Jenis Permainan Tradisional Kajian Permainan Tradisional 1. Hakekat Bermain Dan Permainan

30 c. Tari - tarian rakyat, permainan tradisional. d. Hasil seni antara lain berupa: lukisan, gambar, ukiran - ukiran, pahatan, mozaik, perhiasan, kerajinan tangan, pakaian, instrumen musik dan tenun tradisional. Berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa permainan tradisional memiliki dasar hukum yang kuat sebagi salah satu bagian kebudayaan negara yang patut untuk dikembangkan serta dilestarikan keberadaannya. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu provinsi di Negara Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai luhur budaya, serta menjadikannya sebagai bagian dari jati diri masyarakat Yogyakarta. Pada Perda DIY No.5 Tahun 2011 Pasal 3 mengenai pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan berbasis budaya disebutkan bahwa salah satu tujuannya adalah mewujudkan daerah sebagai pusat pendidikan terkemuka di Asia Tenggara tahun 2025. Berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa pendidikan yang berlangsung di Daerah Yogyakarta diharapkan tetap menyertakan atau tidak meninggalkan nilai-nilai budaya di dalamnya.

3. Jenis Permainan Tradisional

Danandjaya Christyanti Ariyani,dkk, 1997 1998: 2 menyebutkan bahwa permainan tradisional ketika ditinjau dari sifat permainannya dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu permainan yang bersifat bermain play dan permainan yang bersifat bertanding games. Perbedaan keduanya dapat dilihat pada karakter permainannya yang mana pada jenis permainan yang bersifat bermain lebih sebagai pengisi waktu luang atau rekreasi saja. Sedangkan jenis 31 permainan pertandingan mempunyai sifat khusus seperti lebih terorganisasi, kompetitif, dimainkan paling sedikit dua orang, mempunyai kriteria yang menentukan menang dan kalah, serta mempunyai peraturan permainan yang telah diterima oleh pesertanya. Sukirman,dkk 1992 1993: 45 berpendapat bahwa jenis-jenis permainan tradisional itu sangat besar pengaruhnya terhadap mutu kegiatan pembinaan anak-anak dalam masyarakat. Karena dalam permainan tidak sekedar mengandung makna sebagai hiburan melainkan dapat dipergunakan untuk menanamkan pengertian dan membina sikap serta ketrampilan tertentu pada anggota masyarakat yang bersangkutan. Berdasarkan maksud atau makna yang terkandung dalam permainan tradisional, Sukirman 1992 1993: 46 membaginya menjadi lima bagian, yaitu: a. Permainan yang bersifat menirukan suatu perbuatan. Misalnya : pasaran berjual beli, mantenan permainan mempelai, dhayoh-dhayohan, membuat wayang dari janur daun kelapa atau tangkai rumput, dan lain sebagainya. b. Permainan yang mencoba kekuatan dan kecakapan. Misalnya : tarik menarik, bergantung, berkejar-kejaran, gobag sodor, gobag bunder, bangkat, benthik, uncal, jelungan, genukan dengan gendhongan, obrog, tembung ecu, bandhulan dan banyak lainnya. c. Permainan yang semata-mata bertujuan untuk melatih panca indera Misalnya : gatheng, dakon, macanan, sumbar suru, sumbar manuk, sumbar dulit, kubuk, adu keci, adu kemiri, main kelerang, jirak, bengkat, pathon, 32 dhakepan, menggambar di tanah, main bayang-bayangan seperti kidang talun dan sebagainya. d. Permainan dengan latihan bahasa Misalnya Permainan Teka teki, seperti puk-puk bul, teng-teng cer, pitik walik sobo kebon, dan sebagainya. e. Permainan dengan gerak lagu dan wirama Permainan yang beserta lagu dan wirama sangatlah luas dan banyak sekali perinciannya. Berikut golongan permainan beserta contohnya: 1 Golongan permainan yang semata-mata lagu yang menjadi pokok Misalnya: lagu Padang bulan, Widadari tumurana, Uler-uler jedhung, dan sebagainya. 2 Golongan lagu yang disertai gerak permainan a Lagu yang menjadi pengantar suatu permainan Misalnya, Jamuran, Tumbaran. Ancak-ancak alis, cublak-cublak suweng, dan sebagainya. b Lagu sebagai pengiring tari atau gerak wirama. Misalnya, menggelangkan badan, mengangkat kaki, mencondongkan lambung dan lain sebagainya. c Lagu yang bersifat undian Misalnya, lagu bangbang thut, cacah bencah, bethet thing thong, sobyung, dan sebagainya. 33 d Lagu yang bersifat semacam teka-teki. Misalnya, Lur kilir, kulir kombang, mbang, bangku dhuwur, wur, wora-wiri, ri, rina wengi, ngi, ngidul ngetan, tan, ... dan seterusnya. e Lagu yang dipakai pada suatu permainan yang membawa ke suasana intrance bagi si pelaku. Misalnya lagu: oncit, wedhus prucul, cit nong, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil penelitian pada tahun 1879 dan 1982 yang dilakukan oleh Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta di Daerah Istimewa Yogyakarta, teridentifikasi kurang lebih terdapat empat puluh jenis permainan tradisional yang tersebar di beberapa kecamatan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Keempat puluh jenis permainan tradisonal tersebut sangat beraneka ragam pola permainannya. Untuk mempermudah mengidentifikasinya Sukirman Dhamarmulya 2008 : 35 telah membaginya menjadi 3 kategori sesuai dengan pola permainannya, yakni : a. Bermain dan bernyanyi dan atau dialog Permainan anak pada pola bermain disertai dengan bernyanyi dan atau berdialog maksudnya ialah pada waktu permainan itu dimainkan yang diawali atau diselingi oleh nyanyian, dialog, atau nyanyian dan dialog. Inti dari permainan ini yaitu nyanyian dan dialog. Permainan anak yang dilakukan dengan bernyanyi, dengan irama tertentu sambil bertepuk tangan atau dengan gerakan-gerakan fisik tertentu. Pada umumnya permainannya bersifat rekreatif, interaktif, yang mengekspresikan pengenalan tentang lingkungan, hubungan 34 sosial, tebak-tebakan, dan sebagainya. Berikut ini jenis-jenis permainan yang termasuk dalam kategori pola bermain dengan bernyanyi serta berdialog. Tabel 1. Jenis Permainan Kategori Bermain dan Bernyanyi dan atau Dialog No Jenis permainan Pelaku permainan Permainan Akhir permainan 1 Ancak-ancak alis Perempuanlaki-laki Bernyanyi, dialog Kalah – menang 2 Bethet Thing-thong Perempuanlaki-laki Bernyanyi Dadi – mentas 3 Bibi tumbas timun Perempuan Bernyanyi, dialog Tidak ada 4 Cacah Bencah Perempuan Bernyanyi Dadi – mentas 5 Cublak-cublak suweng Perempuan Bernyanyi Dadi – mentas 6 Genukan Perempuan laki-laki Bernyanyi, menari Kalah – menang 7 Gowokan Laki-laki perempuan Bernyanyi, menari Dadi – mentas 8 Jamuran Perempuan laki-laki Bernyanyi , dialog Dadi – mentas 9 Koko – koko Laki-laki perempuan Dialog Dadi – mentas 10 Lepetan Laki-laki saja, atau perempuan saja Bernyanyi, dialog Tidak ada 11 Nini thowong Perempuan Bernyanyi Tidak ada 12 Dhingklik oglak-aglik Laki-laki perempuan Bernyanyi Tidak ada 13 Dhoktri Laki-laki saja, atau perempuan saja Bernyanyi Kalah – menang 14 Epek –epek Laki-laki perempuan Bernyanyi Kalah – menang 15 Gajah telena Laki-laki Bernyanyi Dadi – mentas 16 Gatheng Perempuan laki-laki Bernyanyi Kalah – menang 17 Kubuk Perempuan Bernyanyi Kalah – menang 18 Kubuk manuk Laki-laki Perempuan Bernyanyi Kalah – menang 19 Kucing- kucingan Laki-laki saja, atau perempuan saja Bernyanyi Dadi – mentas 20 Layangan Laki-laki Bernyanyi Kalah – menang 21 Sliring gending Laki–laki perempuan Bernyanyi Dadi – mentas 22 Soyang Perempuan Bernyanyi, dialog Kalah – menang b. Bermain dan olah pikir Jenis permainan ini lebih banyak membutuhkan konsentrasi berpikir, ketenangan, kecerdikan, dan strategi. Pada umumnya permainan-permainan ini bersifat kompetitif perorangan, oleh karena itu tidak memerlukan tempat atau area permainan yang luas. Keempat jenis permainan tersebut dapat dilihat tabel berikut. Tabel 2. Jenis Permainan Kategori Bermain dan Olah Pikir No Jenis permainan Pemain Pola permainan Akhir permainan 1 Bas-basan sepur Laki-laki Berpikir Kalah – menang 2 Dakon Perempuan Berpikir Kalah – menang 3 Macanan Laki-laki Berpikir Kalah – menang 4 Mul-mulan Laki-laki Berpikir Kalah – menang 35 c. Bermain dan adu ketangkasan Permainan jenis ini lebih banyak mengandalkan ketahanan dan kekuatan fisik. Selain itu, permainan ini juga membutuhkan alat permainan dan tempat bermain yang relatif luas. Permainannnya bersifat kompetitif, dan biasanya lebih banyak dimainkan oleh anak laki-laki. Pada umumnya, pola permainan jenis ini berakhir dengan posisi pemain menang – kalah atau mentas – dadi, dan ada sanksi hukuman bagi yang kalah misalnya menggendong yang menang, yang kalah menyanyi, dan sebagainya. Hukuman tersebut merupakan kesepakatan dari kedua belah pihak. Jenis-jenis permainan tersebut dapat dilihat dalam tabel 3. Tabel 3. Jenis Permainan Kategori Bermain dan Adu Ketangkasan No Jenis Permainan Pemain Pola Permainan Akhir Permainan 1 Anjir Laki-Laki Ketangkasan melempar air Taruhan rumput 2 Angklek Perempuan laki- laki Ketangkasan kaki dan tangan Tidak ada 3 Bengkat Laki-laki Ketangkasan tangan Kalah – menang 4 Benthik Laki-laki perempuan Ketangkasan kaki dan tangan Kalah – menang 5 Dekepan Perempuan laki- laki Ketangkasan tangan dan penglihatan Kalah – menang 6 Dhing-dhingan Laki-laki Ketangkasan berenang Kalah – menang 7 Dhukter Perempuan laki- laki Ketangkasan tangan Kalah – menang 8 Dhul-dhulan Laki-laki Perempuan Ketangkasan berlari Mentas – dadi 9 Embek-embekan Laki-laki Kekuatan dan ketahanan fisik Kalah – menang 10 Gobag sodor Laki-laki Perempuan Ketangkasan kaki dan tangan Kalah – menang 11 Jeg-jegan Laki-laki Perempuan Ketangkasan berlari Kalah – menang 12 Jirak Laki-laki Ketrampilan tangan Kalah – menang 13 Layung Laki-laki Ketangkasan tangan Kalah – menang 14 Pathon Laki-laki Ketangkasan tangan Kalah – menang 15 Patil lele Laki-laki Perempuan Ketangkasan kaki dan tangan Mentas – dadi 36 Pada penelitian ini berdasarkan ketiga jenis permainan tradisional di atas permainan tradisional yang digunakan adalah dari jenis permainan kategori bermain dan adu ketangkasan.

4. Unsur Nilai Budaya dalam Permainan Tradisional