Kerangka Pikir KAJIAN TEORI

69

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualititatif deskriptif dengan maksud mendapatkan data dan situasi yang mendalam mengenai kebijakan mitigasi bencana berbasis kearifan lingkungan di SD Negeri Ngablak Srumbung Magelang Jawa Tengah. Selain itu, permasalahan yang dikaji belum jelas, holistik, kompleks, penuh makna, dan bersifat dinamis atau berubah-ubah. Sifat permasalahan dalam penelitian ini kurang tepat apabila dikaji dengan menggunakan metode kuantitatif yang menggunakan instrumen penelitian seperti kuesioner, angket, dan lain-lain. Sugiyono 2013: 15 menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktif kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi atau transferability. Makna yang dimaksud di sini adalah data yang pasti berupa nilai dibalik data yang tampak atau makna yang sebenarnya. Secara garis besar, Lexy J. Moleong 2007: 6 menyimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena yang dialami oleh subyek penelitian. Joseph A. Maxwell 2013: 30 mengatakan “The 70 strengths of qualitative research derive significantly from this process orientation toward the world, and the inductive approach, focus on specific situations or people, emphasis on descriptions rather than numbers that this requires.” Artinya, secara signifikan, kekuatan atau kelebihan dari penelitian kualitatif berasal dari orientasi proses bagi dunia, dan menggunakan pendekatan induktif yang fokus pada situasi atau orang-orang yang spesifik, serta menekankan deskripsi dari pada data angka. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif sebagai metodenya. Winarno Surahmat 1985: 140 mengatakan bahwa penelitian analisis deskriptif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian atau fakta-fakta secara sistematis faktual dan akurat yang terjadi pada situasi sekarang. Data-data mengenai kebijakan mitigasi bencana berbasis kearifan lingkungan di SDN Ngablak yang telah terkumpul, kemudian disusun, dianalisis, dan diintepretasikan. Melalui tahapan-tahapan tersebut, maka penelitian ini tidak mengubah situasi dan kondisi yang ada di lapangan, tanpa ada manipulasi atau dikondisikan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Hary Yuswadi 2012: 148 berpendapat bahwa lokasi dan setting penelitian dipertimbangkan berdasarkan kemungkinan dapat tidaknya dimasuki dan dikaji lebih mendalam, karena betapa pun menariknya suatu kasus, tetapi jika sulit dimasuki lebih dalam oleh seorang peneliti, maka akan menjadi suatu kerja yang sia-sia. 71 Pada penyusunan proposal penelitian, setting penelitian ada di dua sekolah, yakni SDN Ngablak dan MI Ma’arif 1 Ngablak. Namun setelah dilakukan pra observasi ulang, lokasi penelitian yang ditetapkan pada penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ngablak yang berada di Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Desa Ngablak merupakan desa yang termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana KRB Gunung Api Merapi dan salah satu sekolah dasar yang terdapat di desa tersebut adalah SD Negeri Ngablak di Kecamatan Srumbung. Pemilihan lokasi penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kebijakan yang terkait dengan mitigasi bencana gunung api dan bagaimana kaitannya dengan kearifan-kearifan lingkungan yang ada di sekitar sekolah. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian kualitatif pada umumnya memakan waktu yang cukup lama. Hal ini dikarenakan penelitian ini bertujuan mencari penemuan, bukan pembuktian hipotesis seperti dalam penelitian kuantitatif. Tetapi tidak menutup kemungkinan penelitian kualitatif hanya memakan waktu yang singkat apabila data yang ditemukan telah mencapai titik jenuh Sugiyono, 2013: 37. Penelitian ini memerlukan waktu hingga tiga bulan dari bulan Maret hingga bulan Mei tahun 2015.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif adalah peneliti itu sendiri atau human instrument. M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur 2012: 95 mengemukakan bahwa peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan orang yang membuka kunci, menelaah, dan 72 mengeksplorasi seluruh ruang secara cermat, tertib, dan leluasa. Peneliti pada penelitian kualitatif menjadi salah satu penentu kualitas proses dan hasil penelitian. Oleh karena itu, peneliti dalam penelitian kualitatif disebut sebagai key instrument. Sebagai key instrument, peneliti dapat dibantu dengan pedoman observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Pedoman observasi ini dimaksudkan agar peneliti dapat mengamati aktivitas-aktivitas yang terjadi di SDN Ngablak. Pedoman wawancara digunakan sebagai alat untuk memudahkan peneliti dalam menggali data secara lebih mendalam dan bermakna tentang kebijakan mitigasi bencana berbasis kearifan lingkungan. Sedangkan studi dokumen digunakan untuk melengkapi data yang terkait dengan kebijakan mitigasi bencana berbasis kearifan lingkungan.

D. Sumber Data

Sumber data memiliki kedudukan yang tidak kalah penting pada penelitian. Suharsimi Arikunto 2013: 172 berpendapat bahwa sumber data merupakan benda, hal, atau orang yang menjadi subyek untuk penelitian yang melekat dan dipermasalahkan. Artinya, sumber data yang diteliti dan diamati terkait dengan variabel penelitian. Berdasarkan hal tersebut, sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah Dasar Negeri Ngablak, 2 orang guru, 3 orang siswa kelas VI, 3 orang siswa kelas V, 2 orang siswa kelas IV, 1 orang penjaga sekolah, dan 3 orang warga Lereng Merapi. Informan tersebut merupakan subjek yang berhubungan langsung dengan data yang yang terkait dengan permasalahan penelitian ini. 73

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian menjadi aspek yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena tujuan dari penelitian adalah untuk mengumpulkan data. Kualitas penelitian dipengaruhi oleh ketepatan dalam pemilihan teknik dalam mengumpulkan data. Sugiyono 2013: 309 membedakan jenis-jenis teknik dalam pengumulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumen. Berikut adalah paparan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.

1. Observasi

Observasi merupakan teknik yang tidak terbatas pada komunikasi dengan manusia saja, namun juga dengan obyek-obuek yang lain. Sutrisno Hadi dalam Sugiyono 2013: 203 berpendapat bahwa observasi merupakan suatu proses kompleks yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengamatan ini digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan cakupan informan yang tidak terlalu besar. Terdapat tiga macam teknik observasi yang dikemukakan oleh Sugiyono 2013: 310-313 yaitu 1 obsevasi partisipatif; 2 observasi terus terang dan tersamar; dan 3 observasi tak terstruktur. Pada penelitian ini, jenis observasi yang digunakan adalah teknik observasi terus terang dan tersamar. Teknik ini merupakan kebalikan dari teknik observasi partisipan. Teknik observasi partisipan melibatkan peneliti sebagai orang yang terlibat langsung dalam aktivitas yang diteliti oleh peneliti. Sedangkan teknik observasi terus terang