Keabsahan Data METODE PENELITIAN

82 terdiri dari 17 yang terbagi menjadi 163 dusun. Desa-desa tersebut yaitu Ngagosoko, Kemiren, Kaliurang, Tegalrandu, Pandanretno, Pucanganom, Bringin, Polengan, Mranggen, Srumbung, Kamongan, Banyuadem, Nglumut, Kradenan, Jerukagung, Sudimoro, dan Ngablak. Penelitian ini difokuskan pada tempat penelitian yang berada di Desa Ngablak. Desa tersebut terletak 13 km dari Puncak Merapi. Awal mulanya desa ini terdiri dari 12 dusun, tetapi setelah terjadinya bencana warga yang berada di 5 dusun teratas kemudian direlokasi ke luar Jawa sehingga saat ini yang tersisa 7 dusun. Dusun-dusun tersebut antara lain Jengglik, Srikaton, Ngablak, Purwosari, Kedawung, Nepen, dan Logandeng yang berada di wilayah administratif Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Di Desa Ngablak ini terdapat beberapa sekolah baik negeri maupun swasta. Salah satu sekolah negeri yang ada di Desa Ngablak yaitu SD Negeri Ngablak. Berdasarkan hasil studi dokumen berikut ini identitas sekolah tersebut. Nama Sekolah : SD Negeri Ngablak NPSN : 20307949 NSS : 101030805014 NIS : 100220 Didirikan pada : 10 Agustus 1962 Alamat : Purwosari 56485 Ngablak Srumbung Magelang Desa : Ngablak Kecamatan : Srumbung Kabupaten : Magelang 83 Provinsi : Jawa Tengah Daerah : Pedesaan Status Sekolah : Negeri Akreditasi : A Surat Keputusan : SDKEPPDK15I Penerbit SK : Bupati Sekolah ini merupakan salah satu sekolah negeri dari dua puluh tiga sekolah dasar negeri yang ada di Kecamatan Srumbung. Sekolah ini merupakan salah satu sekolah proyek penanggulangan bencana mengingat letak geografisnya yang berada di Kawasan Rawan Bencana III. Kawasan Rawan Bencana III merupakan kawasan yang memiliki ancaman bencana paling banyak dibanding dengan yang lain. Ancaman bencana di Kawasan Rawan Bencana III antara lain yaitu awan panas, lontaran lava, dan guguran lava. Berikut ini disajikan peta Kawasan Rawan Bencana. Gambar 8. Peta Kawasan Rawan Bencana 84 Sekolah ini memiliki visi terwujudnya anak didik yang berakhlakqul karimah, serta sehat jasmani dan rohani, cerdas, trampil, dan bertanggung jawab berdasarkan iman dan taqwa. Misi SD Negeri Ngablak antara lain yaitu: a Membentuk dan mengembangakan pribadi anak sesuai ajaran agama; b Mengembangkan intelektual anak berpedoman kurikulum; serta c Memupuk dan mengembangkan bakat peserta didik. Sedangkan tujuan sekolah ini yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan ketrampilan untuk hidup mandiri mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2. Kearifan Lingkungan di Lereng Merapi

a. Keyakinan terhadap Keberadaan Gunung Merapi sebagai Anugrah

Sebagai warga Lereng Merapi, masyarakat menyadari bahwa mereka hidup bersama dengan Gunung Merapi. Baik Kepala Sekolah, guru, penjaga sekolah di SDN Ngablak mapun warga Lereng Merapi mengatakan bahwa keberadaan Gunung Merapi merupakan sebuah anugerah. Mereka bersyukur mendapat kesempatan tinggal berdampingan dengan Gunung Merapi. Meskipun alasan dari masing-masing subjek berbeda-beda antara lain seperti banyaknya kekayaan alam yang dapat diperoleh oleh warga, indahnya pemandangan alam. Berikut ini ungkapan pendapat Bapak RM tentang keberadaan Gunung Merapi. “Merapi menurut saya itu anugrah, menurut saya Merapi itu anugrah.” Hal ini senada dengan pernyataan Bapak SY yang menyatakan bahwa: “Saya sebagai penduduk asli sini malah alhamdulillah, bersyukur karena ada Gunung Merapi. Sebab apa? Tanah ini apabila dibandingkan dengan mana saja, paling subur. Di daerah sini ini tanaman apa saja tumbuh subur.” 85 Bapak AY sebagai informan yang lain juga mengatakan: “Woh ya seneng mbak. Meskipun Gunung Merapi ini memiliki potensi bencana, tapi kan banyak yang bisa dimanfaatkan dari hasil erupsinya. Bahan- bahan material kan melimpah to mbak, tanahnya ya subur.” Begitu pula pendapat yang disampaikan oleh Bapak WH sebagai berikut. “Kalau Merapi ada itu ya alhamdulillah mbak. Saya ya syukur bisa tinggal di sini ini. Di sini kan apa-apa ada mbak. ” Berdasarkan pendapat dari informan tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya Gunung Merapi tidak dianggap sebagai suatu ancaman atau musibah tetapi justru dianggap sebagai anugerah dari Tuhan meskipun sering terjadi erupsi. Para informan menyadari, hasil erupsi Gunung Merapi sangat mempengaruhi kesuburan tanah di wilayah Srumbung dan memiliki kekayaan alam serta material yang melimpah. b. Kesadaran tentang Pentingnya Hidup Berdampingan dengan Gunung Merapi Sebagai masyarakat yang tinggal di Lereng Merapi, masyarakat telah beberapa kali mengalami bencana erupsi, lahar dingin, dan bencana-bencana lain yang terkait dengan gunung api. Namun bagi informan yang diwawancarai, hal tersebut bukanlah menjadi suatu hal yang sangat dikhawatirkan. Hal ini dikarenakan ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan akibat letusan Gunung Merapi. Berikut ini pernyataan Bapak RM. “Asalkan kita itu bersahabat, mengenali, dan ramah dengan lingkungan. Tapi kalau kita tidak ramah dengan lingkungan malah bisa jadi musibah. Karena menurut saya lingkungan itu kan sangat mempengaruhi makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Kalau kita ramah dengan lingkungan maka ya lingkungan tidak marah. Tapi kalau diganggu ya marah.”