40
d. Tahapan-Tahapan Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
Manusia bertindak tidak masuk akal yang seringkali diakibatkan oleh fanatisme pada kepercayaan tertentu. Hal ini kemudian berdampak kurang
menguntungkan bagi manusia itu sendiri sehingga terjadinya bencana menimbulkan kerugian. Akibat yang ditimbulkan dari bencana pun berbeda-
beda. Beberapa skala bencana tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 1. Skala Bencana
Skala Tingkat Bahaya Manusia
Bangunan A
B C
D Ringan
Menengah Berat
Dahsyat Cedera
Luka Parah Cacat Permanen
Meninggal dunia Rusak ringan
Rusak sedang Rusak parah
Hancur Sumber: S. Arie priambodo 2009: 23
Skala-skala di atas menunjukkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi ketika ada bencana. Maka dari itu perlu upaya khusus terkait dengan
kebencanaan. Terdapat serangkaian tindakan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2007
Pasal 33 sebagai berikut. 1
Prabencana Hal-hal yang termasuk dalam tahapan prabencana seperti kondisi tidak
sedang terjadinya bencana dan tidak saat terdapat potensi terjadinya bencana. Pada tahapan awal ini tindakan yang dilakukan bersifat
41 preventif
atau pencegahan
seperti pencegahan,
mitigasi, dan
kesiapsiagaan. 2
Saat Tanggap Darurat Tindakan yang dilakukan saat tanggap darurat antara lain seperti
mengkaji daerah terjadinya bencana secara cepat dan akurat, menentukan status bencana, mengevakuasi warga yang dilanda bencana, menyalurkan
bantuan kebutuhan dasar, memberikan perlindungan pada warga yang sangat membutuhkan, serta memulihkan sarana dan prasarana sesegera
mungkin. 3
Pascabencana Terdapat rehabilitasi dan rekonstruksi dalam tahapan terakhir ini.
Rehabilitasi yang dimaksud di sini seperti memperbaiki lingkungan , sarana dan prasarana umum, menyalurkan bantuan perbaikan rumah,
memulihkan kondisi sosial psikologis, memberikan layanan kesehatan bagi korban bencana, dan lain-lain. Sedangkan rekonstruksi dalam
pascabencana merupakan kegiatan pembangunan yang lebih baik seperti membangun kembali sarana dan prasarana, membangkitkan kembali
kehidupan sosial budaya masyarakat, meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, serta budaya, dan lain-lain.
Peminimalisiran bencana menurut S. Arie Priambodo 2009: 17-20 secara sederhana meliputi empat tahapan sistem tanggap bencana sebagai
berikut. 1
Pengurangan-pencegahan Mitigation;