Kelonggaran Allowance Pengukuran Produktivitas

memungkinkan performance maksimal dari pekerja. Kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan bahkan sangat menghambat pencapaian yang baik. Kestabilan consistency faktor ini perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran waktu angka-angka yang dicatat tidak pernah semuanya sama. Waktu penyelesaian yang ditunjukkan pekerja selalu berubah- ubah dari satu siklus ke siklus yang lainnya, dari jam ke jam, bahkan dari hari ke hari. Selama masih dalam batas-batas kewajaran maka masalah tidak akan timbul, tetapi jika variabilitasnya tinggi maka hal ini harus diperhatikan. Kondisi dibagi menjadi enam kelas yaitu perfect, excellen, Good, Average, Fair dan Poor.

3.10. Kelonggaran Allowance

Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatique dan hambatan-hambatan yang tak terhindarkan. Ketiga hal ini merupakan hal-hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja, dan yang selama pengukuran tidak diamati, diukur, dicatat ataupun dihitung. Karenanya sesudah pengukuran dan setelah mendapatkan waktu normal, kelonggaran allowance perlu ditambahkan.

3.11. Pengukuran Produktivitas

Banyak hal yang telah dilakukan manusia dalam usahanya untuk meningkatkan produktivitas kerja. Kemajuan teknologi akhirnya banyak mengakibatkan bergesernya tenaga manusia untuk kemudian digantikan dengan Universitas Sumatera Utara mesin atau peralatan produksi lainnya. Pada negara-negara berkembang pengertian mengenai produktivitas akan selalu dikaitkan dan diarahkan pada segala usaha yang dilakukan dengan menggunakan sumber daya manusia yang ada. Dengan demikian semua gagasan dan kebijakan yang diambil untuk usaha meningkatkan produktivitas tanpa dikaitkan dengan penanaman modal atau kapital seperti halnya penerapan proses mekanisasiotomatisasi semua fasilitas produksi dengan tingkat teknologi yang lebih canggih. Hal ini perlu ditekankan benar-benar, meskipun juga disadari bahwa penanaman modal untuk perbaikan dan pengembangan fasilitas produksi yang bertanggung jawab adalah cara lain untuk meningkatkan produksi. 26 Produktivitas pada dasarnya akan berkaitan erat pengertiannya dengan sistem produksi, dimana faktor-faktor seperti tenaga kerja, modalkapital berupa mesin, peralatan kerja, bahan baku, bangunan pabrik dan lain-lain dikelola dalam suatu cara yang terorganisir untuk mewujudkan barang finished goods product atau jasa service secara efektif dan efisien. Penghayatan akan arti produktivitas secara mendalam akan menyadarkan tentang kemampuan serta segala kelemahan yang dimiliki. Bertitik tolak dari hal tersebut, maka akan selalu diusahakan untuk memanfaatkan semua sumber daya tersebut untuk mewujudkan sesuatu secara maksimal dengan memadukan sumber dan hasil dalam bentuk yang optimal. Tenaga kerja manusia disamping modal dan sumber produksi lainnya adalah sumber daya yang harus dimanfaatkan secara penuh dan terarah. Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas memang tidak bisa dikatakan bahwa factor 26 Sritomo Wignjosoebroto, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu.2006. Hal 1 Universitas Sumatera Utara manusia adalah satu-satunya faktor yang harus diamati, diteliti, dianalisa dan diperbaiki. Proses produksi dapat dinyatakan sebagai serangkaian aktivitas yang diperlukan untuk mengolah atau pun merubah sekumpulan masukan input menjadi sejumlah keluaran output yang memiliki nilai tambah added value. Pengolahan ataupun perubahan yang terjadi disini bisa secara fisik ataupun nonfisik, dimana perubahan tersebut bisa terjadi terhadap bentuk, dimensi maupun sifat-sifatnya. Mengenai nilai tambah yang dimaksudkan disini adalah nilai dari keluaran yang bertambah dalam pengertian fungsional kegunaan atau nilai ekonomisnya. Selanjutnya berbicara tentang produktivitas, maka hal ini secara sederhana dapat didefinisikan sebagai perbandingan rasio antara output per input nya. Dengan diketahuinya nilai produktivitas, maka akan diketahui pula seberapa efisien pula sumber-sumber input telah berhasil dihemat. Upaya peningkatan produktivitas secara terus menerus dan menyeluruh merupakan satu hal yang penting tidak saja berlaku bagi setiap individu pekerja, melainkan juga bagi perusahaan. Dengan peningkatan produktivitas maka tanggung jawab manajemen akan terpusat pada segala upaya dan daya untuk melaksanakan fungsi dan peran dalam kegiatan produksi, khususnya yang bersangkut paut dengan efisiensi penggunaan sumber-sumber input. Berkaitan dengan maksud dan tujuan ini, maka analisa ergonomic, studi gerak dan waktu akan memainkan peran yang penting dalam upaya peningkatan produktivitas kerja. Agar produktivitas bisa meningkat, perlu diupayakan proses produksi yang bisa memberikan Universitas Sumatera Utara kontribusi sepenuhnya terhadap kegiatan-kegiatan produktif yang berkaitan dengan nilai tambah dan hal yang terpenting adalah berusaha menghindari atau meminimalkan langkah-langkah kegiatan yang tidak produktif seperti idle delay. Total output yang dihasilkan selama periode t unit Total input yang dikeluarkan selama periode t Rp Produktivitas = Dengan formulasi ini, peningkatan produktivitas akan terjadi bilamana output berhasil naik bertambah besar atau tetap dan disisi lain input dalam hal ini bisa ditekan lagi seminimal mungkin. Naiknya produktivitas ternyata akan membawa konskwensi terhadap penurunan biaya produksi Ci per unit nya RpUnit. Formulasi Ci = 1Pi sehingga : Total biaya input yang dikeluarkan selama periode t Rp Total output yang dikeluarkan selama periode t Unit Ci = produktivitas industri secara total dihasilkan lewat produktivitas yang dihasilkan oleh semua komponen-komponen yang terlibat dalam proses nilai tambah. Untuk bisa mencapai nilai tingkat preoduktivitas yang tinggi, pihak manajemen harus selalu memperhatikan peningkatan produktivitas dari semua kegiatan-kegiatan produktif dan menekan kondisi-kondisi yang kontra produktif mulai dari lantai produksi sampai ke jenjang tingkatan yang paling atas manajemen. Setiap individu yang bekerja tidak perduli dimanapun mereka ditempatkan dalam struktur organisasi yang ada diharuskan untuk “doing the right things and working the things right “. a. Produktivitas Kerja Manusia dan Cara Pengukurannya Universitas Sumatera Utara Produktivitas kerja selalu dikaitkan dengan efektivitas dan efisiensi kerja. Produktivitas adalah rasio antara keluaran output dan masukan input. Rasio tersebut umumnya berbentuk keluaran yang dihasilkan oleh aktivitas kerja dibagi dengan jam kerja. Umumnya keluaran dari suatu industri sulit diukur secara kuantitatif. Dalam pengukuran produktivitas biasanya selalu dihubungkan dengan keluaran secara fisik, yaitu produk akhir yang dihasilkan. Untuk mengukur produktivitas kerja dari tenaga kerja manusia, operator mesin misalnya, maka formulasi berikut bisa digunakan : Total keluaran yang dihasilkan Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan = Produktivitas Tenaga kerja = Disini produktivitas dari tenaga kerja ditunjukkan sebagai rasio dari jumlah keluaran yang dihasilkan per total tenaga kerja yang jam manusia man- hours, yaitu jam kerja yang dipakai untuk menyelesaikan pekerjaan tetrsebut. Universitas Sumatera Utara

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ilmiah adalah rangkaian proses yang terkait dan tersusun secara sistematis dan merupakan proses yang panjang. Rangkaian tersebut digambarkan dalam tahap penelitian dan setiap tahap merupakan bagian yang menentukan untuk tahap selanjutnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ilmiah diperlukan dua syarat yaitu pemahaman konsep dasar ilmu pengetahuan dan penguasaan metodologi penelitian. Dari kedua syarat tersebut akan menimbulkan teknik berfikir secara ilmiah. Ilmu pengetahuan merupakan teori, teori yang sudah ada merupakan suatu dasar dalam menentukan variabel penelitian dan hubungan antara variabel tersebut. Hasil yang diperoleh dalam suatu penelitian memungkinkan untuk dikembangkan kembali dan merupakan dasar dari suatu proses belajar yang kritis terhadap permasalahan sekitarnya. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, diperlukan langkah-langkah penelitian yang baik pula. Hal ini disebabkan suatu penelitian adalah suatu proses, sehingga perlu melewati setiap tahapan proses dengan cermat dan teliti. Tahapan proses penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1. Universitas Sumatera Utara