membungkuk sewaktu memindahkan bahan ke dalam keranjang. Setelah keranjang penuh operator mengangkatnya ke penimbangan untuk ditimbang.
5.1.2. Layout dan Metode Kerja Operator
Layout tempat kerja di bagian pemotongan bahan di CV. Amdi mitra Jaya dapat dilihat pada Gambar 5.1.
4
3 1
2
5
6
Gambar 5.1. Layout Tempat Pemotongan Bahan
Keterangan : Jarak dari operator
1. Tumpukan bahan yang akan dipotong
60 cm 2.
Tumpukan bahan yang sudah dipotong 20 cm
3. Meja kerja
30 cm 4.
Operator - cm
5. Wadah bahan yang sudah dipotong
40 cm 6.
Tumpukan sampah pemotongan 50 cm
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.1. Menunjukkan tempat bekerja operator dan tata letak yang diterapkan di lantai produksi di bagian pemotongan bahan.
Metode kerja operator menunjukkan bagaimana cara kerja operator dan keadaan operator pada saat melakukan aktivitasnya untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Tata letak fasilitas yang digunakan oleh operator sangat berpengaruh dalam menyelesaikan pekerjaan operator. Aktivitas operator tersebut
dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Metode Kerja Operator Pemotongan Bahan Uraian Kegiatan
Jarak cm Postur Kerja
Operator mengambil bahan dengan
menggunakan tangan kanan dan kiri
60 Duduk membungkuk ke
depan Operator meletakkan
bahan di meja kerja dengan tangan kanan dan
kiri -
Duduk
Operator memeriksa keadaan bahan
- Duduk
Operator memegang bahan di meja kerja
dengan tangan kiri -
Duduk
Operator mengoyak bahan yang cacat dengan
tangan kanan -
Duduk
Operator membuang koyakan bahan jelek ke
tumpukan sampah dengan tangan kanan
50 Duduk
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2. Metode Kerja Operator Pemotongan Bahan Lanjutan Uraian Kegiatan
Jarak cm Postur Kerja
Operator memegang bahan di meja kerja
dengan tangan kiri -
Duduk Operator memotong
bahan di meja kerja dengan menggunakan
pisau dengan tangan kanan
- Duduk
Operator membuang sisa bahan ke tumpukan
sampah dengan tangan kanan
50 Duduk
Operator mengambil bahan yang sudah
dipotong dengan tangan kanan dan kiri
20 Duduk membungkuk ke samping
Operator memasukkan bahan yang sudah
dipotong ke dalam wadah
40 Duduk membungkuk ke samping
5.1.3. Data Pengukuran Dimensi Tubuh dan Fasilitas Kerja
Operator di stasiun pemotongan bahan bekerja pada posisi duduk secara terus menerus dalam waktu yang relatif lama. Posisi duduk operator pemotongan
bahan cenderung membungkuk karena kursi kerja tidak memiliki sandaran dan tidak adanya meja kerja khusus. Meja kerja yang digunakan adalah kursi kerja
sekaligus meja dimana dimana kursi dalam posisi miring sehingga posisi pekerja dalam memotong bahan harus membungkuk dan kursi kerja juga terlalu pendek
dan tanpa sandaran sehingga operator sangat tidak nyaman dan mudah lelah. Gambar operator pada saat melakukan pekerjaannya dapat dilihat pada Gambar
Universitas Sumatera Utara
5.2. Dan gambar kursi kerja yang digunakan oleh operator dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Gambar 5.2. Kegiatan Operator Memotong Bahan
Gambar 5.3. Kursi Kerja Di Bagian Pemotongan Bahan
Universitas Sumatera Utara
Dimensi kursi kerja di atas adalah sebagai berikut : Panjang dudukan kursi
= 110 cm Lebar dudukan kursi
= 25 cm Tinggi dari lantai ke dudukan = 35 cm
Kursi terdiri dari 3 kaki penyangga dan kayu lempengan pipih bulat telenan untuk menyangga kaki kursi bagian depan agar lebih tinggi dengan
ukuran sebagai berikut : Kaki kursi
Panjang = 23 cm
:
Lebar = 6 cm
Tinggi = 8 cm
Diameter : 25 cm
Telenan :
Tebal : 4 cm
Dengan melihat fasilitas kerja yang ada perlu diambil tindakan untuk mengatasi ketidaknyamanan operator dalam bekerja, maka sebaiknya ukuran kursi
kerja disesuaikan dengan ukuran tubuh operator agar operator bisa bekerja dengan EASNE efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien untuk menghindari timbulnya
berbagai masalah seperti nyeri, kelelahan bahkan kecelakaan kerja. Untuk merancang kursi kerja ini maka dilakukan pengukuran dimensi
tubuh dari seluruh operator di bagian pemotongan bahan yaitu sebanyak 8 orang. Adapun dimensi tubuh yang diukur dapat dilihat pada Tabel 5.3 dan data hasil
pengukuran dimensi tubuh operator dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Bagian Tubuh Operator yang Diukur dan Cara Pengukuran
Bagian Keterangan
Cara Pengukuran
A Tinggi bahu
duduk TBD dalam cm
Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung tulang bahu yang menonjol pada saat subjek duduk tegak.
B Tinggi popliteal
TPO dalam cm Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha
C Pantat ke lutut
PKL dalam cm Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar
pantat sampai ke lutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku
D Pantat Popliteal
PP dalam cm Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar
pantat sampai lekukan lutut sebelah dalam Polipteal. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut
siku-siku.
E Lebar pinggul
LP dalam cm Subjek duduk tegak. Ukur jarak horizontal dari bagian terluar
pinggul sisi kanan ke bagian terluar pinggul kiri
F Lebar bahu
LB dalam cm Ukur jarak horizontal antara kedua lengan atas. Subjek duduk
tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan
Tabel 5.4. Pengukuran Dimensi Tubuh Operator cm Operator
TBD TPO
PKL PP
LP LB
1 56
41 44
40 41,5
46 2
57 42
47 42
45 44
3 56,6
40 42,5
39 40,2
46 4
57 44
47 44
46 45
5 57
42 47
42 45
45 6
60 48
50 46
50 48
7 59
46 49
45 48
47 8
56 41
45 41,7
43 42,2
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui bagian tubuh yang paling banyak mengalami gangguan pada operator pemotongan bahan, maka dilakukan penyebaran Quesioner kepada
operator. Data Nordic Quesioner satu operator di stasiun pemotongan bahan dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Quesioner Nordic No
Jenis Keluhan Tingkat Keluhan
Tidak Sakit
Agak Sakit
Sakit Sangat
Sakit
Sakit kaku di bagian leher bagian atas
√ 1
Sakit kaku di bagian leher bagian bawah
√ 2
Sakit di bahu kiri
√ 3
Sakit di bahu kanan
√ 4
Sakit lengan atas kiri
√ 5
Sakit di punggung
√ 6
Sakit lengan atas kanan
√ 7
Sakit pada pinggang
√ 8
Sakit pada bokong
√ 9
Sakit pada pantat
√ 10
Sakit pada siku kiri
√ 11
Sakit pada siku kanan
√ 12
Sakit lengan bawah kiri
√ 13
Sakit lengan bawah kanan
√ 14
Sakit pada pergelangan tangan kiri
√ 15
Sakit pada pergelangan tangan kanan
√ 16
Sakit pada tangan kiri
√ 17
Sakit pada tangan kanan
√ 18
Sakit pada paha kiri
√ 19
Sakit pada paha kanan
√ 20
Sakit pada lutut kiri
√ 21
Sakit pada lutut kanan
√ 22
Sakit pada betis kiri
√ 23
Sakit pada betis kanan
√ 24
Sakit pada pergelangan kaki kiri
√ 25
Sakit pada pergelangan kaki kanan
√ 26
Sakit pada kaki kiri
√ 27
Sakit pada kaki kanan
√
Universitas Sumatera Utara
Rangkuman data Nordic Quesioner untuk seluruh operator pemotongan
bahan dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Quesioner Nordic Operator Pemotongan Bahan No
Jenis Keluhan Tingkat Keluhan
Tidak Sakit
Agak Sakit
Sakit Sangat
Sakit
Sakit kaku di bagian leher bagian atas 3
5 1
Sakit kaku di bagian leher bagian bawah 4
4 2
Sakit di bahu kiri 7
1 3
Sakit di bahu kanan 3
5 4
Sakit lengan atas kiri 8
5 Sakit di punggung
8 6
Sakit lengan atas kanan 8
7 Sakit pada pinggang
1 7
8 Sakit pada bokong
2 6
9 Sakit pada pantat
5 3
10 Sakit pada siku kiri
8 11
Sakit pada siku kanan 8
12 Sakit lengan bawah kiri
8 13
Sakit lengan bawah kanan 8
14 Sakit pada pergelangan tangan kiri
7 1
15 Sakit pada pergelangan tangan kanan
6 2
16 Sakit pada tangan kiri
8 17
Sakit pada tangan kanan 7
1 18
Sakit pada paha kiri 8
19 Sakit pada paha kanan
8 20
Sakit pada lutut kiri 2
4 2
21 Sakit pada lutut kanan
2 6
22 Sakit pada betis kiri
8 23
Sakit pada betis kanan 8
24 Sakit pada pergelangan kaki kiri
7 1
25 Sakit pada pergelangan kaki kanan
8 26
Sakit pada kaki kiri 5
3 27
Sakit pada kaki kanan 6
2
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Pemilihan Operator Normal