Penanggulangan Bencana Bencana Gunung Merapi

41 preventif atau pencegahan seperti pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan. 2 Saat Tanggap Darurat Tindakan yang dilakukan saat tanggap darurat antara lain seperti mengkaji daerah terjadinya bencana secara cepat dan akurat, menentukan status bencana, mengevakuasi warga yang dilanda bencana, menyalurkan bantuan kebutuhan dasar, memberikan perlindungan pada warga yang sangat membutuhkan, serta memulihkan sarana dan prasarana sesegera mungkin. 3 Pascabencana Terdapat rehabilitasi dan rekonstruksi dalam tahapan terakhir ini. Rehabilitasi yang dimaksud di sini seperti memperbaiki lingkungan , sarana dan prasarana umum, menyalurkan bantuan perbaikan rumah, memulihkan kondisi sosial psikologis, memberikan layanan kesehatan bagi korban bencana, dan lain-lain. Sedangkan rekonstruksi dalam pascabencana merupakan kegiatan pembangunan yang lebih baik seperti membangun kembali sarana dan prasarana, membangkitkan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat, meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, serta budaya, dan lain-lain. Peminimalisiran bencana menurut S. Arie Priambodo 2009: 17-20 secara sederhana meliputi empat tahapan sistem tanggap bencana sebagai berikut. 1 Pengurangan-pencegahan Mitigation; 42 2 Perencanaan-Persiapan Preparedness; 3 Penyelamatan-Pertolongan Response;dan 4 Pemulihan-Pengawasan Recovery. Gambar 1. Tahapan Sistem Tanggap Bencana Keempat hal di atas merupakan suatu kesatuan yang saling berkaitan satu sama lain. Konsep di atas tidak menutup kemungkinan adanya tambahan unsur lain berdasarkan kondisi daerah yang memiliki potensi bencana yang berbeda-beda satu sama lain. Berikut ini merupakan bagan tahapan sistem tanggap bencana menurut Priambodo. Ada berbagai macam bencana yang terdapat di Indonesia. Bencana- bencana tersebut antara lain seperti longsor, banjir, angin topan, kebakaran hutan, tsunami, gempa bumi, dan gunung meletus. Pada kajian teori penelitian ini akan difokuskan pada bencana gunung meletus atau erupsi. Pengurangan Pencegahan mitigation Prencanaan Persiapan preparedness Penyelamatan Pertolongan response Pengawasan Pemulihan recovery 43 Sebelum membahas lebih lanjut mengenai mitigasi bencana, berikut ini akan dibahas terlebih dahulu secara singkat mengenai kegunungapian.

e. Kegunungapian

Gunung api terbentuk dari adanya magma atau sering disebut sebagai lelehan batu berpijar yang didorong oleh tekanan gas ke atas permukaan tanah. Suhu panas yang mencapai 6.000 o C dan dihasilkan oleh magma tersebut kemudian mencari jalan untuk keluar sehingga terbentuk lubang. Lelehan batu berpijar yang keluar melalui lubang tersebut disebut lahar. Wiwik Sulistiyorini 2001: 1 menyatakan lahar dan debu yang keluar dari perut bumi ini kemudian mendingin, membeku, mengeras, dan menumpuk sehingga semakin tinggi. Proses inilah yang membentuk gunung api. Secara umum Sumarti, 2009 dalam Setiawan dkk., Berdampingan Dengan Gunungapi, 2010: 43 menyimpulkan bahwa gunung api dapat diartikan sebagai kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya magma atau gas maupun cairan lainnya. Berikut ini adalah sajian bagan mengenai struktur bumi dan bagian-bagiannya sehingga memperjelas proses terbentuknya gunung api. Gambar 2. Struktur Bumi 44 Keterangan gambar: 1 Inti Bumi Core Merupakan lapisan paling dalam dari struktur bumi, lapisan inti bumi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu inti luar outer core yang diyakini berwujud cair dan inti dalam inner core yang diyakini berwujud padat. 2 Selimut Mantle Lapisan selimut mantel menempati bagian di bawah kerak bumi. Selimut ini di bagi menjadi 3 bagian, yaitu Litosfer yang berwujud padat, Astenosfer berwujud agak kental dan Mesosfer dengan wujud padat. Lapisan mantel bersifat melindungi bagian yang lebih dalam dari struktur bumi inti bumi. 3 Kerak bumi Crust Lapisan ini berada paling atas dalam struktur bumi dengan tebal rata-rata antara 10-50 km. Wujud lapisan ini pada umumnya berupa materi-materi padat. Kerak bumi terdiri dari dua sub lapisan yakni lapisan granitis yang didominasi oleh batuan granit dan lapisan basaltik yang kebanyakan tersusun dari materi basalt yang bersifat basa. Heru Setiawan, 2010: 42 Moch. Munir dalam Heru Setiawan 2010: 43-45 membedakan macam-macam gunung api berdasarkan bentuknya. 1 Gunung Api Perisai Gunung api perisai terbentuk oleh aliran magma cair yang encer sehingga pada waktu keluar dari lubang kepundan, magma meleleh ke semua arah