Batasan Masalah Tujuan PENDAHULUAN

17 1 Pendekatan Analisis, merupakan pendekatan yang mengunakan hasil analisis dalam mengambil keputusan dan membuat alternatif-alternatif kebijakan untuk menghasilkan suatu kebijakan. Misalnya, kebijakan pendidikan untuk daerah-daerah yang sulit dijangkau khususnya pengadaan tenaga pendidik. Kondisi ini kemudian dianalisis, misalnya melalui penelitian kebijakan. Hasil analisis dari penelitian kebijakan tersebut menghasilkan beberapa alternatif-alternatif kebijakan. Saat ini telah berlaku kebijakan untuk pengadaan tenaga pendidik yang ditempatkan di daerah terpencil, yaitu adanya kebijakan yang dituangkan dalam program SM3T Sarjana Mengajar di Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal. 2 Pendekatan Politik, yaitu pemngambilan keputusan untuk membuat suatu kebijakan yang dipengaruhi oleh kekuasaan, tekanan, dan kendali dari pihak lain. Misalnya penyelenggaraan pendidikan sepanjang hayat atau Long Life Education yang digadang-gadang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Indonesia merupakan salah satu anggota PBB. Sebagai lembaga tinggi tingkat dunia dan memiliki kekuasaan, Indonesia juga harus menyelaraskan pendidikannya dengan slogan tersebut. 3 Pendekatan Analisis dan Politik, adalah pendekatan yang mengetengahi antara pendekatan analisis dan pendekatan politik. Selain itu, pendekatan ini untuk mengatasi kelemahan dari pendekatan-pendekatan yang lain. Misalnya kebijakan pendidikan yang terkait dengan kurikulum. Menteri pendidikan memiliki kekuasaan dalam menentukan kurikulum apa yang akan digunakan dalam penyelenggaraan pendidikan. Namun, untuk menghindari kepetingan- 18 kepentingan individu, pengaruh kekuasaan, tekanan, dan lain-lain, kebijakan ini perlu dianalisis terlebih dahulu. Hasil analisis tersebut kemudian menghasilkan alternatif-alternatif kebijakan sebagai dasar pembuatan kebijakan yang terkait dengan kurikulum. Apakah kurikulum tersebut sesuai dengan kebutuhan zaman atau tidak, apakah kurikulum yang akan diberlakukan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, apakah kurikulum tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 atau tidak, dan masih banyak pertimbangan-pertimbangan yang lain. Perumusan kebijakan yang menggunakan pendekatan analisis dan politik diharapkan dapat mencakup aspek-aspek yang lebih komprehensif. Hal ini dikarenakan kebijakan merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dengan sistem pemerintahan. Kebijakan yang tingkat kompleksitasnya rendah akan menjadi kebijakan yang seolah-olah menjadi trial-error bagi masyarakat. Alih-alih menyelesaikan masalah, kebijakan ini justru menimbulkan masalah baru. Maka dari itu diperlukan kebijakan dengan tingkat komprehensivitas yang tinggi.

2. Kebijakan Pendidikan

a. Pengertian Pendidikan

Sebelum membahas mengenai kebijakan pendidikan, perlu diketahui dahulu makna mengenai pendidikan itu sendiri. Kata pendidikan berasal dari Bahasa Yunani Paedagogus yang berarti ilmu yang berkaitan dengan anak. Dalam Bahasa Inggris, kata pendidikan dikenal dengan Education. Istilah