Dengan tingkat kepercayaan 95 , maka diperoleh k = 2, sehingga diperoleh batas kontrol sebagai berikut :
BKA =
_
x + k
x
σ = 26,5 + 2 0,271 = 27,05
BKB =
_
x - k
x
σ = 26,5 – 20,271 = 25,96 Dari hasil perhitungan batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah
BKB terlihat bahwa data berada dalam batas kontrol. Keseragaman data waktu siklus dapat dilihat pada Gambar 5.5.
Peta Kontrol
25 25.5
26 26.5
27 27.5
1 5
9 13 17 21 25 29 33 37 41 45
Sub Grup
Wa kt
u de
ti k
Waktu Siklus Rata-rata
BKA BKB
Gambar 5.5. Peta Kontrol Data Waktu Siklus
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa tidak ada data waktu siklus yang di luar batas control Out of Control, hal ini berarti bahwa data waktu siklus yang
diperoleh adalah seragam.
5.2.1.2. UJi Kecukupan Data
Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah jumlah data pengamatan waktu siklus yang sudah terkumpul N memenuhi jumlah data
pengamatan yang seharusnya N’. Jika N’ ≤N, maka jumlah data pengamatan
Universitas Sumatera Utara
sudah mencukupi. Jika N’N, maka jumlah pengamatan belum mencukupi. Jumlah data pengamatan yang seharusnya dapat dihitung dengan rumus :
Tabel 5.13. Hasil Perhitungan dan
untuk Waktu Siklus No
Pengamatan X
X
2
No Pengamatan
X X
2
1 27.05
731.7025 24
26.58 706.4964
2 27.15
737.1225 25
26.2 686.44
3 27.02
730.0804 26
26.42 698.0164
4 26.5
702.25 27
27.05 731.7025
5 26.52
703.3104 28
27.21 740.3841
6 26.47
700.6609 29
27.03 730.6209
7 26.45
699.6025 30
27.17 738.2089
8 27.17
738.2089 31
27.16 737.6656
9 26.37
695.3769 32
26.36 694.8496
10 26.16
684.3456 33
26 676
11 26.48
701.1904 34
26.32 692.7424
12 26.44
699.0736 35
26.2 686.44
13 27.04
731.1616 36
27.08 733.3264
14 26.23
688.0129 37
27.06 732.2436
15 26.12
682.2544 38
26.05 678.6025
16 26.38
695.9044 39
27.05 731.7025
17 26.42
698.0164 40
26.13 682.7769
18 27.05
731.7025 41
27.08 733.3264
19 26.31
692.2161 42
27.06 732.2436
20 27.1
734.41 43
26.12 682.2544
21 26.42
698.0164 44
27.11 734.9521
22 27.05
731.7025 45
26.18 685.3924
23 26.33
693.2689 Jumlah
1.198,85 31.945,98
Universitas Sumatera Utara
=
2 2
85 ,
198 .
1 85
, 198
. 1
98 .
945 .
31 45
40
−
= 34,22 ≈ 35 pengamatan
Karena N’ N, dimana 34,22 45, berarti jumlah pengamatan yang dilakukan telah cukup.
5.2.1.3. Perhitungan Waktu Standar Untuk menghitung waktu standar pemotongan bahan, terlebih dahulu harus
diketahui waktu normal yang dibutuhkan oleh operator untuk menyelesaikan satu lembar bahan dan juga harus diketahui kelonggaran allowance yang diberikan
pada operator. Karena pekerja yang diamati adalah pekerja normal, maka waktu kerjanya adalah Waktu normal Wn = 26,48.
Kemudian untuk perhitungan waktu standar, terlebih dahulu harus ditentukan kelonggaran allowance. Berikut perhitungnnya.
a. Kebutuhan Pribadi
Pekerja adalah wanita sehingga diberikan kelonggaran = 3 b.
Menghilangkan rasa fatique -
Tenaga yang dikeluarkan diberikan nilai 4 karena operator bekerja dalam keadaan duduk dan tanpa adanya beban yang berat
Universitas Sumatera Utara
- Sikap kerja diberikan nilai 1 karena posisi kerja duduk dan beban yang
diterima ringan -
Kelelahan mata diberikan nilai 2 karena pandangan terputus-putus dan tidak selalu terfokus pada benda kerja
- Keadaan temperatur tempat kerja diberikan nilai 6 karena suhu tinggi dan
menyebabkan pekerja merasa gerah -
Keadaan lingkungan diberikan nilai 2 karena lingkungan kerja bising dan kurang bersih
Tabel 5.14. Allowance untuk Pemotongan Bahan Allowance
Allowance
a. Kebutuhan pribadi 3
b. Menghilangkan rasa fatique - Tenaga yang dikeluarkan
4 - Sikap kerja
1 - Kelelahan mata
2 - Keadaan suhu tempat kerja
6 - Keadaan lingkungan
2
Jumlah 18
Setelah nilai allowance diketahui , maka waktu standar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Waktu Standar Ws = WN x
100 100
All −
= 26,48 x 100
100 18 −
= 32,29 detik
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Pengolahan Data Anthropometri