Aspek-Aspek Kebijakan Pendidikan Kebijakan Pendidikan
30 d
Implementasi Kebijakan Proses selanjutnya yaitu implementasi kebijakan. Adanya suatu
kebijakan tanpa implementasi, maka kebijakan tersebut hanya sekedar menjadi wacana. Maka dari itu, kebijakan yang telah dibuat kemudian
dirumuskan bagaimana nantinya dalam mengimplementasikan kebijakan.
e Penilaian Kebijakan
Penilaian kebijakan ini dibutuhkan untuk mengetahui tingkat ketercapaian kebijakan. Dalam proses ini dirumuskan cara penilaian
kebijakan dengan membuat rancangan indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan tersebut kemudian dilihat perbandingannya
antara kebijakan yang telah dirumuskan dengan apa yang telah diimplementasikan.
Hasil perbandingan
tersebut akan
memperlihatkan bagaimana tingkat ketercapaian tujuan kebijakan tersebut.
2 Implementasi Kebijakan
Dwijowijoto 2003 dalam Syafaruddin 2008: 86 mengatakan bahwa implementasi kebijakan merupakan cara yang dilaksanakan agar
sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Sedangkan Putt dan Springer dalam Syafaruddin 2008: 86 memaparkan tentang
implementasi kebijakan yang dipahami sebagai serangkaian aktivitas dan keputusan yang memudahkan pernyataan kebijakan dalam formulasi
terwujud dalam praktek organisasi. Dalam pelaksanaan implementasi,
31 Syafaruddin 2008: 86 menjelaskan bahwa implementasi kebijakan dapat
dilaksanakan langsung berdasarkan kebijakan yang telah dibuat atau dapat pula dilaksanakan dalam bentuk kebijakan derivate atau disebut
juga dengan kebijakan turunan. Artinya, setelah kebijakan tingkat nasional dibuat, maka kebijakan tersebut dapat diimplementasikan secara
langsung atau melalui kebijakan di tingkat daerah atau lingkungan. Berdasarkan beberapa teori implementasi kebijakan di atas dapat
disimpulkan bahwa implementasi kebijakan merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan berdasarkan kebijakan yang telah dibuat untuk
mencapai tujuan kebijakan. Tahapan implementasi inilah yang banyak mempengaruhi tingkat keberhasilan kebijakan. Maka dari itu tahapan
implementasi ini perlu rancangan yang matang disertai dengan tahapan evaluasi untuk mengetahui hambatan dan mengembangkan kebijakan
yang ada. 3
Evaluasi Kebijakan Evaluasi kebijakan menjadi tolok ukur dalam pelaksanaan atau
implementasi kebijakan. Putt dan Springer dalam Syafaruddin 2008: 88 mendefinisikan bahwa evaluasi adalah langkah menerima umpan balik
yang utama dari proses kebijakan. Tahap evaluasi kebijakan tidak dapat dipandang sebelah mata. Hal ini dikarenakan tujuan dari evaluasi
dimaksudkan untuk mengetahui kekurangan dari implementasi kebijakan sebelumnya untuk diperbaiki kemudian. Selain itu, evaluasi juga dapat
dijadikan sebagai tolak ukur untuk melihat tingkat keberhasilan dari
32 implementasi kebijakan. Perbaikan atas kekurangan-kekurangan atau
kelemahan-kelemahan kebijakan sebelumnya dapat lebih mudah dan jelas setelah melalui tahap evaluasi kebijakan.
Arif Rohman 2012: 94 terdapat beberapa komponen penting dalam suatu kebijakan pendidikan. Komponen-komponen tersebut antara lain yaitu:
1 Tujuan Goal
Tujuan adalah langkah awal dalam perumusan kebijakan pendidikan. Tujuan merupakan hal yang dicapai dalam kebijakan pendidikan.
Penentuan tujuan harus jelas agar dapat mewujudkan apa yang diinginkan.
2 Rencana Plan
Rencana diperlukan dalam kebijakan pendidikan untuk mewujudkan tujuan yang sebelumnya telah ditentukan. Semakin jelas rencana
kebijakan pendidikan dibuat, maka semakin mudah pula pencapaian tujuan diwujudkan.
3 Program Program
Program merupakan upaya atau cara yang dilakukan oleh orang-orang yang terkait dengan kebijakan pendidikan untuk mencapai tujuan. Pada
tahap program ini bukan lagi bersifat teoritis namun lebih bersifa teknis. 4
Keputusan Decision Komponen keempat ini merupakan upaya atau tindakan untuk
menentukan tujuan, merancang rencana, merencanakan dan mengevaluasi program.