Observasi Teknik Pengumpulan Data

77 Gambar 4. Analisis Data Sumber: MilesHuberman 1994 dalam Tadjoer Ridjal 2012: 145 Data-data mengenai kebijakan mitigasi bencana yang berbasis kearifan lingkungan dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen kemudian direduksi. Data-data tersebut kemudian dirangkum, dipilih data yang pokok, difokuskan pada data-data yang penting, dicari tema dan polanya, dan menghilangkan data-data yang tidak diperlukan. Setelah data direduksi, langkah selanjutnya yaitu penyajian data display data. Pada tahap ini penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat dalam bentuk teks dan tabel. Hal ini dilakukan karena penelitian ini merupakan penelitian yang mengkaji kebijakan sekolah yang terkait kebijakan mitigasi bencana gunung api yang berbasis kearifan lingkungan di SDN Ngablak. Sehingga apabila penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat dan tabel, maka hal ini memperjelas hasil penelitian mengenai kebijakan mitigasi bencana berbasis kearifan-kearifan lingkungan. Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif ini yaitu penarikan kesimpulan atau verifikasi. Setelah melalui 78 tahapan penyajian data, data kemudian dihubungkan dengan rumusan masalah yang telah disusun. Tahapan ini bertujuan untuk mencari tahu, apakah data telah menjawab rumusan masalah atau tidak. Setelah penyajian data mengenai kearifan-kearifan lingkungan dan kebijakan mitigasi bencana gunung api yang berbasis kearifan lingkungan dilakukan, data kemudian dikaji apa saja kebijakan mitigasi bencana yang berbasis kearifan lingkungan itu.

G. Keabsahan Data

Keabsahan data pada penelitian sangat penting kedudukannya. Hal ini didasari pada tingkat kepercayaan terhadap hasil penelitian tergantung pada tingkat keabsahan datanya. Pada penelitian ini keabsahan data dilakukan dengan perpanjangan pengamatan serta trianggulasi teknik dan sumber. Sugiyono 2013: 369 mengatakan bahwa perpanjangan pengamatan membuat hubungan antara peneliti dengan informan lebih akrab, tidak ada jarak, tidak dicurigai, sehingga informasi yang didapatkan lebih mendalam. Perpanjangan pengamatan dilakukan karena pada awal peneliti memasuki lapangan, peneliti masih dianggap sebagai orang asing sehingga informasi yang dibutuhkan belum lengkap. Maka dari itu diperlukan perpanjangan pengamatan di SDN Ngablak untuk mengecek kembali data-data yang telah didapatkan. Sugiyono 2013: 330 berpendapat bahwa trianggulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Trianggulasi sendiri dapat dilakukan dengan trianggulasi teknik danatau trianggulasi sumber. Sugiyono 2013: 330 berpendapat bahwa trianggulasi