Bandung menyebutkan bahwa dari 80 responden mengalami kecelakaan pada pinggang ssebesar 72 . Kecelakaan dapat terjadi karena faktor fasilitas kerja
dan posisi kerja yang tidak ergonomis. Oleh karena itu, berbagai akibat yang merugikan tenaga kerja perlu segera ditanggulangi dengan pendekatan ergonomis.
Posisi duduk pada otot rangka Muscolusskeletal dan tulang belakang vertebral terutama pada pinggang harus dapat ditahan oleh sandaran kursi agar
terhindar dari nyeri back pain dan terhindar dari cepat lelah fatique. Pada posisi duduk tekanan tulang belakang akan meningkat dibanding berdiri atau
berbaring. Bila posisi duduk tidak benar, diasumsikan menurut Eko Nurmianto 1998 tekanan posisi tidak duduk 100, maka tekanan akan meningkat menjadi
140 bila sikap duduk tegang dan kaku dan tekanan akan meningkat menjadi 190 apabila saat duduk dilakukan membungkuk ke depan. Oleh karena itu perlu
sikap duduk yang benar dan dapat relaksasi. Ukuran suatu alat produk baik berupa benda kerja maupun instalasi
seharusnya didesain sesuai ukuran tubuh manusia anthropometri. Jadi, bukan manusia disesuaikan alat, tetapi alat harus disesuaikan dengan manusia. Agar
dapat mendesain suatu alat sesuai dengan ukuran manusia, maka dalam mendesain produk harus disesuaikan dengan ukuran terbesar tubuh 95
th
percentile dan ukuran terkecil tubuh 5
th
percentile.
3.5. Data Antropometri
Penerapan data antropometri akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean
10
Dr. Gempur Santoso. Ergonomi Manusia, Peralatan, dan Lingkungan. 2004. Hal
Universitas Sumatera Utara
rata-rata dan SD setandar deviasi dari suatu distribusi nomal.
11
1. Pengambilan sampel dari populasi penelitian
Adapun distribusi normal ditandai dengan adanya nilai mean rata-rata dan SD setandar
deviasi. Sedangkan persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa persentasi tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau
lebih rendah dari nilai tersebut. Misalnya : 95 populasi adalah sama dengan atau lebih rendah dari 95 persentil ; 5 dari populasi berada sama dengan atau lebih
dari 5 persentil.
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Penelitian yang meneliti pada semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian disebut dengan penelitian
populasi. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
12
2. Nilai Rata-rata
−
x Untuk menentukan nilai rata-rata untuk masing-masing pengukuran
dimensi tubuh dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
n x
x
i
∑
=
_
Dimana :
−
x = Harga rata-rata X
i
= Nilai data n = Jumlah data.
13
37-38
11
Dr. Gempur Santoso. Ergonomi Manusia, Peralatan, dan Lingkungan. 2004. Hal
31
12
DR. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. 2000. Hal 115-117
13
Sutalaksana, Iftikar Z.dkk, 1979, Teknik Tata Cara Kerja, ITB Bandung : Hal 133-136
Universitas Sumatera Utara
3. Nilai Standar deviasi
Nilai standar deviasi ditentukan pada masing-masing pengukuran. Dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :
x
σ = 1
2
− −
∑
n x
x
i
Dimana :
_
x = Nilai Rata-Rata S
x
= σ
= Standard Deviasi X
i
= Nilai data n = Banyaknya pengamatan
4. Nilai maksimum dan nilai minimum
Untuk menentukan nilai maksimum dan nilai minimum, maka data harus diurutkan dari nilai terbesar sampai nilai terkecil atau sebaliknya. Nilai yang
paling besar dinamakan nilai maksimum, sedangkan nilai yang paling kecil dinamakan nilai minimum.
5. Uji keseragaman data
Uji keseragaman data digunakan untuk pengendalian proses bagian data yang ditolak atau tidak seragam karena tidak memenuhi spesifikasi. Apabila
dalam satu pengukuran terdapat satu jenis atau lebih data tidak seragam, maka data tersebut akan langsung ditolak dan dilakukan revisi data tidak seragam
Universitas Sumatera Utara
dengan cara membuang data yang out of control tersebut dan melakukan perhitungan kembali.
Untuk menguji keseragaman data digunakan peta kontrol dengan persamaan berikut :
BKA =
x
x
σ
2
_
+
BKB =
x
x σ
2
_
− Dimana : BKA = Batas Kontrol Atas
BKB = Batas Kontrol Bawah Jika :
Seragam Data
maka BKA
X dan
BKB X
max min
Seragam Tidak
Data maka
BKA X
dan BKB
X
max min
6. Uji normal kolmogorov-smirnov test
Uji normal dengan kolmogorov-smirnov test digunakan untuk goodness of fit kesesuaian antara frekuensi hasil pengamatan dengan frekuensi yang
diharapkan, yang tidak memerlukan anggapan tertentu tentang bentuk distribusi populasi dari mana sampel diambil.
Dalam Uji normal dengan kolmogorov-smirnov test ini yang diperbandingkan adalah distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan
distribusi frekuensi kumulatif yang diharapkan. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengujian ini adalah :
a. Data dari hasil pengamatan disusun mulai dari nilai pengamatan terkecil
sampai nilai pengamatan terbesar.
Universitas Sumatera Utara
b. Nilai-nilai pengamatan tersebut kemudian disusun membentuk distribusi
frekuensi kumulatif relatif, dan notasikan dengan FaX.
c. Hitung nilai Z dengan rumus :
σ X
X Z
i
− =
Keterangan : X = nilai rata-rata
σ = standard deviasi
14
d. Ambil selisih antara FaX dengan FeX
Hitung distribusi frekuensi kumulatif teoritis berdasarkan kurva normal dan notasikan dengan FeX
e. Ambil angka selisih maksimum dan notasikan dengan D.
X Fe
X Fa
Max D
− =
f. Bandingkan nilai D yang diperoleh dengan nilai D
α
g. Kriteria pengambilan keputusannya adalah :
dari tabel uji kolmogorov-smirnov.
Ho diterima apabila
α
D D
≤
Ho ditolak apabila DD
14
Dale H. Besterfield, Quality Control.1998. Hal 88
α
7. Perhitungan persentil
Universitas Sumatera Utara
Perhitungan persentil digunakan untuk mengetahui nilai yang menyatakan bahwa pada persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama
dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut, dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data sampel yang diambil sudah mewakili populasi.
Dalam perhitungan persentil ini digunakan persentil 5 dan persentil 95 yang dicari dengan menggunakan persamaan :
Pi =
_
x +Y
x
σ Dimana:
Pi =Nilai persentil
_
x = Nilai rata-rata
x
σ = Nilai standar deviasi Y
= Nilai kalkulasi persentil
15
Tabel 3.1. Perhitungan Persentil
Percentile Perhitungan
1-st
_
x -2,325
x
σ 2,5-th
_
x -1,96
x
σ 5-th
_
x -1,645
x
σ 10-th
_
x -1,28
x
σ 50-th
_
x 90-th
_
x -1,28
x
σ 95-th
_
x -1,645
x
σ 97,5-th
_
x -1,96
x
σ 99-th
_
x -2,325
x
σ
15
Sritomo Wignjosoebroto, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. 2006. Hal 66-67
Universitas Sumatera Utara
3.6. Peta Kerja