Pratindakan Siklus I Deskripsi Hasil Penelitian

74 dilaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti melakukan tahap pratindakan. Adapun jadwal pelaksanaan pratindakan dan tindakan pada setiap siklus yang telah dilaksanakan ditampilkan pada tabel berikut. Tabel 10. Jadwal Pengumpulan Data Siklus Hari, Tanggal Waktu Permainan Pratindakan Senin, 11 Mei 2015 07.00 - 16.30 WIB Bebas Selasa, 12 Mei 2015 07.30 - 16.30 WIB Bebas I Senin, 18 Mei 2015 09.45 - 10. 00 WIB Gobag sodor dan Jeg-jegan 15.30 - 16.30 WIB Selasa, 19 Mei 2015 09.45 – 10.00 WIB 15.30 - 16.30 WIB Rabu, 20 Mei 2015 14.00 - 15.00 WIB 15.30 - 16.30 WIB Kamis, 21 Mei 2015 14.00 - 15.00 WIB 15.30 - 16.30 WIB II Senin, 25 Mei 2015 14.00 - 15.00 WIB Gobag sodor dan Jeg-jegan 15.30 - 16.30 WIB Selasa, 26 Mei 2015 14.00 - 15.00 WIB 15.30 - 16.30 WIB Rabu, 27 Mei 2015 14.00 - 15.00 WIB 15.30 - 16.30 WIB Kamis, 28 Mei 2015 14.00 - 15.00 WIB 15.30 - 16.30 WIB III Senin, 1 Juni 2015 14.00 - 15.00 WIB Gobag sodor dan Jeg-jegan 15.30 - 16.30 WIB Selasa, 2 Juni 2015 14.00 - 15.00 WIB 15.30 - 16.30 WIB Rabu, 3 Juni 2015 14.00 - 15.00 WIB 15.30 - 16.30 WIB Kamis, 4 Juni 2015 14.00 - 15.00 WIB 15.30 - 16.30 WIB Deskripsi pratindakan dan tindakan disetiap Siklus akan dipaparkan secara rinci pada penjelasan berikut.

1. Pratindakan

Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan observasi menggunakan lembar observasi penelitian sikap disiplin siswa serta pengisian angket kedisiplinan siswa oleh siswa kelas V guna mengukur kondisi awal. Observasi dilaksanakan pada Senin, 11 Mei 2015 dan Selasa, 12 Mei 2015. 75 Aktivitas belajar siswa di sekolah dimulai pada jam 07.30 WIB sampai jam 15.00 WIB. Setelah itu merupakan waktu istirahat bagi siswa sebelum memasuki kegiatan asrama yang dimulai pada jam 17.30 WIB – 06.00 WIB. Berikut ini hasil angket dan observasi pada tahap pratindakan. Tabel 11. Hasil Angket Kedisiplinan Siswa Tahap Pratindakan No Kategori Kedisiplinan Siswa Jumlah siswa Persentase jumlah siswa 1. Sangat tinggi 81 - 100 4 16 2. Tinggi 61 - 80 11 44 3. Cukup 41 - 60 7 28 4. Rendah 21 - 40 3 12 5. Sangat rendah 21 - - Jumlah 25 100 Tabel 12. Hasil Observasi Sikap Disiplin Siswa Tahap Pratindakan No Kategori sikap disiplin Jumlah siswa Persentase jumlah siswa 1 Membudaya - - 2 Mulai Berkembang 8 32 3 Mulai Terlihat 13 52 4 Belum Terlihat 4 16

2. Siklus I

a. Perencanaan Planning Stage Berdasarkan pada Tahapan Action Research versi Metler dan Charles, pada tahap ini mencakup langkah pengidentifikasian dan membatasi topik, mengumpulkan informasi, meninjau literatur terkait topik serta mengembangkan rencana penelitian. Kegiatan perencanaan dimaksudkan untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan sebelum pelaksanaan tindakan. Rincian kegiatan perencanaan tindakan Siklus I, yaitu: 1 Melakukan observasi awal serta mengumpulkan informasi berkaitan dengan permasalahan. 76 Langkah ini dilakukan untuk membantu peneliti dalam mengidentifikasi masalah secara lebih baik. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa siswa kelas V banyak mengisi waktu luang dengan bermain sepeda, berlari- larian di halaman sekolah dan dikomplek perumahan sekitar sekolah, mengobrol di kelas atau di halaman sekolah, bermain dengan fasilitas sekolah, dan bermain didalam kantor guru. Tak jarang siswa tidak melaksanakan peraturan kelas atau sekolah sebagaimana mestinya, seperti masuk kelas tepat waktu, mengerjakan PR tepat waktu, seringkali saat pembelajaran siswa gaduh dan hiperaktif, dsb. Selain itu, hasil informasi yang dikumpulkan tidak jauh berbeda dengan hasil observasi. Berdasarkan hasil informasi yang didapat diketahui bahwa siswa kelas V diwajibkan mengikuti program asrama. Jadi, siswa kelas V setelah jam sekolah berakhir tidak diperkenankan pulang ke rumah masing-masing, namun kembali ke asrama sekolah kecuali pada weekend dan hari libur. Hasil dari observasi awal dan pengumpulan informasi ini menjadi pegangan awal peneliti untuk langkah selanjutnya. 2 Mengumpulkan literatur yang akan digunakan sebagai pegangan peneliti secara teoritik selama penelitian berlangsung. Literatur tersebut berkaitan dengan permasalahan penelitian yaitu sikap disiplin anak, serta tindakan yang akan dipergunakan dalam penelitian tindakan ini yaitu permainan tradisional. 3 Membuat instrument penelitian atau alat pengumpul data berdasarakan literatur yang telah diperoleh. 77 4 Melakukan observasi kedua disertai dengan alat pengumpul data yaitu lembar observasi dan angket. Tahap ini merupakan tahap pratindakan. 5 Menyusun rencana tindakan yang akan dilaksanakan selama empat hari serta mempersiapkan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk tindakan yang dilakukan. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan sarana pendukung lain, yaitu kamera sebagai alat pendokumentasian selama penelitian berlangsung. Rancangan penggunaan permainan tradisional dalam penelitian ini adalah a Mempersiapkan peralatan dan arena permainan yang dibutuhkan masing-masing permainan tradisional; b Mengkondisikan siswa untuk berkumpul di lokasi permainan akan dilaksanakan; c Membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan pelaksanaan permainan yang akan dilaksanakan; d Menjelaskan peraturan permainan kepada siswa; e Siswa menyepakati peraturan permainan yang akan dilaksanakan, f Siswa bermain permainan tradisional yang sudah disiapkan dengan pendampingan; g Siswa diminta mengisi lembar angket sesuai dengan persepsi siswa di akhir Siklus. 6 Mempersiapkan instrument penelitian lembar observasi yang akan digunakan oleh kolaborator. Keberadaan kolaborator sangat dibutuhkan oleh peneliti mengingat jumlah subjek penelitan yang akan diamati tidak sedikit. Kolaborator pada penelitian ini adalah guru kelas V Ibu Atsari Wulandari S.Si. oleh karena itu, peneliti mempersiapkan instrument penelitian lembar observasi untuk 78 empat hari tindakan dan diberikan kepada kolaborator di hari pertama Siklus I. 7 Mempersiapkan sarana pendukung lain, yaitu kamera digital sebagai alat pendokumentasian selama penelitian berlangsung. b. Pelaksanaan tindakan Acting stage Berdasarkan pada Tahapan Action Research versi Metler dan Charles, pada tahap ini mencakup melaksanakan tindakan, mengumpulkan data dan menganalisis data. Tindakan Siklus I dilaksanakan selama empat hari yaitu hari pertama pada hari Senin, 18 Mei 2015; hari kedua pada hari Selasa, 19 Mei 2015; hari ketiga pada hari Rabu, 20 Mei 2015; dan hari keempat pada hari Kamis 21 Mei 2015. 1 Melaksanakan Rencana Tindakan Rincian pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut. a Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan masing-masing permainan tradisional. Permainan yang dilaksanakan adalah permainan Gobag Sodor dan Jeg- jegan. Setiap permainan membutuhkan peralatan masing-masing. 1Gobag sodor Peralatan yang diperlukan hanya arena permainan yang agak luas dan datar, lalu dibuatlah garis-garis di tanah berbentuk bujur sangkar berpasangan sebagai arena permainannya. Berikut ini gambar arena permainan gobag sodor. 79 Garis jaga 4 Garis jaga 1 Garis sodor Garis jaga 2 Garis jaga 3 Gambar 4. Arena Permainan Gobag Sodor Karena halaman sekolah berlantaikan paving, maka untuk menggambarkan arena permainannya dibutuhkan sesuatu yang dapat memperlihatkan garis-garis dalam arena permainan dengan jelas. Oleh karena itu, peneliti menggunakan tepung terigu sebagai alat membuat garis dalam arena permainan. Gambar 5. Siswa Menyiapkan Arena Permainan Gobag Sodor dengan Media Tepung. 2Jeg- jegan Pada permainan jeg- jegan peralatan yang diperlukan hanyalah tanah lapang yang cukup luas dengan arena permainan seperti berikut: 80 Gambar 6. Arena Permainan Jeg- Jegan Permainan jeg- jegan pada penelitian ini menggunakan dua benda yang disepakati bersama sebagai media pangkalan atau ngejegan atau beteng untuk masing-masing kelompok pemain. Gambar 7. Siswa Menyiapkan Media Ngejegan Beteng Pangkalan Permainan Jeg-Jegan b Mengkondisikan siswa untuk berkumpul di lokasi permainan akan dilaksanakan Lokasi permainan bertempat di halaman sekolah karena gobag sodor dan jeg- jegan membutuhkan tempat yang luas. c Membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan pelaksanaan permainan yang akan dilaksanakan. Pada hari I kelompok permainan atau lawan main ditentukan oleh pendamping, dengan memisahkan permainan antara laki- laki dan 81 perempuan. Sehingga laki-laki dan perempuan tidak berkumpul dalam satu permainan. Penentuan kelompok pemain ditentukan di lokasi permainan dengan cara siswa berkumpul sesuai angka yang disebutkan oleh pendamping. Pada hari II, awal mula pembentukan kelompok akan dilakukan oleh pendamping, namun beberapa siswa tidak menyetujui hal tersebut. Sehingga pembentukan kelompok akhirnya dilakukan oleh siswa sendiri dengan cara pingsut yaitu pihak yang kalah dalam pingsut menjadi satu kelompok begitu pula sebaliknya. Tapi permainan antara perempuan dan laki-laki masih tetap dipisahkan. Pada hari III dan IV, pembentukan kelompok masih memakai cara pingsut. Namun, permainan antara laki-laki dan perempuan tidak lagi dipisahkan. Karena terdapat beberapa siswa yang tidak ingin bermain sehingga jika tetap dipisahkan maka permainan akan kekurangan pemain dan jalannya permainan akan lebih mudah terasa membosankan atau kurang menyenangkan. d Menjelaskan peraturan permainan kepada siswa Sebelum permainan dilaksanakan, terlebih dahulu peraturan dijelaskan oleh pendamping. Peraturan permainan yang digunakan sesuai dengan peraturan yang telah dituliskan di Kajian Teori. e Siswa menyepakati peraturan permainan yang akan dilaksanakan Sebelum siswa memulai permainannya, terlebih dahulu siswa membuat kesepakatan berkaitan dengan peraturan permainannya. Hal ini 82 untuk memberikan kesempatan bagi siswa memahami dan mengambil keputusan pada peraturan yang akan dilaksanakan. Semua pemain harus menyepakati peraturan yang akan diberlakukan dalam permainannya. Hal ini memungkinkan adanya perubahan peraturan. Misalnya pada permainan gobag sodor semua pemain sepakat untuk tidak menjaga garis jaga pertama ketika permainan mulai, jadi pemain bebas masuk ke petak pertama tanpa harus menembus penjagaan dari penjaga garis jaga pertama. fSiswa bermain permainan tradisional yang sudah disiapkan dengan pendampingan. Pada penelitian ini, pelaksanaan permainan sebagai tindakan penelitian didampingi oleh pengajar. Sehingga jalannya permainan dapat lebih terkondisikan. g Siswa diminta mengisi lembar angket sesuai dengan persepsi siswa di akhir Siklus. Pada hari terakhir Siklus I yaitu hari Kamis, 21 Mei 2015, semua siswa kelas V diminta mengisi lembar angket yang telah disiapkan. 2 Mengumpulkan data Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket dan wawancara. Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan serta mengukur data sikap disiplin siswa. Observasi dilakukan pada setiap hari dilaksanakannya tindakan penelitian. Pada pelaksanaannya, peneliti dibantu oleh kolaborator yaitu wali kelas V Ibu Atsari Wulandari S,Si. Hal ini dilakukan mengingat jumlah siswa yang tidak sedikit sehingga 83 pengamatan akan lebih baik, terkondisi serta lebih terfokus ketika observer lebih dari satu orang. Berikut tabel hasil observasi sikap disiplin siswa yang berhasil dikumpulkan peneliti dan kolaborator. Tabel 13. Hasil Observasi Siklus I No Kategori sikap disiplin Jumlah siswa Persentase jumlah siswa 1 Membudaya - - 2 Mulai Berkembang 6 24 3 Mulai Terlihat 16 64 4 Belum Terlihat 3 12 Pengisian lembar angket oleh siswa dilakukan pada hari terakhir dilaksanakannya tindakan penelitian. Berikut ini tabel hasil angket Siklus I. Tabel 14. Hasil Angket Kedisiplinan Siswa Pada Siklus I No Kategori kedisiplinan siswa Jumlah siswa Persentase jumlah siswa 1. Sangat tinggi 81 - 100 7 28 2. Tinggi 61 - 80 10 40 3. Cukup 41 - 60 7 28 4. Rendah 21 - 40 1 4 5. Sangat rendah 21 - - Jumlah 25 100 Pada Siklus ini, selain teknik observasi dan teknik angket peneliti juga menggunakan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa dan guru. Hal ini dilakukan untuk membantu peneliti memahami lebih dalam keadaan atau hal-hal yang berkaitan jalannya penelitian. Sehingga pertanyaan yang diajukan disesuaikan dengan keadaan tersebut dan tidak menggunakan pedoman pertanyaan yang pasti. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, dapat diketahui bahwa pada saat itu terdapat beberapa siswa yang enggan mengikuti permainan dikarenakan terdapat teman sekelas yang kurang disukai ikut dalam permainan tersebut. Beberapa siswa yang tidak ikut permainan tersebut lebih memilih untuk menjadi penonton permainan atau 84 bermain permainan yang lain atau bahkan meninggalkan lokasi permainan dan melakukan aktivitas lain. Wawancara dilanjutkan kepada guru wali kelas untuk mengkonfirmasi hal-hal tersebut. Berdasarkan penuturan wali kelas diketahui bahwa memang terjadi pengelompokan-pengelompokan geng siswa, namun hal tersebut tidak terlalu kelihatan karena pengelompokan tersebut hanya terjadi pada saat- saat tertentu. 3 Analisis data Berdasarkan hasil angket kedisiplinan siswa dapat diketahui bahwa terdapat 28 dari jumlah siswa atau 7 siswa masuk dalam kategori kedisiplinan sangat tinggi, 40 dari jumlah siswa atau 10 siswa pada kategori tinggi, pada kategori cukup juga terdapat 28 dari jumlah siswa atau 7 siswa dan sisanya yaitu 4 dari jumlah siswa atau 1 siswa pada kategori rendah. Sedangkan untuk hasil observasi sikap disiplin siswa, dapat diketahui bahwa terdapat 3 siswa pada kategori sikap disiplin belum terlihat, mulai terlihat 16 siswa, mulai berkembang 6 siswa dan belum ada yang berada pada kategori membudaya. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan siswa mengalami peningkatan jika dibadingkan dengan hasil pratindakan, yang mana awalnya 60 dari jumlah siswa atau 15 siswa masuk dalam kedisiplinan kategori tinggi meningkat menjadi 68 dari jumlah siswa atau 17 siswa. Sikap disiplin siswa pada siklus ini juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan hasil pratindakan yaitu peningkatan pada kategori mulai terlihat dari 13 siswa menjadi 16 siswa dan penurunan pada kategori mulai 85 berkembang dari 8 siswa menjadi 6 siswa. Selain itu, bedasarkan hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa terdapat beberapa siswa yang mengalami ketidaknyamanan atau keengganan untuk bermain karena terdapat teman sekelas yang tidak disukai ikut bermain. Peneliti memperkirakan bahwa hal ini sedikit banyak mempengaruhi hasil penelitian pada Siklus ini. c. Pengembangan developing stage Hasil analisis data Siklus I menunjukkan belum terpenuhinya indikator keberhasilan penelitian, sehingga perlu dilakukan Siklus II dengan pengembangan penelitian sebagai berikut: 1 Penentuan permainan yang akan dilaksanakan diserahkan kepada kesepakatan siswa yang akan bermain. 2 Terjadi perubahan jam pelaksanaan tindakan dari jam 09.50 – 10.00 WIB menjadi jam 14.00 – 15.00 WIB. 3 Pembentukan kelompok diserahkan kepada siswa. 4 Pemberian reward perlu diadakan sesekali agar menambah perhatian, minat, tantangan serta dapat sebagai suntikan semangat siswa untuk melaksanakan permainan. Hal ini berdasarkan pada kendala –kendala yang ditemukan selama penelitian pada Siklus ini berlangsung. Kendala-kendala tersebut antara lain: 1 Hari I a Penyampaian peraturan permainan kurang optimal sehingga masih ada beberapa siswa yang kurang memahami peraturannya. Khususnya dalam permainan gobag sodor. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan 86 pendapat pada saat permainan berlangsung dan berulang kali permainan harus dihentikan sementara karena harus menjelaskan peraturannya kembali. b Terdapat beberapa siswa yang tidak puas dengan hasil permainan. Hal itu disebabkan ketika permianan sedang berlangsung permainan terpaksa harus dihentikan karena waktu bermain sudah habis. 2 Hari II a Pelaksanaan tindakan pada jam 09.50 – 10.00 WIB kurang mendapat respon dari siswa. Hal ini dikarenakan waktunya yang tidak terlalu banyak untuk bermain.. 3 Hari III a Terjadi perdebatan antar kelompok karena terdapat kesalah pahaman pada saat permainan berlangsung. Hal ini menyebabkan permainan harus dihentikan sementara hingga kesalah pahaman tersebut berakhir dan terjadi kesepakatan antar siswa agar kejadian tersebut tidak terulang kembali. b Siswa perempuan tidak diperbolehkan menyentuh siswa laki-laki sehingga siswa perempuan hanya diperbolehkan berhadapan dengan siswa perempuan begitu pula pada siswa laki-laki. Hal ini menyebabkan sedikit banyak ruang gerak pemain terbatasi. c Terdapat beberapa siswa yang tidak mengikuti permainan atau tiba-tiba mengundurkan diri dari permainan karena berbagai alasan. Sehingga permainan berlangsung kurang maksimal. 87 4 Hari IV a Terdapat beberapa siswa yang tidak bersedia untuk bermain karena permainan yang disediakan oleh peneliti tidak sesuai minatnya atau yang diinginkannya. Sehingga pendamping harus menawarkan permainan apa yang lebih baik untuk dilakukan agar semua atau mayoritas siswa mau bermain bersama. b Terdapat beberapa siswa yang tiba-tiba ijin istirahat sehingga beberapa kali membuat bingung pemain yang lain dan mengganggu jalannya permainan. c Terjadi perdebatan kecil antara dua orang pemain karena terdapat kesalahpahaman mengenai peraturan permainan. d Terdapat beberapa siswa yang terlihat kurang bersemangat dalam bermain permainan tradisional yang sedang dimainkan bersama-sama. d. Refleksi reflecting stage Tindakan pada Siklus I menunjukkan hasil yang belum maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari data angket pemahaman budaya dan observasi sikap disiplin siswa yang dilakukan selama penelitian berlangsung. Adapun hasil refleksi tindakan Siklus I dengan melihat hasil analisis data dan setelah berdiskusi dengan kolaborator adalah sebagai berikut: 1 Pemahaman siswa mengenai peraturan permainan sangat mempengaruhi jalannya permainan. Oleh karena itu, penjelasan mengenai peraturan permainan perlu mendapatkan penekanan agar lebih maksimal. 88 2 Perlu adanya penengah antara siswa yang sedang kurang bersahabat sehingga siswa bisa kembali berkumpul dan bermain bersama dengan baik. 3 Memaksimalkan waktu tindakan penelitian dengan membagi waktu antara siswa yang tinggal di asrama dengan siswa yang tidak tinggal di asrama. Agar semua siswa mendapatkan tindakan penelitian dengan adil dan sama. 4 Setiap akan dilaksanakan tindakan, semua peralatan gobag sodor dan jeg- jegan harus disiapkan untuk mengantisipasi mayoritas minat atau keinginan siswa terhadap salah satu permainan tersebut untuk dimainkan bersama-sama. Tabel 15. Refleksi Siklus I Indikator Keberhasilan Analisis Evaluasi Rencana Tindakan Lanjut Kuantitatif Kualitatif  Paling sedikit 52 jumlah siswa memiliki sikap disiplin pada kategori Mulai berkembang.  Paling banyak 48 jumlah siswa memiliki sikap disiplin pada kategori Mulai Terlihat.  Hasil angket  28 jumlah siswa pada kategori sangat tinggi  40 jumlah siswa pada kategori tinggi  28 jumlah siswa pada kategori cukup  4 jumlah siswa pada kategori rendah  Hasil observasi  24 jumlah siswa berada pada kategori Mulai Berkembang.  64 jumlah siswa berada pada kategori Mulai terlihat.  12 jumlah siswa berada pada tingkat Belum terlihat.  Terdapat beberapa siswa tidak mengikuti beberapa kali tindakan penelitian.  Tak jarang perdebatan atau kekurang cocokan antar siswa ketika sedang bermain dan mempengaruhi jalannya permainan.  Siswa kurang bisa memahami peraturan dengan baik karena masih dalam tahap pengenalan permainan.  Siswa kurang setuju jika pengelompokan pemain ditentukan oleh pendamping.  Perlu adanya penengah ketika terjadi kekurang cocokan atau perdebatan antar siswa.  Perlu adanya sesuatu yang dapat menarik minat siswa gar lebih bersemangat mengikuti permainan.  Perlu adanya usaha yang lebih baik lagi dealam menjelaskan peraturan permainan kepada siswa.  Perlu adanya pembagian waktu tindakan antara siswa yang tinggal di asrama dan yang tidak.  Pengajar sebagai pendamping ikut menjadi peserta permainan untuk menjadi penengah ketika terjadi perdebatan antar siswa.  Sesekali akan diberikan reward untuk pemenang permainan.  Cara pengelompokan permainan dilakukan dengan pingsut.  Siswa yang telah mengetahui peraturan peramainan ikut membantu peneliti dalam menjelaskan peraturan permainan.  Terdapat pembagian waktu tindakan yaitu jam 14.00 -15.00 WIB untuk siswa yang tidak di asrama dan jam 15.30 – 16.30 WIB untuk siswa di asrama. 89

3. Siklus II