserta  didik  denga  guru  di  kelas  dan  sekolah,  maka  pencapaian
15
nilai-nilai  karakter  yang  diharapkan  akan  sulit  dicapai  Novan  Ardy Wiyani, 2012: 70-72.
Jadi,  dapat  disimpulkan  bahwa  tujuan  pendidikan  karakter  di  sekolah bukan membentuk  kepribadian anak  yang memaksakan namun,  lebih kearah
memperbaiki serta merupakan proses interaksi secara alami yang berdasakan suatu  nilai.  Tujuan  pendidikan  karakter  adalah  suatu  proses  yang  menuntun
siswa untuk  memahami  dan menginternalisasikan suatu  nilai-nilai  yang  baik ke dalam dirinya dan diwujudkan dengan usaha nyata melalui perbuatan.
B. Kajian tentang Pendidikan Karakter Demokratis